Hari ini dalam Sejarah

24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina

Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tanggal 24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina dalam eskalasi besar Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada tahun 2014. Meskipun pasukan Rusia memperoleh keuntungan yang signifikan pada hari-hari pertama pertempuran, Pihak Ukraina berusaha kuat jatuhnya ibukota Kyiv dan kota-kota besar lainnya serta segera melancarkan serangan balik ke posisi tentara Rusia.

“Perang Rusia-Ukraina, perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada Februari 2014 dengan invasi terselubung ke republik otonom Ukraina dan Krimea oleh pasukan Rusia yang menyamar.”

Invasi ini telah menyebabkan puluhan ribu kematian di kedua belah pihak dan memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Sekitar 8 juta orang Ukraina mengungsi di dalam negeri mereka pada bulan Juni, dan lebih dari 8 juta orang melarikan diri dari negara itu pada Februari 2023.

Setelah Revolusi Martabat/ Revolution of Dignity pada tahun 2014, Rusia mulai mencaplok Krimea dan paramiliter yang didukung Rusia merebut daerah Luhansk dan Donetsk di wilayah Donbas, Ukraina, yang memicu perang regional.

Invasi Rusia terhadap Ukraina - Pertempuran pertama terjadi di Oblast Luhansk dekat desa Milove di perbatasan dengan Rusia pada pukul 3:40 pagi waktu Kyiv. Serangan infanteri dan tank utama diluncurkan dalam empat serbuan utama, menciptakan front utara yang diluncurkan ke arah Kyiv, front selatan yang berasal dari Krimea, front tenggara yang diluncurkan ke kota Luhansk dan Donbas, dan front timurmore

Baca juga : (Ramalan)Jalannya konflik Ukraina-Rusia menurut Ahli masalah Rusia dan mantan USMC

Baca juga : Putin : Keruntuhan Uni Soviet adalah Bencana Geopolitik Terbesar Abad Dua Puluh

Latar belakang

Setelah Uni Soviet runtuh, beberapa negara bekas Blok Timur bergabung dengan NATO, sebagian karena ancaman keamanan regional seperti krisis konstitusional Rusia tahun 1993, Perang Abkhazia (1992-1993), dan Perang Chechnya (1994-1996). Presiden Vladimir Vladimirovich Putin menyuarakan penentangan yang kuat terhadap rencana perluasan keanggotaan organisasi pertahanan tersebut ke arah Timur atau ke bekas pecahan komunis Uni Soviet.

Keadaan semakain diperburuk oleh protes pro-Uni Eropa mengakibatkan penggulingan presiden Viktor Fedorovych Yanukovych yang pro Rusia pada Februari 2014 dilanjutkan terjadinya kerusuhan pro-Rusia di bagian timur dan selatan Ukraina.

Tentara Rusia tanpa lencana

Tentara Rusia tanpa lencana mengambil alih posisi strategis dan infrastruktur di wilayah Ukraina di Krimea, dan merebut Parlemen Krimea. Pada bulan Maret, Rusia menyelenggarakan referendum yang kontroversial dan mencaplok Krimea.

Hal ini diikuti dengan pecahnya perang di Donbas, yang dimulai pada April 2014 dengan terbentuknya dua negara kuasi separatis yang didukung Rusia: Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.

Pada Juli 2021, Putin menerbitkan sebuah esai berjudul “Tentang Kesatuan Historis Rusia dan Ukraina” / On the Historical Unity of Russians and Ukrainians, yang menegaskan kembali bahwa Rusia dan Ukraina adalah “satu bangsa.”

Invasi Rusia terhadap Ukraina - Rusia tampaknya mencoba merebut Kyiv dengan cepat, dengan Spetsnaz menyusup ke dalam kota yang didukung oleh operasi udara dan kemajuan mekanis yang cepat dari utara, tetapi tidak berhasil.more

Baca juga : 17 Juli 2014, Malaysia Airlines Flight 17 (MH17/MAS17) ditembak jatuh di atas Donbas Ukraina Timur oleh rudal BUK Rusia

Baca juga : 24 Desember 1979, Uni Soviet menginvasi Afghanistan

Rusia menyangkal menyerang

Pada Maret 2021, Rusia memulai pembangunan militer, mengumpulkan hingga 190.000 tentara di perbatasan Ukraina. Pejabat pemerintah Rusia menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina hingga sehari sebelum invasi (hanya sebatas melakukan manuver militer untuk latihan).

Pada 21 Februari 2022, Rusia mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, dua negara bagian yang memproklamirkan diri sebagai negara yang memisahkan diri dari Ukraina di Donbas. Keesokan harinya, Dewan Federasi Rusia mengizinkan penggunaan kekuatan militer dan tentara Rusia memasuki kedua wilayah tersebut.

Invasi

Invasi dimulai pada pagi hari tanggal 24 Februari 2022 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” yang bertujuan untuk “demiliterisasi” dan “denazifikasi” Ukraina. Dalam pidatonya, Putin mendukung pandangan irredentis (konsep politik di mana suatu negara berhasrat untuk menganeksasi wilayah yang dikuasai oleh negara lain atas dasar persamaan etnis, keterkaitan sejarah dan budaya), menantang hak Ukraina untuk menjadi negara, dan secara keliru mengklaim bahwa Ukraina diperintah oleh neo-Nazi yang menganiaya etnis minoritas Rusia.

“Pasukan Lintas Udara Rusia berusaha merebut dua lapangan terbang utama di dekat Kyiv, meluncurkan serangan udara di Bandara Antonov (Battle of Hostomel Airport).”

Beberapa menit kemudian, serangan udara dan invasi darat Rusia diluncurkan di sepanjang front utara dari Belarus menuju Kyiv, front timur laut menuju Kharkiv, front selatan dari Krimea, dan front tenggara dari Donetsk dan Luhansk. Sebagai tanggapan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberlakukan darurat militer dan mobilisasi umum.

“Tentara bayaran Grup Wagner dan pasukan Chechnya dilaporkan melakukan beberapa kali upaya untuk membunuh Volodymyr Zelenskyy. Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa upaya-upaya ini digagalkan oleh para pejabat anti-perang di FSB Rusia, yang berbagi informasi intelijen tentang rencana tersebut.”

Di Kyiv, Rusia gagal merebut kota karena serangannya dipukul mundur di pinggiran kota selama pertempuran Irpin, Hostomel, dan Bucha. Tentara Rusia mencoba mengepung ibu kota, tetapi pasukan Ukraina berhasil bertahan.more

Baca juga : 27 Juli 2002, Kecelakaan Pertunjukan Udara Paling Mematikan Dalam Sejarah : Su-27 Flanker Angkatan Udara Ukraina Jatuh menimpa penonton

Baca juga : 20 Agustus 1968, Uni Soviet dan Pakta Warsawa menginvasi Cekoslowakia

Mundur dalam antrian logistik terpanjang

Pasukan Rusia mundur dari front utara pada bulan April setelah melewati kebuntuan logistik panjang yang menjadi terkenal. Di front selatan dan tenggara, Rusia merebut Kherson pada bulan Maret dan kemudian Mariupol pada bulan Mei melalui pengepungan berdarah dan menyakitkan.

Pada 18 April, Rusia melancarkan pertempuran baru di Donbas. Pasukan Rusia terus mengebom target militer dan sipil yang jauh dari garis depan, termasuk sistem listrik dan air. Pada akhir 2022, Ukraina melancarkan serangan balasan di selatan dan timur. Segera setelah itu, Rusia mengumumkan aneksasi ilegal terhadap empat oblast yang sebagian diduduki. Pada bulan November, Ukraina merebut kembali Kherson.

Kecaman dan sanksi

Invasi ini mendapat kecaman internasional yang luas. Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi ES-11/1 yang mengutuk invasi tersebut dan menuntut penarikan pasukan Rusia secara penuh. Mahkamah Internasional memerintahkan Rusia untuk menghentikan operasi militer dan Dewan Eropa mengusir orang-orang Rusia.

Banyak negara menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dan sekutunya Belarusia, serta memberikan bantuan kemanusiaan dan militer kepada Ukraina. Protes terjadi di seluruh dunia; mereka yang berada di Rusia disambut dengan penangkapan massal dan peningkatan sensor media.

Lebih dari 1.000 perusahaan meninggalkan Rusia dan Belarus sebagai tanggapan atas invasi tersebut. Mahkamah Pidana Internasional telah membuka penyelidikan atas kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina sejak 2013, termasuk kejahatan perang dalam invasi tersebut.

Pada 24 Februari, pasukan Rusia menguasai Terusan Krimea Utara. Pasukan menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan bendungan yang menghalangi sungai, sehingga Krimea dapat memperoleh air dari Dnieper yang telah terputus sejak 2014.more
Ukraina menggunakan persenjataan Barat dengan sangat efektif, termasuk rudal anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger, yang menipiskan jalur suplai Rusia dan mengulur-ulur serangan.
Pada 24 Februari 2022, selama tahap awal invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, setidaknya satu helikopter Ka-52 Rusia rusak dan mendarat darurat

Baca juga : 29 Juni 1659, Battle of Konotop : Pertempuran Ukraina Vs Rusia di abad 17

Baca juga : Tentara Rusia telah menang di lapangan?perubahan tujuan akhir Putin?Akhir perlawanan Ukraina?sebuah analisa singkat taktis dan strategis

 

ZP

Recent Posts

Negara Arab dimata Taliban Afganistan tentang Perjuangan Palestina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…

1 bulan ago

Mesir

Pada tanggal 5 Oktober 1985, selama dinas wajibnya di Pasukan Keamanan Pusat Polisi Mesir di…

1 bulan ago

Fakta unik peranan rusia dalam hubungan dengan Amerika

Siapa yang mendukung Amerika dalam Revolusi Amerika melawan Inggris? RUSIA.

1 bulan ago

Jordan Files : Mengapa kerajaan Yordania melindungi zionis Israel Dari serangan lawan-lawanya?(Bagian ke-2)

ZONA PERANG(zonaperang.com) Salah satu peran yang ditugaskan kepada Yordania adalah koordinasi keamanan, karena Yordania memainkan…

2 bulan ago

Garis waktu perang Kolonial Zionis Israel vs Palestina 8 – 15 Mei 2024 (bagian 27): “Ada indikasi jelas bahwa Israel akan segera berakhir”

Faktor2 pendorong kehancuran rezim Zionis: kurangnya kohesi sosial di tengah masyarakat Israel, ledakan problem ekonomi,…

2 bulan ago

10 Pesawat Terburuk di Perang Dunia ke-2

Dengan meningkatnya ketegangan di Eropa pada akhir tahun 1930-an, beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Prancis,…

2 bulan ago