ZONA PERANG (zonaperang.com) Saifudin al-Qutuz sering diromanisasikan sebagai Kutuz, Kotuz dan bernama lengkap al-Malik al-Muẓaffar Sayf ad-Dīn Quṭuz.
Pada pertengahan abad ke-13, Kekaisaran Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan (cucu Jenghis Khan) menyerang Khilafah Islam, menduduki negeri Islam dan bahkan membunuh Khalifah Al-Musta’sim di Baghdad. Orang Mongol membantai puluhan ribu Muslim dan menjarah dan menghancurkan masjid-masjid, perpustakaan-perpustakaan, dan rumah sakit-rumah sakit.
Baca juga : 10 Februari 1258, Pasukan Mongol menduduki Bagdad : Saat warna sungai Tigris Irak berubah menjadi hitam
Baca juga : 4 Juli 1187, Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi di Pertempuran Hittin. Apa yang bisa dipelajari dari beliau?
Surat Hulagu Khan
Setelah invasi ke Irak Hulagu menduduki Palestina dan mengirim utusan ke Sultan Qutuz di Kairo, Mesir menuntut penyerahan dirinya. Hulagu, melihat dirinya sebagai tak terkalahkan. Dia dengan angkuhnya menulis:
“Dari Raja Para Raja dari Timur dan Barat, Khan Yang Agung. Untuk Sultan Qutuz, yang melarikan diri untuk menghindari pedang kami. Anda harus berpikir tentang apa yang terjadi pada negara-negara lain dan menyerahkannya kepada kami. Anda telah mendengar bagaimana kami telah menaklukkan kerajaan-kerajaan yang luas dan telah memurnikan bumi dari para pengacau yang telah mencemarinya.
Kami telah menaklukkan wilayah yang luas, membantai semua orang. Anda tidak bisa lepas dari teror tentara kami. Kemana Anda dapat melarikan diri? Apa jalan yang akan Anda gunakan untuk melarikan diri dari kami? Kuda-kuda kami dapat berlari cepat, panah-panah kami tajam, pedang-pedang kami seperti petir, hati-hati kami sekeras pegunungan, dan tentara kita banyak seperti pasir.
Benteng-benteng tidak akan mampu menghadang kami, dan tentara tidak akan mampu menghentikan kami. Doa-doa Anda kepada Tuhanmu akan sia-sia melawan kami. Kami tidak tergerak oleh air mata atau tersentuh oleh ratapan. Hanya mereka yang memohon perlindungan kami yang akan selamat..
Bersegaralah memberikan surat balasan sebelum api peperangan menyala. Jika melawan, Anda akan mengalami bencana yang paling mengerikan. Kami akan menghancurkan masjid-masjid dan mengungkapkan kelemahan Tuhanmu dan akan membunuh anak-anakmu dan orang tuamu bersama Anda. Saat ini, Anda adalah satu-satunya musuh yang harus kami hadapi…”
Pertempuran Ain Jalut
Sultan Qutuz menempatkan dirinya hanya takut kepada Allah SWT dan tidak menjadi lemah oleh ancaman Mongol. Sebaliknya, dia menjawab dengan memobilisasi tentara Muslim dan berbaris keluar dari Mesir, melalui Gaza dan Palestina sehingga menimbulkan kekalahan memalukan pasukan Mongol pada pertempuran yang dikenal dengan Pertempuran Ain Jalut.
Pada tanggal 3 September 1260, Qutuz memimpin pasukannya mengalahkan pasukan Mongol dibawah pimpinan Kitbuqa dalam pertempuran yang sangat terkenal yaitu Ain Jalut dimana pasukan Mongol yang tidak pernah terkalahkan sebelumnya berhasil dihancurkan dengan sangat meyakinkan dan kemudian dipukul mundur dari wilayah Syria juga.
Kemenangan ini sangat penting bagi umat Islam pada masa itu. Adapun Qutuz, ia meninggal sekitar 40 hari setelah Perang ‘Ain Jalut karena dibunuh oleh Baibars karena masalah balas dendam pada masa lalu. Jasa-jasanya bagi dunia Islam akan terus dikenang.
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa