- Perang Badar terjadi pada pagi Jumat 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah, tepatnya 13 Maret 624 Masehi, Bentrokan senjata ini merupakan pertempuran besar pertama dalam sejarah Islam dan dihadapi kaum Muslimin.
- Dinamai dengan Al-Furqan karena pada perang tersebut Allah memperlihatkan antara yang benar dan yang batil
ZONA PERANG(zonaperang.com) Semua peradaban memiliki peristiwa penting yang bergema sepanjang zaman dan dikenang pada hari peringatan. Dalam sejarah Islam, perang yang paling signifikan adalah perang pertama umat Islam, yaitu Perang Badar.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan
Latar belakang
Pada abad ke-7, Nabi Muhammad ﷺ mengumumkan kenabian, Quraisy mengingkarinya. Mereka menjadi musuh terburuk bagi siapa pun yang menerima Islam, umat Islam diserang, disiksa, dikenakan sanksi setelah bertahun-tahun dianiaya,
Umat Islam hijrah ke Madinah. Apa yang tersisa dari kaum Muhajirin (para muhajirin Mekkah) disita & dijarah oleh kaum pagan Quresh. Pada 2 Hijriah, umat Islam mengetahui tentang konvoi Quresh Makkah yang dipimpin oleh Abu Sufyan datang dari Suriah, umat Islam berpikir untuk membalas dendam hilangnya harta benda mereka di Makkah. Abu-Sufyan memanggil Qureshi meminta bantuan untuk melindungi konvoi (mengirim Dhamdham ibn Amr Al-Giffari).
Persiapan Pertempuran dimulai oleh kedua belah pihak.
Ansaar dan Muhajirin tidak mempunyai perjanjian untuk memerangi musuh di luar Madinah. Nabi ﷺ mendengar dari kaum Ansar (penduduk setempat) Sa’d bin ‘Ubada R.A pemimpin Ansar berkata, “Jika engkau [Muhammadﷺ] memerintahkan kami untuk menceburkan kuda kami ke laut, kami akan melakukannya.” Hal ini membuat Nabi tersenyum.
Kedua pasukan mulai bergerak, Pada tanggal 15 Maret kedua pasukan berada sekitar satu hari jauhnya dari Badar. Badar terletak 70 mil(112km) dari Madinah.
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Militer
Tentara Muslim:
-Jumlah : 313 prajurit (82 Muhajirin 231Ansar)
– 6 baju besi, 8 pedang
– 70 ekor Unta, 2 ekor kuda (Satu dari Miqdad bin Aswad R.A yang memimpin sayap kiri, yang lainnya adalah Zubayr R.A yang memimpin sayap kanan)
Tentara Pagan
-Total: 1000 tentara (950 menurut beberapa sumber)
-600 tentara lapis baja, semuanya membawa pedang
-700 unta, 300 kuda
Strategi & taktik selama pertempuran
Perang asimetris terjadi ketika umat Islam kalah jumlah dengan perbandingan 1:3. Pasukan lengkap yang 3x lebih besar ditangani dengan strategi perang yang baik secara taktis. Sesaat sebelum pertempuran di Badar tersebut, kaum Muslim berkemah di salah satu sisi lembah, tapi karena sumur air utama berada di tengah, umat Islam maju dan menutupnya, sehingga memutus sumber air musuh. Mendorong mereka untuk mengadopsi strategi yang lebih agresif.
“Dalam momen itu, Nabi Muhammad Saw. mencontohkan betapa upaya-upaya lahiriah dan batiniah mesti dilakukan beriringan. Bagaimanapun, tidak bisa hanya mengandalkan usaha manusia. Perlu juga memohon keridhaan-Nya. Pada malam hari sebelum Perang Badar, Nabi Muhammad Saw. terus-menerus berdoa di dalam tendanya.”
Pertempuran dimulai ketika Utbah Ibn Rabi-ah, putranya Al Walid dan saudaranya Sheibah (semua Bani Umayyah) maju & menantang kaum muslimin, 3 dari Ansar maju tetapi Utbah menginginkan seseorang dari Muhajirin.
Rasulullah ﷺ mengutus Ubaydah bin al-Harits R.A, Ali bin Abu Thalib R.A & Hamzah bin ‘Abdul-Muttalib R.A. Ali & Hamzah R.A membunuh lawannya namun Ubaydah R.A terluka kemudian diselamatkan oleh keduanya tetapi meninggal segera setelah Pertempuran. Segera setelah ini, pertempuran utama dimulai.
Nabi ﷺ mengumumkan strateginya, umat Islam kekurangan sumber daya untuk menghadapi pasukan lengkap. Beliau ﷺ memerintahkan untuk tidak memulai pertempuran & bertahan di lapangan, menggunakan senjata jarak jauh (bahkan menggunakan kerikil). Dua orang Muslim menjadi martir sementara sejumlah orang Quraisy lainnya terbunuh dalam peristiwa ini.
Setelah menerima pukulan keras dari senjata jarak jauh, umat Islam mulai menggunakan senjata jarak dekat.
Hasil pertempuran
– Mekkah menderita kerugian besar 70 orang tewas & 70 orang ditangkap, (Sekitar 15-16 persen dari total tentara
-14 Muslim menjadi martir (4 persen dari pasukan yang terlibat)
Ini adalah kemenangan pertama umat Islam yang menentukan dalam perang skala penuh.
Baca juga : Nabi Muhammad SAW sebagai Pemimpin Militer dan Ahli Strategi
Baca juga : Yahudi, Zionisme, dan Israel: Tiga Hal yang Sering Disalahpahami
Implikasi
– Umat Islam muncul sebagai pemenang dengan kekuatan yang menentukan
– Nabiﷺ muncul sebagai panglima militer yang kuat
– Semua akhirnya paham bahwa kekuatan baru sedang muncul
– Memberi kepercayaan kepada fakir & lemah namun enggan memeluk Islam
– Popularitas Ali R.A sebagai pejuang pemberani
Ini adalah pertempuran yang sangat signifikan, sehingga menurut kaum Muslim, Malaikat datang untuk membantu kaum Muslim.
“”Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” Al Quran 3:125-
Dalam konteks inilah penyair kondang, Allama Iqbal berkata
“Wahai umat Islam! Ciptakan suasana seperti al-Badr,
Pasukan Malaikat dari Surga akan datang untuk mendukungmu bahkan sampai hari ini.”
Perang Badar menunjukkan kepada kita apa yang terjadi ketika kita berkorban, beriman, dan bertawakal kepada Allah.
Ini adalah kisah keyakinan yang luar biasa dan romantis sehingga bahkan hingga saat ini tentara Muslim di seluruh dunia menamai operasinya dengan nama ini
– Operasi tentara Mesir melawan Israel pada Perang Kippur tahun 1973
-Serangan tentara Pakistan ke Kashmir yang diduduki kemudian mengakibatkan Perang Kargil 1999.
Korban jiwa
“walau itu bapak mereka” adalah kisah Abu ‘Ubaidah yang membunuh ayahnya saat Perang Badar. “Walau itu anaknya” yaitu kisah seorang putra yang bernama ‘Abdurrahman yang dibunuh oleh bapak kandungnya dalam peperangan. “Walau itu saudaranya” yaitu kisah Mush’ab bin ‘Umair sewaktu ia membunuh saudaranya, ‘Ubaid bin ‘Umair. “Walau itu kerabatnya” yaitu kisah ‘Umar yang membunuh keluarga dekatnya. Begitu pula kisah Hamzah, Ali, dan ‘Ubaidah bin Al-Harits yang membunuh kerabatnya, yaitu ‘Utbah, Syaibah, dan Al-Walid bin ‘Utbah
Muhammad bin Ishaq bin Yasar menuliskan nama seluruh 313 sahabat Nabi Muhammad SAW yang ikut serta dalam perang Badar.
14 sahabat menjadi martir dalam pertempuran Badar itu. Nama mereka tercantum di lokasi pertempuran:
1) Sayyiduna ‘Umayr bin Abi Waqas.
2) Sayyiduna Safwan bin Wahb.
3) Sayyiduna Dhu-Syimalay bin ‘Abdi.
4) Sayyiduna Mihja’ bin Shalih.
5) Sayyiduna ‘Aqil bin al-Bukayr.
6) Sayyid ‘Ubaydah bin al-Harits.
7) Sayyiduna Sa’ad bin Khaytham.
8) Sayyiduna Mubashir bin ‘Abd al-Mundhir.
9) Sayyiduna Harithah bin Suraqah.
10) Sayyiduna Rafi’ bin Mu’ala.
11) Sayyiduna ‘Umayr bin Humam.
12) Sayyiduna Yazid bin al-Harits.
13) Sayyiduna Mu’awidh bin al-Harits.
14) Sayyiduna ‘Auf bin al-Harits.
Baca juga : 10 Pedang Nabi Muhammad SAW
Baca juga : The Message (1976) : Film Legendaris Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat