ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Jalula terjadi antara Kekaisaran Sassaniyah/Eranshahr (Kekaisaran Persia terakhir) dan Kekhalifahan Rasyidin (diperintah oleh empat khalifah pertama setelah Nabi Muhammad SAW wafat) segera setelah penaklukan di Ctesiphon, timur sungai Tigris Irak modern.
Setelah merebut Ctesiphon, beberapa detasemen segera dikirim ke barat untuk merebut Qarqeesia dan Heet/Is, benteng-benteng di perbatasan kekaisaran Bizantium. Beberapa pasukan Persia yang kuat masih aktif di timur laut Ctesiphon di Jalula dan di utara Tigris di Tikrit dan Mosul.
Konsentrasi pasukan Persia ada di Jalula
Ancaman terbesar dari semuanya adalah konsentrasi Persia di Jalula. Setelah mundur dari Ctesiphon, pasukan Persia berkumpul di Jalula di timur laut Ctesiphon, sebuah tempat yang sangat penting dan strategis yang merupakan jalur menuju Irak, Khurasan dan Azerbaijan.
Pasukan Persia di Jalula dikomandoi oleh Jenderal Mihran. Wakilnya adalah Jenderal Farrukhzad, saudara laki-laki Jenderal Rostam Farrokhzād, yang memimpin pasukan Persia di Pertempuran Qadisiyyah.
Baca juga : The Message (1976) : Film Legendaris Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
Baca juga : 11 Peperangan di Masa Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Jalan taktis
Seperti yang diperintahkan oleh Khalifah Umar bin Khattab, Saad bin Abi Waqqas melaporkan semua masalah ini kepada Umar. Khalifah memutuskan untuk menangani Jalula terlebih dahulu; rencananya pertama-tama adalah membersihkan jalan ke utara sebelum melakukan tindakan tegas terhadap Tikrit dan Mosul.
“Di Jalula, kedua sisi Persia dan Muslim bertumpu pada rintangan alam. Sungai Diyala di sebelah timur dan tanah yang rusak di sebelah barat. Tanah yang rusak tidak cocok untuk kavaleri dan bahkan pergerakan infanteri secara massal pun sulit dan akan membuat mereka terekspos pada kekuatan Persia.”
Umar menunjuk Hasyim “al-Mirqal” bin Uthba (keponakan Sa’ad bin Abi Waqqash) untuk memimpin ekspedisi ke Jalula. Sekitar bulan April 637, Hashim berbaris di bawah pimpinan 12.000 pasukan dari Ctesiphon dan setelah mengalahkan Persia di Pertempuran Jalula, mengepung Jalula selama tujuh bulan, hingga akhirnya menyerah dengan syarat-syarat jizyah.
Baca juga : 13 Februari 1755, Perjanjian Giyanti : Terbaginya Kerajaan Islam Mataram oleh Keserakahan dan Tipu daya
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa