ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tanggal 24 Oktober 1951, Presiden Harry S. Truman akhirnya menyatakan bahwa perang negara dengan Jerman, yang dimulai pada tahun 1941, secara resmi berakhir. Pertempuran fisik sendiri telah berakhir pada musim semi tahun 1945.
Sebagian besar orang Amerika berasumsi bahwa perang dengan Jerman telah berakhir dengan penghentian permusuhan enam tahun sebelumnya. Faktanya, perjanjian dengan Jerman belum ditandatangani. Yang memperumit proses perjanjian adalah status wilayah di dalam apa yang dulunya merupakan negara Jerman.
Baca juga : Bunuh Diri Paksa untuk Jenderal Nazi Jerman Field Marshall Rommel
Pusat ketegangan yang meningkat
Setelah Perang Dunia Kedua, kekuatan utama Barat (AS, Inggris, dan Prancis) dan Soviet sepakat untuk membagi negara itu, termasuk ibu kota Berlin, menjadi sektor-sektor yang demokratis dan yang dikuasai komunis. Berlin Timur dan Barat berakhir di wilayah Jerman Timur yang dikuasai Soviet dan ibu kota menjadi pusat ketegangan yang meningkat antara Barat dan Soviet Rusia. Masing-masing pihak mengklaim bahwa pihak lain telah melanggar perjanjian pascaperang mengenai lingkup pengaruh masing-masing di Eropa pascaperang.
Konflik atas Berlin memuncak pada Juni 1948 ketika Stalin memerintahkan blokade kota. Truman tidak ingin menyerahkan Berlin kepada Soviet dan memerintahkan pengangkutan udara untuk memasok makanan dan bahan bakar ke sektor barat. Proses perjanjian ditunda sampai kekuatan Barat dapat menyetujui apa yang harus dilakukan tentang Berlin. Uji coba senjata atom Soviet pada 29 Agustus 1949, meningkatkan ketegangan.
Dalam proklamasinya pada hari itu, Truman menyatakan bahwa selalu menjadi harapan Amerika untuk membuat perjanjian perdamaian dengan pemerintah Jerman yang bersatu dan bebas, tetapi kebijakan Soviet telah “membuatnya tidak mungkin.”
Baca juga : 17 Juni 1953, Soviet menghancurkan demonstrasi di Berlin Timur