ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Ayn Jālūt yang terjadi pada tanggal 3 September 1260 di Palestina saat ini adalah kemenangan yang menentukan dari Kerajaan Mamlūk Mesir atas invasi Mongol, yang menyelamatkan Mesir dan Islam serta menghentikan ekspansi ke barat oleh kekaisaran Mongol. Berikut 5 fakta kemenangan tentara al-Muẓaffar Sayf al-Dīn Quṭuz, sultan Mamlūk dengan Kitbuga Turk:
1. Perang Ain Jalut terjadi 2 tahun setelah Baghdad dihancurkan oleh Hulagu Khan. Hampir setengah Dunia Islam sudah hancur karena invasi Mongol, terutama wilayah Asia. Mesir dianggap sebagai benteng terakhir Umat Islam kala itu.
2. Sejarawan David W. Tschanz dalam “History’s Hinge; Ain Jalut” menuliskan bahwa Pertempuran Ain Jalut menandai awal dari kemunduran penaklukan Mongol, dan merupakan pertama kalinya pasukan Mongol dipukul mundur secara permanen dalam pertempuran langsung di medan perang.
3. Pasukan Mongol dapat dipukul mundur oleh dua panglima jenius Mamalik saat itu, yaitu Saifuddin Quthz dan Zahir Baibars. Baibars menggunakan taktik “hit-and-run” yaitu serangan mendadak singkat, mundur sebelum musuh dapat merespons dengan kuat, dan terus-menerus bermanuver untuk menghindari keterlibatan penuh dengan musuh. Sementara Quthz mengakhiri perang dengan “flanking maneuver”, yaitu pergerakan pasukan di sekitar sayap musuh untuk mencapai posisi paling menguntungkan dalam menyerang.
4. Ain Jalut Itu juga menandai kekalahan pertama dari 2 kekalahan yang akan dihadapi bangsa Mongol dalam upaya mereka untuk menyerang Mesir dan Syam(Siria). Satu yang lainnya adalah Pertempuran Marj al-Saffar pada tahun 1303. Penggunaan “Hand Cannon” (meriam tangan) paling awal diketahui dalam konflik militer juga didokumentasikan terjadi dalam pertempuran ini oleh Mamluk, yang menggunakannya untuk menakut-nakuti tentara Mongol.
5. Ditakdirkan di saat-saat setelah Ain Jalut, Hulagu Khan dibuat sibuk dengan konflik internal Kekaisaran Mongol. Konflik itu mencegah Hulagu untuk menggunakan kekuatan penuhnya melawan Mamalik untuk membalas kekalahan penting di Ain Jalut.
Generasi Shalahuddin : Ketika dunia lupa, kita memilih untuk ingat
Referensi :
1. “History’s Hinge; Ain Jalut”, David W. Tschanz
2. The Collins Encyclopedia of Military History’ (4th edition, 1993), Dupuy & Dupuy
3. Ayyamun Laa Tunsa, Tamir Badr
4. Ahmad Yousef al-Hassan (2005). “Transfer of Islamic Technology to the West
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa