ZONA PERANG (zonaperang.com) Pertempuran di Gettysburg AS yang berkobar selama Perang Saudara /Civil War ini merupakan perang kavaleri terbesar dengan jumlah korban yang juga paling besar. Dikenal dengan Battle of Gettysburg dan berlangsung pada tanggal 1-3 Juli 1863,
Ini umumnya dianggap sebagai titik balik perang dan mungkin telah dipelajari dan dianalisis lebih intensif daripada pertempuran lainnya dalam sejarah AS.
Jenderal Konfederasi Robert E. Lee memutuskan untuk menyerang Utara dengan harapan akan semakin mengecilkan hati musuh dan mungkin mendorong negara-negara Eropa untuk mengakui Konfederasi.
Gettysburg Pennsylvania
Perang brutal ini mempertemukan pasukan Union (Utara) dan Konfederasi (Selatan) dimulai ketika Jenderal Robert E Lee(19 January 1807 – 12 October 1870), pemimpin pasukan Selatan berhasil menguasai kota srategis, Gettysburg Pennsylvania.
Dari posisi yang strategis itu, Jenderal Lee mulai menyusun kekuatan untuk menggempur kawasan yang masih dikuasai oleh pihak Utara. Target berikutnya, melancarkan serangan psikologis dengan mengepung pusat pemerintahan Union di Washington.
Manuver pasukan Konfederasi itu betul-betul mengancam pertahanan pasukan Union.
Presiden Union, Abraham Linclon, Presiden Amerika ke 16, menyadari bahaya itu kemudian memerintahkan Jenderal Ambrose Burnside (komandan Army of The Potomac/Union) untuk memukul mundur pasukan Jenderal Lee.
Maka, pertempuran habis-habisan pun tak terelakkkan.
Baca juga : 25 Juni 1950, Perang Korea dimulai
Perang Saudara Amerika
Sekadar mengingat kembali, Perang Saudara ini terjadi setelah pihak Utara setuju menghentikan perbudakan sementara Selatan justru ingin melanggengkannya.
Jenderal Ambrose Everett Burnside (23 May 1824 – 13 September 1881) yang memimpin 100 ribu prajurit lalu merencanakan serangan frontal terhadap pasukan Konfederasi yang membangun pertahanan di atas bukit dan berada di seberang sungai Rappahannock.
Setelah bermarkas di kota Frederickburg dan melakukan konsolidasi, Jenderal Burnside mulai melancarkan serangan terhadap posisi pasukan Konfederasi.
Pertempuran sengit pun segera berlangsung.
Serangan frontal Union
Serangan frontal Union dengan cara membangun jembatan Ponton ternyata gagal.
Setelah selama 11 hari bertempur dan tak mengalami kemajuan sedikit pun, apalagi jembatan Ponton yang didirikan di bawah tembakan gencar musuh gagal dibangun, Jenderal Burnside akhirnya menarik mundur pasukannya.
Kerugian yang dialami pasukan Burnside cukup besar. Sebanyak 15 ribu prajurit Union tewas dan luka-luka.
Kegagalan Jenderal Burnside membuat para petinggi militer Union kecewa dan mereka minta kepada Presiden Linclon agar posisi Burnside diganti.
Kurang pintar dan pemabuk berat
Tongkat komando Army of The Potomac pun dialihkan kepada Mayor Jenderal Joseph Hooker (13 November 1814 – 31 October 1879), yang justru dianggap kurang pintar dan pemabuk berat.
Pasukan yang dipimpin Hooker terdiri atas tujuh korp infantri, satu korp kavaleri berkuda, dan artileri cadangan.
Sebayak 120 ribu prajurit Union yang telah turun semangat tempurnya tapi memiliki senjata dan logistik yang lebih baik pun bersiap kembali turun ke medan perang.
Sementara itu Jenderal Lee yang hanya memiliki pasukan berjumlah sekitar 60 ribu orang tapi memiliki semangat dan kemampuan tempur lebih tinggi telah bersiap di bentengnya yang kuat di Fredericksburg.
Lumpur tebal
Namun kedua pasukan yang siap bertempur untuk sementara menunda peperangan mengingat telah tiba musim hujan yang deras yang menimbulkan lumpur tebal.
Setelah musim hujan reda, Jenderal Hooker mulai melancarkan serbuannya.
Tapi kali ini Hooker tak mau mengulangi serangan frontal yang pernah dilakukan Burnside. Strategi tempur yang diterapkan Jenderal Hooker adalah membagi kekuatan pasukannya.
Baca juga : Sebab Perang Saudara Amerika (1861–1865) : Jalannya pertempuran dan Dampaknya
Baca juga : 17 April 1975, Perang Saudara Kamboja berakhir : Komunis Khmer Merah merebut kekuasaan
Serangan melambung
Sebagian melancarkan serangan melambung dan sebagian lagi tetap berada di posisi awal, Fredericksburg.
Pada akhir bulan April 1863, Hooker menggerakkan 75 ribu pasukannya secara melambung menyusuri tepi sungai Rappahannock dan kemudian diam-diam menyeberang di kawasan United States Ford.
Pergerakkan pasukan Hooker selanjutnya memasuki hutan lebat Virginia Wilderness dan mulai membangun kemah.
Sementara itu sebanyak 47 ribu pasukan Hooker tetap tinggal di Fredericksburg dan terus bersiap untuk menyerang pasukan Konfederasi.
Setelah melaksanakan pergerakkan yang melelahkan itu, pada tanggal 30 April Hooker pun mengistirahatkan pasukannya untuk sementara waktu di sebuah desa pinggiran hutan Wilderness, Chancellorsville.
Staf Hooker
Para staf Hooker sebenarnya menginginkan pasukan Union bergerak terus sambil melaksanakan konsolidasi sehingga bisa melancarkan gempuran kejutan besar-besaran dari arah belakang terhadap pasukan Konfederasi.
Tapi kali ini Hooker tak mau mengulangi serangan frontal yang pernah dilakukan Burnside.
Strategi tempur yang diterapkan Jenderal Hooker adalah membagi kekuatan pasukannya. Sebagian melancarkan serangan melambung dan sebagian lagi tetap berada di posisi awal, Fredericksburg.
Tapi Hooker menolak. Ia yakin, pasukan Lee tak mungkin menyerang dan masih berada di posisinya. Jenderal Hooker merasa berada di atas angin karena posisi pasukan Union kini mengepung pasukan Konfederasi.
Jenderal Lee juga memecah pasukannya menjadi dua kekuatan
Namun, dugaan Jenderal Hooker ternyata keliru. Seperti apa yang dilakukan Hooker, Jenderal Lee juga memecah pasukannya menjadi dua kekuatan.
Setelah mengetahui pasukan Union berhasil menyeberangi sungai Rappahannock dan berada di Wilderness, Jenderal Lee berinisiatif menyerang.
Apalagi pasukan Hooker ternyata memilih beristirahat di desa Chancellorsville sehingga bisa dilancarkan sebuah serangan dadakan yang mematikan.
Untuk melancarkan serangan kejutan itu, Lee menugaskan stafnya, jendral Thomas Jonathan “Stonewall” Jackson (21 January 1824 – 10 May 1863) , memimpin 28 ribu pasukan dan segera melaksanakan serangan ofensif.
Baca juga : 08 April 2013, ISIS/ISIL terbentuk dan masuk perang saudara Suriah
Baca juga : 28 Maret 1939, Perang Saudara Spanyol berakhir
Gempuran pasukan Jackson
Pada tanggal 2 Mei malam ketika pasukan Union di desa Chancellorsville tengah menikmati makan malamnya, tiba-tiba gempuran pasukan Jackson yang diperkuat kavaleri berkuda datang membadai.
Pasukan Union di desa Chancellorsville yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Oliver Otis Howard (8 November 1830 – 26 October 1909) benar-benar dalam kondisi tak siap sehingga dengan mudah dilibas oleh pasukan Konfederasi.
Jenderal Jackson terus memerintahkan pasukannya untuk mengejar pasukan Union yang telah kocar-kacir dan mundur sambil menyeberangi sungai Rappahannock.
Tapi tanpa sengaja, Jackson tertembak oleh senapan anak buahnya sendiri dan kemudian tewas.
Bergabung menjadi satu kekuatan
Jenderal Lee kemudian memerintahkan lagi pasukannya untuk bergabung menjadi satu kekuatan dan kembali bersiap melancarkan serangan berikutnya ke wilayah Utara.
Serangan pasukan Konfederasi yang dilancarkan pada tanggal 3 Mei makin membuat pasukan Union terdesak dan pertahanan di Fredericksburg pun segera ditinggalkan.
Hari berikutnya, rangsekan tentara Konfederasi makin tak terbendung dan terus masuk ke wilayah Utara, Shalem Church.
Pasukan Union yang makin kocar-kacir akhirnya terus mundur hingga ke markas besarnya, Pennsylvania.
Melancarkan serbuan yang paling bersejarah
Pada minggu pertama bulan Juni 1863, dimotori oleh korps kavaleri berkuda, pasukan Konfederasi melancarkan serbuan yang paling bersejarah, masuk ke Pennsylvania.
Sepanjang perjalanan di daerah-daerah yang berhasil direbut, pasukan Konfederasi menangkap para Negro Amerika lalu mengirim ke Virginia dan memaksanya menjadi budak lagi.
Presiden Linclon yang menyadari keberadaan pasukan Lee sudah di depan mata segera memerintahkan Jenderal George Gordon Meade (31 December 1815 – 6 November 1872), pengganti Jenderal Hooker untuk mengadakan perlawananan habis-habisan.
Meade mengerahkan semua kekuatan Union yang diujungtombaki pasukan kavaleri di kota Gettysburg.
Konfederasi mulai memasuki Gettysburg
Tepat pada tanggal 1 Juli pasukan Konfederasi mulai memasuki Gettysburg dan langsung disambut oleh tembakan pasukan kavaleri Union.
Pertempuran sengit pun berlangsung hingga malam tiba. Gempuran pasukan Konfederasi sempat membuat garis pertahananan Union bobol. Pasukan Union yang terpojok lalu mundur ke sebuah bukit dekat kota Gettysburg dan membangun pertahanan di Cemetry Hill dan Culp Hill.
Hari berikutnya, 2 Juli, Jenderal Lee mengirim pasukannya di bawah komando General James Longstreet (8 January 1821 – 2 January 1904)untuk menyerang pasukan Union yang berada di sayap kiri di kawasan Little Round Top.
Di posisi itu, pasukan Union yang dipimpin oleh Jenderal Daniel Edgar Sickles (20 October 1819 – 3 May 1914) memang sengaja menunggu kedatangan pasukan Konfederasi. Pasukan Longstreet bergerak maju dalam gerak lamban sambil menunggu senja tiba.
Baca juga : 15 Maret 2011, Perang Saudara di Suriah Pecah
Pertempuran sengit pun pecah
Pertempuran sengit pun pecah dan Longstreeet berhasil mendesak pasukan Sickles hingga keluar dari Little Round Top.
Tanggal 3 Juli Jenderal Lee kembali melancarkan serangan lebih besar dengan mengerahkan divisi yang masih segar dan dipimpin oleh Jenderal George Edward Pickett (16 January 1825 – 30 July 1875).
Pasukan Jenderal Picket mendapat tambahan dua divisi pasukan untuk menggempur pasukan Union yang bertahan di Cemetery Ridge.
Dengan jumlah total 15 ribu prajurit terbaiknya, prajurit Konfederasi bergerak maju di bawah lindungan tembakan gencar ribuan meriam artleri.
Konfederasi dilawan mati-matian
Gempuran gencar Konfederasi dilawan mati-matian oleh pasukan Union.
Untuk menghambat gerak maju pasukan infantri Konfederasi, pasukan Union menempatkan dua brigade kavaleri di sayap kiri dan kanan.
Pasukan infantri Konfederasi yang juga dikawal oleh divisi kavaleri akhirnya bertemu dengan pasukan kavaleri Union sehingga terjadi pertempuran dahsyat di sebelah timur Gettysburg yang kemudian dikenal dengan ‘’East Cavalry Field’’.
Satu lawan satu dengan menggunakan pedang
Pertempuran kavaleri di kawasan itu berlangsung secara brutal satu lawan satu dengan menggunakan pedang.
Ketika pertempuran kavaleri sedang berkecamuk secara habis-habisan, sekitar 150 prajurit Konfederasi yang terlalu semangat berhasil menembus pertahanan Union.
Tapi sebagian prajurit nekat itu tewas oleh tembakan gencar pasukan Union yang berada di posisi ketinggian.
Akhirnya karena pertahanan yang dibangun pasukan Union terlalu kuat, pasukan Konfederasi ditarik mundur.
Pertempuran Gettysburg yang berlangsung sengit selama tiga hari tiga malam pun berhenti.
Mundur teratur menuju Virginia
Pada tanggal 4 Juli dengan mempertimbangkan kerugian yang dialami, Jenderal Lee memerintahkan pasukannya untuk mundur teratur menuju Virginia.
Mundurnya pasukan Konfederasi dari Gettysburg sekaligus menandai kemenangan dan turning point bagi pasukan Union.
Pada hari yang sama, prajurit Union yang dipimpin Jenderal Ulysses S. Grant (27 April 1822 – 23 July 1885)-kelak menjadi presiden Amerika ke 18 juga berhasil memenangkan pertempuran melawan Konfederasi di Vicksburg.
Pada fase pertempuran berikutnya, pasukan Union yang dipimpin oleh Jenderal Grant terus melaju ke wilayah Selatan dan berhasil menguasai sejumlah kota penting hingga menaklukkan kota yang menjadi pusat kekuasaan Selatan, Virginia.
Kerugian termasuk yang terberat dalam perang: dari sekitar 94.000 tentara Utara, korban berjumlah sekitar 23.000 (dengan lebih dari 3.100 tewas); dari lebih dari 71.000 orang Selatan, ada sekitar 28.000 korban (dengan sekitar 3.900 tewas), termasuk sekitar 3.000 ekor kuda.
Tempat peristiwa pertempuran tersebut diubah menjadi Pemakaman Nasional pada bulan November 1863 Kemudian taman militer nasional pada tahun 1895, dan yurisdiksi diteruskan ke National Park Service pada tahun 1933.
Baca juga : Kisah Perang Karena Sepak Bola : Honduras Vs El Savador
https://www.youtube.com/watch?v=RVguK4OohTU