Dianggap kemenangan pertama pribumi Nusantara atas kekuasaan Barat
Anak tertua dari Sultan Ternate Khairun Jamil yang memerintah pada 1535-1570, yaitu Sultan Baabullah dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis di Ternate.
Dibunuh secara keji oleh Portugis
Sultan Baabullah merupakan sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara Tahun 1570 dan 1583.
Beliau lahir di Ternate 10 Februari 1528 dan meninggal 25 Mei 1583 pada umur 55 tahun, berkuasa menggantikan ayahnya Sultan Khairun yang meninggal akibat dikhianati, dijebak dan dibunuh secara keji oleh Portugis.
Baca juga : 22 April 1529, Perjanjian Saragosa ditandatangani : Ketika Dunia Hanya Milik Spanyol & Portugis
Sultan Baabullah Penakluk Portugis
Sebab, dia merupakan pemimpin yang menaklukkan bangsa asing yakni Portugis. Kekejaman bangsa Portugis begitu melukai hati Baabullah dan rakyat Ternate, membutuhkan waktu lima tahun mereka mengepung benteng Portugis di Ternate. Ketika itu, pasukan Portugis semakin lemah. Lantaran dikepung, mereka kekurangan obat, makanan hingga membuat mereka akhirnya terpaksa menyerah.
Tepat pada 28 Desember 1575, pada akhirnya Portugis pun menyerah tanpa syarat. Tiga hari kemudian pada 31 Desember 1575 Portugis diizinkan Sultan Baabullah meninggalkan Ternate dengan syarat alat perang atau senjata mereka harus ditinggalkan.
Ternate berkembang menjadi kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur
Akibat kehebatannya itu, Francois Valentyn(17 April 1666 – 6 August 1727) menyebutnya Baabullah si penguasa 72 pulau. Di era itu Kesultanan Ternate berkembang menjadi kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur.
Wilayah kekuasaan Sultan Baabullah di Indonesia timur mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sangihe dan sebagian dari Sulawesi. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Solor (Lamaholot), Bima (Sumbawa bagian timur), Mindanao, dan Raja Ampat Papua.
Di bawah penguasaannya pula Maluku berperan dalam jaringan rempah Asia dan perdagangan rempah juga meningkat signifikan.
Baca juga : (Actually) Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia
Baca juga : Laksamana Malahayati (Keumalahayati), Pahlawan Perempuan Penumpas Cornelis de Houtman
https://www.youtube.com/watch?v=X1TN3HQXhMU