Operation Passage to Freedom
ZONA PERANG(zonaperang.com) Operasi Passage to Freedom adalah istilah yang digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menggambarkan upaya propaganda dan bantuan pengangkutan 310.000 warga sipil Vietnam, tentara, dan anggota Angkatan Darat Prancis yang bukan orang Vietnam dari Vietnam Utara yang komunis (Republik Demokratik Vietnam) ke Vietnam Selatan yang non-komunis (Negara Vietnam, yang kemudian menjadi Republik Vietnam) antara tahun 1954 dan 1955.
Prancis dan negara-negara lain mungkin telah mengangkut 500.000 orang lagi. Setelah kekalahan Prancis pada Pertempuran Dien Bien Phu 1954, Persetujuan Jenewa tahun 1954 menentukan nasib Indocina Prancis setelah delapan tahun perang antara pasukan kolonial Uni Prancis dan Viet Minh, yang memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.
Baca juga : Perang Cina-Perancis : Penguasaan Paris atas perdagangan dan tanah Vietnam
Baca juga : 9 April 1288, Battle of Bạch Đằng : Kegagalan Mongol menguasai wilayah Vietnam
Perjanjian tersebut menghasilkan pembagian Vietnam di garis lintang 17 di utara, dengan Viet Minh yang dipimpin oleh komunis Ho Chi Minh menguasai wilayah utara dan Negara Vietnam yang didukung Prancis di selatan.
Perjanjian tersebut memberikan masa tenggang selama 300 hari, yang berakhir pada 18 Mei 1955, di mana orang-orang dapat bergerak bebas di antara kedua Vietnam sebelum perbatasan ditutup. Pemisahan ini dimaksudkan untuk sementara, sambil menunggu pemilihan umum pada tahun 1956 untuk menyatukan kembali negara tersebut di bawah pemerintahan nasional.
Baca juga : Platoon (1986) : Film tentang kebrutalan perang dan dualitas manusia dalam konflik
Antara 600.000 hingga satu juta orang bergerak ke selatan, termasuk lebih dari 200.000 warga negara Prancis dan tentara Prancis, sementara antara 14.000 hingga 45.000 warga sipil dan sekitar 100.000 pejuang Viet Minh bergerak ke arah yang berlawanan.
Migrasi massal penduduk utara difasilitasi terutama oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Prancis. Kapal-kapal angkatan laut Amerika (Agustus 1954 – Mei 1955) membantu Prancis dalam mengevakuasi orang-orang utara ke Saigon, ibu kota selatan.
Operasi ini disertai dengan upaya bantuan kemanusiaan yang besar, yang didanai terutama oleh pemerintah Amerika Serikat dalam upaya untuk menyerap tenda-tenda besar pengungsi yang bermunculan di luar Saigon.
“Para pelaut Amerika membangun tempat penampungan dan kakus, menjatah makanan dan air, mengendalikan penyebaran penyakit, meningkatkan sanitasi, dan menyediakan perawatan medis di pelabuhan embarkasi dan di kapal-kapal pengangkut.”
Baca juga : 3 April 1975, Operasi Babylift : Evakuasi massal anak-anak pada tahap akhir perang Vietnam dimulai
Tanah Seribu Pagoda: Salah satu Perang Saudara Terpanjang di Dunia dan Masa Depan yang Tak…
Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…
Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…
Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…
Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…
Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…