- Pendirian Republik China Soviet: Titik Balik dalam Sejarah Tiongkok
- Republik Soviet Cina: Deklarasi Mao Zedong dan Awal Revolusi Komunis
- Pada 7 November 1931, Republik China Soviet (Chinese Soviet Republic, CSR) secara resmi dideklarasikan oleh Mao Zedong dan Zhu De. Deklarasi ini menandai lahirnya sebuah negara yang dikuasai oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di tengah ketegangan yang meningkat antara PKT dan Kuomintang (KMT) dalam konteks Perang Saudara Tiongkok.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Republik Soviet Tiongkok atau Soviet Jiangxi/Soviet Jiangxi-Fujian Pada tanggal 7 November 1931, kelompok komunis mendirikan Republik China Soviet basisnya di perdesaan pegunungan di sepanjang perbatasan Provinsi Jianxi dan Hunan. Pendirian dilakukan melalui kongres nasional pertama Republik Soviet China yang digelar di Yeping, Ruijin, Provinsi Jiangxi. Oleh karena itu, republik ini juga dikenal sebagai Jiangxi Soviet. Kongres digelar selama 2 pekan hingga 20 November 1931.
Setelah runtuhnya Dinasti Qing pada tahun 1912, Tiongkok mengalami periode ketidakstabilan politik yang panjang. Konflik antara kaum nasionalis yang dipimpin oleh Kuomintang (KMT) dan kaum komunis yang dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) semakin memanas.
Mengutip China Daily, 11 Juli 2011, kongres dipimpin oleh Mao Zedong/Ketua Mao atas nama Biro Pusat Republik Soviet China.
Baca juga : 7 Desember 1949, Perang Saudara Cina : Mundurnya pemerintah Republik Cina Nasionalis ke Taiwan
Baca juga : Cina Tawarkan 100.000 Senjata Gratis untuk Angkatan Kelima PKI
Area seluas 150.000 kilometer persegi
Wilayah republik ini meliputi area seluas 150.000 kilometer persegi. Namun, Jianxi Soviet tidak bertahan lama dan dibubarkan pada 1934 akibat invasi yang dilakukan oleh kelompok nasionalis(kelak tergusur ke Taiwan).
Kelompok yang awalnya ada di bawah Jianxi Soviet, termasuk Mao, dan seluruh pasukan tentara yang mereka miliki kemudian melakukan long march ke wilayah barat. Dalam long march ini, kelompok komunis terus berkembang dan mendapatkan banyak pengalaman politik. Hingga akhirnya kelompok komunis meraih kemenangan sepenuhnya atas kelompok nasionalis.
Dalam buku Historical Dicitionary of Chinese Civil War (2013) yang ditulis Christopher R. Lew dan Edwin Pak-wah Leung, korban saat itu mencapai setidaknya 1,5 juta jiwa karena perang dan kekejian komunis cina.
Mao Zedong(December 26, 1893 – September 9, 1976) kembali tampil. Pada 1 Oktober 1949, ia mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China (RRC). dalam pidatonya, Mao menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat sosialis dan akhirnya masyarakat komunisme dunia(Britanica). Banyak korban dari penguasaan komunis China mulai saat itu, mulai dari pengusaan turkmenistan Timur, Tibet, Revolusi kebudayaan, Lapangan Tianamen dll.
Latar Belakang Sejarah
CSR didirikan di Ruijin, Jiangxi, sebagai bagian dari upaya PKT untuk mengonsolidasikan berbagai wilayah yang telah mereka kuasai. Pada saat itu, PKT telah berhasil mengamankan beberapa daerah di selatan Tiongkok, termasuk Jiangxi yang menjadi pusat pemerintahan CSR. Meskipun CSR tidak pernah menjadi entitas teritorial yang utuh, ia menguasai sekitar 70.000 kilometer persegi dan lebih dari 3,4 juta penduduk.
Kebijakan dan Reformasi
Salah satu kebijakan paling signifikan dari CSR adalah redistribusi tanah, yang bertujuan untuk menghapus sistem feodal yang ada. Undang-Undang Tanah 1931 menetapkan bahwa semua tanah milik tuan tanah besar akan disita tanpa kompensasi dan didistribusikan kepada petani miskin dan menengah. Kebijakan ini tidak hanya mengubah struktur sosial ekonomi tetapi juga memperkuat dukungan bagi PKT di kalangan rakyat.
Baca juga : 18 September 1948, Madiun Affair (Pemberontakan PKI 1948)