1. Pertempuran ini terjadi di luar rencana Kaum Muslimin. Awalnya Rasulullah ﷺ hanya fokus pada menghadang kafilah dagang Abu Sufyan yang membawa harta orang-orang Muhajirin. Itulah sebabnya Rasulullah bersabda, “akan ada kafilah dagang Quraisy, maka keluarlah menuju mereka, semoga Allah menganugerahkan kita kebaikan.” (Sirah Ibnu Hisyam)
2. Kaum Muslimin berangkat 12 Ramadhan, dan hanya membawa perlengkapan senjata apa adanya. Dengan hanya 2 kuda dan 70 unta yang 1 untanya menjadi jatah 3 orang bergantian. Tak sepadan dengan logistik Quraisy berjumlah 1300 orang, 100 penunggang kuda dan 600 perisai kuat dan ratusan unta yang sulit diketahui jumlahnya.
3. Sebenarnya Badar ini bukanlah Ghazwah pertama Rasulullah ﷺ. Sebelum Badar sudah ada ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Baginda Muhammad ﷺ yakni Ghazwah Al Abwa, namun Badar adalah kontak militer pertama antara kedua pasukan. (Ghazawat Ar Rasul; Durus wa Ibar, Dr Ali Muhammad Ash Shalabi)
4. Dalam perjalanan menuju Badar, Rasulullah ﷺ dan Kaum Muslimin berkemah di sebuah tempat bernama Buyut As Suqya. Di tempat itu, Rasulullah ﷺ menyaring lagi sahabatnya mana yang sudah mampu bertempur dan mana yang belum. Sahabat junior seperti Al Barra bin Azib dan Abdullah bin Umar dipulangkan ke Madinah.
5. Komposisi pimpinan pasukan Muslimin, dipimpin langsung oleh Baginda Rasulullah ﷺ, kemudian Mushab bin Umair sebagai pemegang panji pasukan. Ali bin Abi Thalib memimpin pasukan Muhajirin dan Sa’ad bin Mu’adz sebagai komandan pasukan Anshar. Zubair bin Awwam sebagai panglima sayap kanan dan Al Miqdad bin Amr sebagai panglima sayap kiri.
6. Di malam saat Kaum Muslimin berkemah di Badar, Allah menurunkan hujan yang sangat menenangkan untuk menguatkan kontur tanah pijakan Kaum Muslimin. Mereka juga diberikan rasa kantuk luarbiasa yang membuat keesokan harinya semua sahabat merasakan kebugaran yang fit dan sehat sepenuhnya.
7. Abu Sufyan sebenarnya sudah memberikan info kepada orang-orang Quraisy bahwa ia sudah selamat dan tak perlu mendatangkan pasukan untuk menolongnya. Namun Abu Jahal sebagai panglima utama pasukan Quraisy bersikukuh bahwa pasukan harus tetap diberangkatkan untuk menghancurkan Muslimin. Di Badar, Abu Jahal tewas.
Generasi Shalahudin
Sumber :
1. Ar Rahiq Al Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubatakfury
2. Ayyamun Laa Tunsa, Tamir Badr
3. Ghazawat Ar Rasul, Dr Ali Ash Shalabi
Baca Juga : 11 Januari 630 M, Pembebasan Kota Mekkah Dimulai (Fathu Makkah)
Baca juga : Sapi Merah, Al-Aqsa dan Motif Operasi Militer 7 Oktober