Hari ini dalam Sejarah

10 Juni 1940, Norwegia menyerah kepada NAZI Jerman

ZONA PERANG(zonaperang.com) Setelah dua bulan melakukan perlawanan mati-matian, para pejuang pembela Norwegia dan dari Inggris yang masih hidup di Norwegia kewalahan menghadapi NAZI Jerman, dan negara ini dipaksa menyerah kepada Hitler.

Dua bulan sebelumnya, pada tanggal 9 April, Nazi Jerman melancarkan invasinya ke Norwegia, merebut beberapa titik strategis di sepanjang pantai Norwegia. Selama fase awal invasi, pasukan fasis Norwegia di bawah pimpinan Vidkun Quisling bertindak sebagai “kolom kelima” bagi penjajah Jerman, merebut pusat-pusat saraf Norwegia, menyebarkan desas-desus palsu, dan menduduki pangkalan militer dan lokasi lainnya.

Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn Quisling menjabat sebagai menteri pertahanan Norwegia dari tahun 1931 hingga 1933, dan pada tahun 1934 ia meninggalkan partai yang berkuasa untuk mendirikan Nasjonal Samling, atau Partai Persatuan Nasional, yang meniru Partai Nazi Adolf Hitler.

Baca juga : 16 Februari 1943, Operation Gunnerside : Sabotase proyek nuklir Nazi Jerman oleh Sekutu

Baca juga : Joseph Goebbels, menteri propaganda NAZI Jerman : “Kebohongan yang diucapkan sekali tetaplah kebohongan, tetapi kebohongan yang diucapkan seribu kali akan menjadi kebenaran”

Kebutuhan strategis dan ekonomi

Meskipun Norwegia menyatakan netralitasnya pada saat pecahnya Perang Dunia II, Nazi Jerman menganggap pendudukan Norwegia sebagai kebutuhan strategis dan ekonomi. Pada musim semi tahun 1940, Vidkun Quisling pergi ke Berlin untuk bertemu dengan komando Nazi dan merencanakan penaklukan Jerman atas negaranya. Pada tanggal 9 April, pasukan gabungan Jerman menyerang tanpa peringatan, dan pada tanggal 10 Juni, Hitler berhasil menaklukkan Norwegia dan mengusir semua pasukan Sekutu dari negara tersebut.

Meskipun Quisling adalah satu-satunya ketua partai politik yang diizinkan oleh Nazi, penentangan terhadapnya di Norwegia begitu besar sehingga baru pada Februari 1942 ia dapat secara resmi mendirikan pemerintahan bonekanya di Oslo.

Di bawah otoritas komisaris Nazi-nya, Josef Terboven, Quisling membentuk rezim represif yang tidak kenal ampun terhadap mereka yang menentangnya. Namun, gerakan perlawanan Norwegia segera menjadi yang paling efektif di seluruh Eropa yang diduduki Nazi, dan kekuasaan Quisling dengan cepat memudar. Setelah Jerman menyerah pada Mei 1945, Quisling ditangkap, didakwa melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, dan ditembak. Dari namanya muncul kata quisling, yang berarti “pengkhianat” dalam beberapa bahasa (one who helps the invaders of one’s own country).

Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn Quisling

Baca juga : Rudal anti-kapal dan serang darat Kongsberg NSM (2007), Norwegia

Baca juga : 25 Januari 1995, Insiden roket Norwegia : Rusia mengaktifkan sistem komando nuklir untuk pertama kalinya

ZP

Recent Posts

Perang Saudara Myanmar: Darah, Konflik Etnis, dan Bayang-bayang Asing

Tanah Seribu Pagoda: Salah satu Perang Saudara Terpanjang di Dunia dan Masa Depan yang Tak…

3 jam ago

5 Cara Prancis Membantu Amerika Meraih Kemerdekaan

Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…

1 hari ago

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

2 hari ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

3 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

4 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

5 hari ago