ZONA PERANG (zonaperang.com) Konvensi Siprus 4 Juni 1878 adalah perjanjian rahasia yang dicapai antara Inggris Raya dan Kesultanan Ottoman/Utsmani yang memberikan kendali administratif atas Siprus kepada Inggris, sebagai imbalan atas dukungannya terhadap Ottoman selama Kongres Berlin(Konferensi diplomatik untuk mengatur kembali negara-negara di Semenanjung Balkan setelah Perang Rusia-Turki tahun 1877–1878, yang dimenangkan oleh Rusia melawan Ottoman). Ketentuan dalam Konvensi mempertahankan hak Utsmaniyah atas wilayah Siprus.
Pada pertengahan 1870-an, Inggris dan kekuatan Eropa lainnya dihadapkan dengan mencegah ekspansi Rusia ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh Kekaisaran Ottoman yang melemah. Rusia berusaha mengisi kekosongan kekuasaan dengan memperluas kerajaan Tsar ke barat dan selatan menuju pelabuhan air hangat Konstantinopel dan Dardanella.
Perjanjian ini merupakan hasil dari negosiasi rahasia yang terjadi sebelumnya pada tahun 1878. Konvensi ini dibatalkan oleh Inggris pada tanggal 5 November 1914, ketika Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah saling berperang.
Pasukan invasi Turki mendarat di Siprus pada tahun 1570 dan merebut Nikosia; tahun berikutnya Famagusta jatuh setelah pengepungan yang panjang, yang mengantarkan awal lebih dari tiga abad pemerintahan Ottoman.
Sultan Abdul Hamid II, menyerahkan administrasi Siprus ke Inggris, dengan imbalan jaminan bahwa Inggris akan menggunakan pulau itu sebagai pangkalan untuk melindungi Kekaisaran Ottoman dari kemungkinan agresi Rusia. Inggris telah ditawari Siprus tiga kali (pada tahun 1833, 1841, dan 1845) sebelum menerimanya pada tahun 1878.
Konvensi Siprus tahun 1878 antara Inggris dan Turki menetapkan bahwa Siprus, sementara tetap berada di bawah kedaulatan Turki, tetapi harus dikelola oleh pemerintah Inggris. Tujuan Inggris menduduki Siprus adalah untuk mengamankan pangkalan di Mediterania timur untuk kemungkinan operasi di Kaukasus atau Mesopotamia sebagai bagian dari jaminan Inggris untuk mengamankan harta milik sultan di Asia dari Rusia.
Pada tahun 1914, ketika Inggris dan Turki menjadi musuh selama Perang Dunia I, Siprus menjadi yang pertama dikuasai. Pada saat yang sama, Kesultanan Utsmaniyah Mesir dan Sudan dinyatakan sebagai Kesultanan Mesir, protektorat Inggris.
Turki mengakui ini di bawah Perjanjian Lausanne pada tahun 1923. Dua tahun kemudian Siprus secara resmi dinyatakan sebagai koloni London.
Baca juga : 24 April 1877, Perang Rusia-Turki : Kekaisaran Rusia menyatakan perang terhadap Turki Utsmani
MiG-25 Foxbat, pencegat Soviet yang terkenal dengan kecepatan dan ketinggiannya, memiliki radar yang sama uniknya…
India dan Cina, dua negara besar di Asia, memiliki sejarah panjang dalam memperoleh peralatan militer…
ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…
Siapa yang mendukung Amerika dalam Revolusi Amerika melawan Inggris? RUSIA.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Salah satu peran yang ditugaskan kepada Yordania adalah koordinasi keamanan, karena Yordania memainkan…