Pelayaran Christopher Columbus pada 4 Januari 1493 menandai awal dari era kolonisasi yang membawa dampak besar bagi penduduk asli Amerika. Di balik kisah penemuan dan petualangan, terdapat fakta-fakta gelap tentang eksploitasi, perbudakan, penyebaran penyakit, kekerasan, dan penghancuran budaya.
Pada 4 Januari 1493, Christopher Columbus dan kru kapalnya berlayar pulang ke Spanyol setelah pelayaran pertama mereka ke Dunia Baru. Pelayaran ini sering dianggap sebagai salah satu peristiwa paling bersejarah dalam sejarah manusia, membuka jalan bagi era eksplorasi dan kolonisasi Eropa. Namun, di balik kisah heroik Columbus, terdapat fakta-fakta gelap yang sering kali tidak disebutkan dalam buku-buku sejarah.
“Kedatangan Columbus juga membawa penyakit-penyakit baru yang mematikan bagi penduduk asli Amerika. Penyakit seperti cacar, campak, dan influenza menyebar dengan cepat dan menewaskan jutaan penduduk asli yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Ini menyebabkan penurunan drastis dalam populasi penduduk asli dan menghancurkan banyak komunitas”
Menurut Ensiklopedi Wikipedia, Christophorus Columbus memutuskan untuk pulang dari Benua Amerika yang ia klaim sebagai penemuannya. Ia pulang menuju Spanyol, negeri yang baru saja memusnahkan peradaban Islam Andalusia.
Baca juga : Kegelapan Total Bukan Halangan: Cara Pasukan Menavigasi dengan Bintang
Baca juga : Mengupas Fakta: Kelompok-kelompok Pemberani di Balik Operasi Banjir Al-Aqsa yang Menggegerkan
Columbus dengan semangat anti Islam begitu kental
Kalau kita peka, kita akan menyadari bahwa Columbus “menemukan” Benua Amerika di tahun yang sama ketika emirat Islam Granada direbut oleh Kerajaan Castille-Aragon. Masih ingat kan? 2 Januari tahun 1492.
Dan memang hubungan antara Columbus dengan semangat anti Islam begitu kental.
Profesor Alan Mikhail dalam wawancara tentang Columbus pernah mengatakan, “dia (Columbus) hadir pada pengepungan Granada pada tahun 1492, ketika Isabella dan Ferdinand merebut Granada.” (Was Columbus’ Voyage to the “New World” Driven by Islamophobia?)
Bahkan kalau kita baca-baca lebih dalam lagi, kita akan menemukan fakta bahwa penjelajahan Columbus sepenuhnya disponsori oleh orang yang sama yang memaksa Kaum Muslimin pergi dari Spanyol. Siapa lagi kalau bukan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand II.
Dendam kesumat
Dikarenakan lobi Columbus yang gigih ke beberapa kerajaan, Raja Katolik Ratu Isabella I dan Raja Ferdinand II setuju untuk mensponsori penjelajahannya, sebab mereka menemukan kesamaan visi selain harta: sama-sama punya kebencian pada Islam. Columbus meninggalkan Spanyol pada Agustus 1492 dengan tiga kapal dan mendarat di Amerika pada 12 Oktober. Ini hanya beberapa bulan setelah Granada direbut.
“Selain kekerasan fisik, kedatangan Columbus juga menyebabkan penghancuran budaya penduduk asli. Banyak tradisi, bahasa, dan kepercayaan yang hilang akibat penaklukan dan kolonisasi. Penduduk asli dipaksa untuk meninggalkan cara hidup mereka dan mengadopsi budaya dan agama Eropa”
Tekad Columbus mencari dunia baru, menurut Profesor Alan Mikhail, bukan hanya demi harta dan penemuan semata. Jauh di visi terdalamnya, terdapat sebuah dendam kesumat pada peradaban Islam yang memang menghias masa lalunya.
Ya, Columbus begitu marah ketika negerinya hampir sering kalah melawan Kesultanan Utsmani, terlebih ketika ia melihat Konstantinopel dibebaskan oleh Muhammad Al Fatih. Saat itu usia Colombus baru 2 tahun, namun dampak direbutnya Konstantinopel ia rasakan sampai usianya dewasa.
Fakta lain, tidak semua yang Kita pelajari tentang Christopher Columbus itu benar :
- Para ahli percaya bahwa Leif Erikson, seorang Viking, adalah orang pertama yang datang dari seberang lautan ke Amerika. Bahkan, mereka percaya bahwa Columbus bukanlah orang Eropa pertama yang menemukan apa yang kita kenal sebagai Benua Amerika bahkan bangsa Afro-Fenisia digambarkan telah berlayar dari Mesir ke pesisir Meksiko sejak 750 SM. Meskipun demikian, eksploitasinya di sana menandai titik balik dalam pemikiran dan penaklukan Eropa.
- Ia pertama kali mendarat di pulau Guanahani di Bahama. Ia sebenarnya tidak pernah menginjakkan kaki di Amerika Utara, menurut Encyclopedia Britannica, tetapi di Venezuela saat ini dalam perjalanan keempatnya.
- Columbus sebenarnya melakukan empat perjalanan ke Karibia, dan meskipun membawa pulang emas, ia meninggal dalam kemiskinan.
- Meskipun banyak orang meragukannya dan bukti-bukti menentangnya, Columbus benar-benar yakin bahwa ia telah mencapai tujuannya mencapai Cina dan Jepang.
Selengkapnya :
1. Was Columbus’ Voyage to the “New World” Driven by Islamophobia?, Yale Macmillan Center.
2. Up Front Al Jazeera
3. Wikipedia English, Encyclopedia Britannica
4. Kitab Miah Udzama min Ummatil Islam Ghayyaru Majra At Tarikh, Jihad Turbani.
Baca juga : Genjutsu Israel: Menguak Taktik Ilusi Dibalik Kekuatan Militer Super dan “Kepintaran” kaum pilihan
Baca juga : Film The Great Escape: Kisah Keberanian dan Persaudaraan di Balik Jeruji Besi