Hari ini dalam Sejarah

1 April 637, Battle of Jalula : Runtuhnya kekaisaran Persia yang perkasa

ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Jalula terjadi antara Kekaisaran Sassaniyah/Eranshahr (Kekaisaran Persia terakhir) dan Kekhalifahan Rasyidin (diperintah oleh empat khalifah pertama setelah Nabi Muhammad SAW wafat) segera setelah penaklukan di Ctesiphon, timur sungai Tigris Irak modern.

Setelah merebut Ctesiphon, beberapa detasemen segera dikirim ke barat untuk merebut Qarqeesia dan Heet/Is, benteng-benteng di perbatasan kekaisaran Bizantium. Beberapa pasukan Persia yang kuat masih aktif di timur laut Ctesiphon di Jalula dan di utara Tigris di Tikrit dan Mosul.

Konsentrasi pasukan Persia ada di Jalula

Ancaman terbesar dari semuanya adalah konsentrasi Persia di Jalula. Setelah mundur dari Ctesiphon, pasukan Persia berkumpul di Jalula di timur laut Ctesiphon, sebuah tempat yang sangat penting dan strategis yang merupakan jalur menuju Irak, Khurasan dan Azerbaijan.

Pasukan Persia di Jalula dikomandoi oleh Jenderal Mihran. Wakilnya adalah Jenderal Farrukhzad, saudara laki-laki Jenderal Rostam Farrokhzād, yang memimpin pasukan Persia di Pertempuran Qadisiyyah.

Baca juga : The Message (1976) : Film Legendaris Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat

Baca juga : 11 Peperangan di Masa Rasulullah Nabi Muhammad SAW

Jalan taktis

Seperti yang diperintahkan oleh Khalifah Umar bin Khattab, Saad bin Abi Waqqas melaporkan semua masalah ini kepada Umar. Khalifah memutuskan untuk menangani Jalula terlebih dahulu; rencananya pertama-tama adalah membersihkan jalan ke utara sebelum melakukan tindakan tegas terhadap Tikrit dan Mosul.

“Di Jalula, kedua sisi Persia dan Muslim bertumpu pada rintangan alam. Sungai Diyala di sebelah timur dan tanah yang rusak di sebelah barat. Tanah yang rusak tidak cocok untuk kavaleri dan bahkan pergerakan infanteri secara massal pun sulit dan akan membuat mereka terekspos pada kekuatan Persia.”

Umar menunjuk Hasyim “al-Mirqal” bin Uthba (keponakan Sa’ad bin Abi Waqqash) untuk memimpin ekspedisi ke Jalula. Sekitar bulan April 637, Hashim berbaris di bawah pimpinan 12.000 pasukan dari Ctesiphon dan setelah mengalahkan Persia di Pertempuran Jalula, mengepung Jalula selama tujuh bulan, hingga akhirnya menyerah dengan syarat-syarat jizyah.

Baca juga : 13 Februari 1755, Perjanjian Giyanti : Terbaginya Kerajaan Islam Mataram oleh Keserakahan dan Tipu daya

Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa

 

ZP

Recent Posts

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

20 jam ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

2 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

3 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

4 hari ago

Shalahuddin Merebut Palestina dengan Merangkul Syi’ah?

Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…

5 hari ago

White Death: Kisah Simo Häyhä, Penembak Jitu Paling Mematikan di Dunia

Legenda dari Hutan Salju: Simo Häyhä dan Peperangan Musim Dingin Simo Häyhä, yang lebih dikenal…

6 hari ago