ZONA PERANG (zonaperang.com) Dalam sebuah upacara di Gedung Putih di Washington, D.C, Presiden Republik Arab Mesir Muhammad Anwar el-Sadat (25 Desember 1918 – 6 Oktober 1981) dan Perdana Menteri Israel Menachem Volfovich Begin(16 Agustus 1913 – 9 Maret 1992) menandatangani perjanjian damai bersejarah, mengakhiri tiga dekade permusuhan antara Mesir dan Israel serta membangun hubungan diplomatik dan komersial.
Kurang dari dua tahun sebelumnya, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang pemimpin negara Arab, Sadat melakukan perjalanan ke Yerusalem, Israel, untuk mencari penyelesaian damai permanen dengan tetangga Zionisnya setelah konflik selama beberapa dekade.
Kalah perang di 1967 dan 1973
Hal ini dilakukan karena Mesir mengalami kekalahan taktis dan strategis dengan hilangnya semenanjung Sinai dan beberapa wilayah barat terusan Suez ke tangan Israel saat perang Arab-Israel 1967 dan Yom Kippur 1973.
Dalam kunjungan itu Sadat bertemu dengan Begin dan berbicara di depan parlemen Israel, disambut dengan kemarahan di sebagian besar dunia Arab dan Islam.
Perjanjian Camp David
Terlepas dari kritik dari sekutu regional Mesir, Sadat terus mengejar perdamaian dengan Begin, dan pada September 1978 kedua pemimpin bertemu lagi di Amerika Serikat, di mana mereka merundingkan kesepakatan dengan Presiden AS Jimmy Carter di Camp David(tempat peristirahatan Presiden Amerika Serikat di Maryland, di luar Washington, DC).
Kesepakatan Camp David yang ditandatangani pada tanggal 17 September 1978, perjanjian damai pertama antara negara Israel dan salah satu tetangga Arabnya terjadi, meletakkan dasar bagi hubungan diplomatik dan komersial. Tujuh bulan kemudian(26 Maret 1979), sebuah perjanjian damai resmi ditandatangani.
Penghargaan Nobel Perdamaian 1978
Atas prestasi mereka, Sadat dan Begin bersama-sama dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian 1978. Upaya perdamaian Sadat tidak begitu diakui di dunia Arab, Mesir diskors dari Liga Arab, dan pada 6 Oktober 1981 Sadat dibunuh oleh perwira militernya di Kairo saat merayakan parade kemenangan Operasi Badr di mana Tentara Mesir telah menyeberangi Terusan Suez dan mengambil kembali sebagian kecil darinya.
Namun demikian, proses perdamaian terus berlanjut tanpa Sadat, dan pada tahun 1982 Mesir secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca juga : 5 November 1956, Krisis Suez : Perebutan Terusan Suez antara Mesir-Inggris-Prancis