Hari ini dalam Sejarah

24 Juli 1929, Kellogg–Briand Pact atau Pakta Paris berlaku efektif

ZONA PERANG(zonaperang.com) Pakta Kellogg-Briand atau Pakta Paris adalah perjanjian multilateral yang berusaha menghilangkan perang sebagai instrumen kebijakan nasional. Perjanjian ini merupakan yang paling megah dari serangkaian upaya pemeliharaan perdamaian setelah Perang Dunia I. Kesepakatan ini ditandatangani 27 Agustus 1928 dan berlaku efektif mulai 24 Juli 1929.

Pakta ini ditandatangani oleh Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat pada tanggal 27 Agustus 1928, dan oleh sebagian besar negara lain segera setelahnya. Disponsori oleh Prancis dan Amerika Serikat, pakta ini dinamai sesuai dengan nama penulisnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Frank Billings Kellogg dan Menteri Luar Negeri Prancis Aristide Pierre Henri Briand di Paris. Pakta ini dibuat di luar Liga Bangsa-Bangsa (Organisasi utama ini berhenti beroperasi pada tanggal 20 April 1946 ketika banyak komponennya dipindahkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru ) dan masih berlaku sampai sekarang.

Kritik yang umum adalah bahwa Pakta Kellogg-Briand tidak memenuhi semua tujuannya, tetapi bisa dibilang memiliki beberapa keberhasilan. Pakta ini tidak dapat mencegah Perang Dunia Kedua, tetapi menjadi dasar untuk pengadilan Nuremberg dan Pengadilan Tokyo untuk para pemimpin Nazi serta Jepang pada tahun 1946.

Pakta Kellogg-Briand

Berharap untuk mengikat Amerika Serikat ke dalam sistem aliansi pelindung yang diarahkan untuk melawan kemungkinan kebangkitan kembali agresi Jerman, menteri luar negeri Prancis Aristide Briand, pertama kali mengusulkan pakta nonagresi bilateral pada musim semi 1927.

Menteri Luar Negeri AS, Frank B. Kellogg, yang didorong oleh gerakan “pelarangan perang” Amerika dan didukung oleh mereka yang kecewa dengan kegagalan Amerika Serikat untuk bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa, mengusulkan agar pakta tersebut diubah menjadi perjanjian multilateral umum, yang kemudian disetujui oleh Prancis.

Baca juga : 04 Juni 1920, Perjanjian Trianon : Saat Hongaria kehilangan 71% wilayahnya dan 63% populasinya ketika Traktat ini ditandatangani di Paris

Baca juga : Senjata Super Tahun 1918 – Sembilan Mesin Perang Pengubah Permainan yang diciptakan Selama Perang Dunia 1

Teks

Teks utamanya sangat singkat:

Pasal I

Pihak-pihak Peserta dengan sungguh-sungguh menyatakan atas nama rakyatnya masing-masing bahwa mereka mengutuk penggunaan perang sebagai jalan keluar bagi penyelesaian kontroversi-kontroversi internasional dan menolaknya sebagai instrumen kebijakan nasional dalam hubungan mereka satu sama lain.

Pasal II

Pihak-pihak Peserta setuju bahwa penyelesaian atau pemecahan semua perselisihan atau pertentangan dalam bentuk apapun dan dari manapun asalnya, yang mungkin timbul di antara mereka, tidak akan pernah diusahakan kecuali dengan cara-cara damai.

Tidak Efektif

Sebagai hasil dari usulan Kellogg, hampir semua negara di dunia akhirnya menandatangani Pakta Kellogg-Briand, setuju untuk meninggalkan perang sebagai instrumen kebijakan nasional dan menyelesaikan semua sengketa internasional dengan cara-cara damai.

Namun, para penandatangan mengizinkan diri mereka sendiri untuk melakukan berbagai macam kualifikasi dan interpretasi, sehingga pakta tersebut tidak akan melarang, misalnya, perang untuk membela diri atau kewajiban militer tertentu yang muncul dari Perjanjian Liga, Doktrin Monroe, atau perjanjian persekutuan pascaperang. Kondisi-kondisi ini, di samping kegagalan perjanjian untuk menetapkan sarana penegakan hukum, membuat perjanjian itu sama sekali tidak efektif.

“Doktrin Monroe adalah posisi kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang menentang kolonialisme Eropa di Belahan Bumi Barat. Doktrin ini menyatakan bahwa setiap intervensi dalam urusan politik Amerika oleh kekuatan asing merupakan tindakan yang berpotensi memusuhi Amerika Serikat.”

Baca juga : 28 Juni 1914, Archduke Ferdinand Austria-Hongaria dibunuh : Pemicu perang Dunia 1

Baca juga : 16 Mei 1916, Sykes–Picot Agreement : Perjanjian yang membagi Utsmaniyah dan menjadi awal konflik Timur Tengah hingga saat ini

 

ZP

Recent Posts

5 Cara Prancis Membantu Amerika Meraih Kemerdekaan

Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…

7 jam ago

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

1 hari ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

2 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

3 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

4 hari ago

Shalahuddin Merebut Palestina dengan Merangkul Syi’ah?

Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…

5 hari ago