Ini adalah titik balik utama dalam sejarah Mongolia, karena hal ini mengarah pada kemerdekaan negara tersebut dari Cina dan penyelarasannya dengan Uni Soviet yang komunis
ZONA PERANG(zonaperang.com) Intervensi Soviet di Mongolia adalah periode waktu dari tahun 1921 hingga 1924 ketika pasukan Soviet bertempur atas permintaan pemerintah komunis Partai Rakyat Mongolia melawan pemerintah anti-komunis Baron Ungern Rusia Putih dan menduduki seluruh Mongolia.
Peristiwa-peristiwa yang mengarah pada intervensi Tentara Merah di Mongolia sangatlah kompleks. Setelah Revolusi Rusia, Mongolia terbagi menjadi dua faksi: Tentara Putih, yang didukung oleh pemerintah Cina, dan Partai Rakyat Mongolia, yang didukung oleh Uni Soviet.
Nikolai Robert Maximilian Freiherr von Ungern-Sternberg atau Baron Ungern, adalah seorang jenderal antikomunis pada Perang Saudara Rusia dan kemudian menjadi panglima perang independen yang mengintervensi Mongolia melawan Cina. Sebagai bagian dari minoritas Jerman Baltik di Kekaisaran Rusia, Ungern adalah seorang monarkis ultrakonservatif yang bercita-cita untuk memulihkan monarki Rusia setelah Revolusi Rusia 1917 dan menghidupkan kembali Kekaisaran Mongol di bawah kekuasaan Bogd Khan.
Baca juga : 10 Kekaisaran Terbesar dalam Sejarah Dunia
Baca juga : 09 Agustus 1945, Uni Soviet menyatakan perang terhadap kekaisaran Jepang saat Nagasaki di bom atom
Berdirinya Republik Rakyat Mongolia
Pada Februari 1921, sebagai kepala Divisi Kavaleri Asia, Ungern mengusir pasukan Cina dari Mongolia dan memulihkan kekuasaan monarki Bogd Khan ( kemerdekaan de facto negara tersebut dari dinasti Qing di Cina setelah Revolusi Xinhai). Selama lima bulan pendudukannya di Mongolia Luar, Ungern memberlakukan ketertiban di ibu kota, Ikh Khüree – sekarang Ulaanbaatar, dengan rasa takut, intimidasi, dan kekerasan brutal terhadap para penentangnya, terutama kaum Bolshevik.
Pada Juni 1921, ia melakukan perjalanan ke Siberia timur untuk mendukung pasukan partisan anti-Bolshevik dan untuk menghalau invasi gabungan Tentara Merah-Pemberontak Mongolia. Tindakan itu pada akhirnya menyebabkan kekalahan dan penangkapannya dua bulan kemudian. Ia ditahan oleh Tentara Merah dan, sebulan kemudian, ia diadili atas tuduhan “kontra-revolusi” di Novonikolayevsk (sekarang Novosibirsk). Ia dinyatakan bersalah setelah menjalani persidangan selama enam jam, dan pada 15 September 1921 ia dieksekusi.
Periode ini menyaksikan berdirinya Republik Rakyat Mongolia, dan terbentuknya ide-ide nasionalisme Mongolia dan sepenuhnya menarik Mongolia keluar dari pengaruh pemerintah Beiyang di Cina, dan berada di bawah kekuasaan Komunis Soviet Rusia.
Pendirian Republik Rakyat Mongolia adalah kemenangan besar bagi Uni Soviet. Ini memberi Soviet pijakan strategis di Asia Tengah, dan juga membantu melegitimasi Revolusi Bolshevik di mata dunia. Republik Rakyat Mongolia tetap menjadi sekutu dekat Uni Soviet hingga runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Baca juga : 28 Desember 1943, Operasi Ulusy : Deportasi etnis minoritas Kalmyk beragama Budha ke Siberia oleh Uni Soviet
Baca juga : 10 Maret 1220 M(4 Dzulhijjah 616), Kisah Tragis Jatuhnya Bukhara