Perjanjian damai Mesir–Israel ditandatangani di Washington LeMitzrayim , DC, Amerika Serikat pada 26 Maret 1979, setelah Kesepakatan Camp David 1978. Perjanjian Mesir-Israel ditandatangani oleh Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, dan disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter
ZONA PERANG (zonaperang.com) Dalam sebuah upacara di Gedung Putih di Washington, D.C, Presiden Republik Arab Mesir Muhammad Anwar el-Sadat (25 Desember 1918 – 6 Oktober 1981) dan Perdana Menteri Israel Menachem Volfovich Begin(16 Agustus 1913 – 9 Maret 1992) menandatangani perjanjian damai bersejarah, mengakhiri tiga dekade permusuhan antara Mesir dan Israel serta membangun hubungan diplomatik dan komersial.
Kurang dari dua tahun sebelumnya, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang pemimpin negara Arab, Sadat melakukan perjalanan ke Yerusalem, Israel, untuk mencari penyelesaian damai permanen dengan tetangga Zionisnya setelah konflik selama beberapa dekade.
Hal ini dilakukan karena Mesir mengalami kekalahan taktis dan strategis dengan hilangnya semenanjung Sinai dan beberapa wilayah barat terusan Suez ke tangan Israel saat perang Arab-Israel 1967 dan Yom Kippur 1973.
Dalam kunjungan itu Sadat bertemu dengan Begin dan berbicara di depan parlemen Israel, disambut dengan kemarahan di sebagian besar dunia Arab dan Islam.
Terlepas dari kritik dari sekutu regional Mesir, Sadat terus mengejar perdamaian dengan Begin, dan pada September 1978 kedua pemimpin bertemu lagi di Amerika Serikat, di mana mereka merundingkan kesepakatan dengan Presiden AS Jimmy Carter di Camp David(tempat peristirahatan Presiden Amerika Serikat di Maryland, di luar Washington, DC).
Kesepakatan Camp David yang ditandatangani pada tanggal 17 September 1978, perjanjian damai pertama antara negara Israel dan salah satu tetangga Arabnya terjadi, meletakkan dasar bagi hubungan diplomatik dan komersial. Tujuh bulan kemudian(26 Maret 1979), sebuah perjanjian damai resmi ditandatangani.
Atas prestasi mereka, Sadat dan Begin bersama-sama dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian 1978. Upaya perdamaian Sadat tidak begitu diakui di dunia Arab, Mesir diskors dari Liga Arab, dan pada 6 Oktober 1981 Sadat dibunuh oleh perwira militernya di Kairo saat merayakan parade kemenangan Operasi Badr di mana Tentara Mesir telah menyeberangi Terusan Suez dan mengambil kembali sebagian kecil darinya.
Namun demikian, proses perdamaian terus berlanjut tanpa Sadat, dan pada tahun 1982 Mesir secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca juga : 5 November 1956, Krisis Suez : Perebutan Terusan Suez antara Mesir-Inggris-Prancis
F-16 Fighting Falcon yang ikonik telah melayani Angkatan Udara AS dan sekutunya selama beberapa dekade,…
Bagaimana cara para petugas CIA bepergian dengan aman? "Your mission is to get home safely,"…
Terkejut, kru AH-64 Israel bergegas merespons serangan pejuang Hamas, namun dengan hasil yang beragam Read…
Menyingkap Tabir Pengawasan Global: Perjalanan Edward Snowden Read More “Edward Snowden: Pahlawan atau Pengkhianat? Mengurai…
MiG-25 Foxbat, pencegat Soviet yang terkenal dengan kecepatan dan ketinggiannya, memiliki radar yang sama uniknya…
India dan Cina, dua negara besar di Asia, memiliki sejarah panjang dalam memperoleh peralatan militer…