Hari ini dalam Sejarah

26 Agustus 683, Battle of al-Harra: Kematian yang Tragis di Tanah Suci

Kisah Pemberontakan dan Konflik Awal Islam

ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran al-Harra adalah pertempuran antara pasukan Suriah dari Khalifah Umayyah yang dipilih berdasarkan keturunan: Yazid I (memerintah 680-684) yang dipimpin oleh Muslim bin Uqba dan penduduk Madinah dari faksi Anshar dan Muhajirin yang menginginkan kepemimpinan berdasarkan kemampuan bukan dinasti. Pertempuran terjadi di padang Harrat Waqim di pinggiran timur laut Madinah pada 26 Agustus 683 dan berlangsung kurang dari satu hari.

Pertempuran Harrah adalah salah satu hasil dari pemerintahan Bani Umayyah, terutama monarki yang dipaksakan oleh pewaris Mu’āwiyah bin Abū Sufyān.

Baca juga : Saudagar Keturunan Arab dan Rumah Proklamasi untuk Indonesia

Baca juga : Apakah Dinasti Kerajaan Inggris keturunan langsung Panglima dan Nabi Besar Umat Islam Muhammad SAW?

Kisah Pemberontakan dan Konflik Awal Islam

Faksi-faksi elit Madinah tidak setuju dengan suksesi turun-temurun Yazid (belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Islam hingga saat itu), membenci gaya hidup khalifah yang tidak bermoral, dan merasa tidak nyaman dengan tindakan dan kebijakan ekonomi Ummaiyyah.

Tentara Suriah mengepung pemimpin pemberontak Abd Allah ibn Hanzala dan memberi waktu mereka selama 3 hari untuk menyatakan kesetiaan kepada penguasa atau menghadapi tindakan keras.  Sumber-sumber Islam tradisional mencantumkan Pertempuran al-Harra dan akibatnya sebagai salah satu ‘kejahatan besar’ Bani Umayyah dan tindakan sangat berlebihan terhadap ketidaksetujuan.

Pertempuran al-Harra dan Perubahan Politik dalam Islam

Pertempuran Harrah yang disebut sebagai salah satu bencana besar dalam sejarah dan dinilai sebagai salah satu peristiwa paling kejam yang dilakukan oleh Bani Umayyah telah membuat frustasi dan tak tertahankan sehingga beberapa sejarawan telah mencoba untuk meringankan kenangan menyakitkan yang tak lekang oleh masa kekuasaan Bani Umayyah dengan menyebutkan aspek-aspek marjinal dan menutupi dimensi tidak berperikemanusiaan dari peristiwa ini.

Namun, bencana kemanusiaan ini telah begitu luas dalam dimensi emosional dan etisnya, yang telah melukai hati orang-orang yang berpikiran adil dan mencintai keadilan, serta mendorong pena-pena yang tidak berprasangka untuk meratap dan mengeluh.

Baca juga : Pahlawan Nasional Indonesia Nyi Ageng Serang : Pejuang keturunan Sunan Kalijaga, Penasehat Perang Diponegoro dan Nenek Ki Hajar Dewantara.

Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa

ZP

Recent Posts

Negara Arab dimata Taliban Afganistan tentang Perjuangan Palestina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…

1 bulan ago

Mesir

Pada tanggal 5 Oktober 1985, selama dinas wajibnya di Pasukan Keamanan Pusat Polisi Mesir di…

1 bulan ago

Fakta unik peranan rusia dalam hubungan dengan Amerika

Siapa yang mendukung Amerika dalam Revolusi Amerika melawan Inggris? RUSIA.

1 bulan ago

Jordan Files : Mengapa kerajaan Yordania melindungi zionis Israel Dari serangan lawan-lawanya?(Bagian ke-2)

ZONA PERANG(zonaperang.com) Salah satu peran yang ditugaskan kepada Yordania adalah koordinasi keamanan, karena Yordania memainkan…

2 bulan ago

Garis waktu perang Kolonial Zionis Israel vs Palestina 8 – 15 Mei 2024 (bagian 27): “Ada indikasi jelas bahwa Israel akan segera berakhir”

Faktor2 pendorong kehancuran rezim Zionis: kurangnya kohesi sosial di tengah masyarakat Israel, ledakan problem ekonomi,…

2 bulan ago

10 Pesawat Terburuk di Perang Dunia ke-2

Dengan meningkatnya ketegangan di Eropa pada akhir tahun 1930-an, beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Prancis,…

2 bulan ago