ZONA PERANG(zonaperang.com) Siapa yang baru tahu bahwa perang salib itu berjilid-jilid? Jika kita buka ensiklopedi sejarah, kita akan mendapatkan fakta bahwa gelombang perang salib yang menyerang Dunia Islam di masa lalu terjadi dalam 7 gelombang. Dari 7 gelombang serangan itu, Umat Islam berhasil mematahkannya 6 kali.
“2 September 1192 – Sultan Saladin & Raja Richard si Hati Singa dari Inggris menandatangani Perjanjian Jaffa atas Yerusalem, mengakhiri Perang Salib Ketiga. Umat Kristen diberikan kebebasan untuk berziarah ke tempat-tempat suci.”
Termasuk pada Perang Salib ketiga, yang berakhir pada 2 September 1192 ketika Raja Richard The Lionheart gagal merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan Kaum Muslimin. Awalnya ia amat yakin akan bisa mengalahkan Shalahuddin Al Ayyubi, namun kenyataan berbicara lain.
Baca juga : 4 Juli 1187, Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi di Pertempuran Hittin. Apa yang bisa dipelajari dari beliau?
Shalahuddin yang sulit dirobohkan
Sesampainya Richard The Lionheart —Raja Inggris dari tahun 1189 sampai 1199— di Palestina, ternyata ia menghadapi seorang Shalahuddin yang sulit dirobohkan. Dia adalah tokoh penting selama Perang Salib Ketiga yang memimpin tentara salib setelah kepergian Philip II dari Prancis dan sempat mencapai kemenangan menghadapi Sang Shalahuddin.
Setelah usaha panjang untuk kembali merebut Baitul Maqdis itu, akhirnya Richard memutuskan untuk mengakhirinya. Bersama Shalahuddin Al Ayyubi, keduanya membuat sebuah perjanjian yang dikenal dengan nama Traety of Jaffa. Baitul Maqdis tetap dipegang oleh Kaum Muslimin, dan mengizinkan peziarah Kristen untuk beribadah di kota suci.
Treaty of Jaffa
Pada saat itu, Richard dan tentara salib sedang membangun dua pertempuran yang sukses dari tahun sebelumnya, Pengepungan Acre yang memungkinkan tentara salib untuk mengambil kembali kota pelabuhan yang kaya dan penting secara strategis, dan Pertempuran Arsuf(antara Herzliya, Kibbutz Shefayim dan desa Rishpon, Kfar Shmaryahu, Arsuf modern, dan Arsuf-Kedem), yang mengancam kendali Saladin atas Yerusalem. dan dipandang sebagai kemenangan besar bagi tentara salib.
Setelah ini, Richard mulai merebut kastil dan mencoba mendorong ke Yerusalem. Namun, ia berjuang untuk sampai di sana, dengan beberapa upaya dihentikan karena berbagai alasan seperti pertikaian di antara pimpinan. Negosiasi telah gagal, dan akhirnya, Richard segera mulai membuat persiapan untuk berangkat ke Inggris, karena tindakan saudaranya John dan Raja Prancis Philip Augustus mengancam kepentingannya di tanah air.
Tapi saat dia hendak pergi, Saladin menyerbu Jaffa, merebut kota itu dalam tiga hari. Namun, Tentara Salib bertahan di benteng kota.
Melihat ini, Richard diduga menyerang, memimpin pasukan yang hanya terdiri dari 54 ksatria, beberapa ratus infanteri, dan sekitar 2.000 pemanah dari Genoa dan Pisa, seperti yang tercatat dalam narasi prosa Latin abad pertengahan Itinerarium Regis Ricardi. Dibandingkan dengan pasukan Saladin yang berjumlah sekitar 10.000 kavaleri, orang-orang Kristen berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan. Namun, tentara Muslim pecah, dengan banyak cendekiawan menyatakan bahwa mereka khawatir serangan ini hanyalah garda depan dari kekuatan yang lebih besar.
Saladin kemudian mencoba melancarkan serangan balik, tetapi para prajurit pimpinan raja Inggris itu bertahan dan akhirnya mengalahkan tentara Ayyubiyah. Kerugian pastinya tidak jelas, tetapi beberapa memperkirakan kerugian Saladin di 700 orang tewas dan Richard hanya memiliki dua tentara tewas.
Pada akhirnya, kedua belah pihak menjadi lelah berkelahi, dan gencatan senjata akhirnya disepakati.
Baca juga : Saat Raja Inggris Memerintahkan Yahudi Untuk Diusir dari Negaranya
Saladin memperluas toleransi kepada orang-orang Yahudi
Dalam buku ‘Saladin and The Fall of Kingdom Jerusalem’, Staney Lanepoole menulis, “Perjanjian Jaffa dibuat karena keterdesakan Raja Richard Lionheart untuk kembali ke negaranya, yang pasti berantakan dengan ketidakhadirannya.”
Perang Salib ketiga berakhir setelah itu, dan Richard memutuskan untuk pulang ke negerinya. Naasnya, dalam perjalanannya ke wilayah saudara iparnya Henry the Lion, Richard ditangkap tahun 1192 di dekat Wina oleh Leopold dari Austria, yang menuduh Richard mengatur pembunuhan sepupunya Conrad dari Montferrat. Selain itu, Richard secara pribadi telah menyinggung Leopold dengan menjatuhkan panjinya dari dinding Acre.
Disepakati bahwa orang Kristen dan Muslim sama-sama akan diizinkan untuk bepergian dengan aman di Tanah Suci. Yerusalem akan tetap berada di bawah kendali Muslim, meskipun peziarah Kristen akan diizinkan masuk, dan garis pantai dari kota Tirus ke Jaffa akan tetap berada di tangan Kristen.
Meninggalkan Yerusalem di bawah kendali Islam juga memungkinkan orang-orang Yahudi di kota itu untuk terus tinggal di sana – karena, tidak seperti tentara salib, Saladin memperluas toleransi kepada orang-orang Yahudi.
Sementara itu, Shalahuddin dipanggil oleh Allah 7 bulan setelah perjanjian itu disepakati. Beliau wafat pada 4 Maret 1193, bertepatan dengan 27 Shafar 589 Hijriah. Wafatnya Shalahuddin dideskripsikan oleh banyak sekali Ulama dan sejarawan sebagai hari yang sangat sendu dan setiap jiwa merasakan mendung yang gelap. Kepergian sang pahlawan begitu mengangetkan banyak rakyat yang sangat mencintainya.
Seorang Ulama dan juga sejarawan, Ibnu Syaddad menuturkan, “wafatnya Shalahuddin adalah bencana terbesar yang menimpa Kaum Muslimin sejak hancurnya Khulafaur Rasyidin.”
Beliau melanjutkan dalam buku Biografi Shalahuddin yang ia tulis, “Seringkali aku mendengar pepatah yang mengatakan ‘ku harap aku dapat mati menggantikan dirinya’ aku kira itu hanya perumpamaan, namun aku mengerti arti kalimat itu ketika Shalahuddin wafat. Ku harap aku dapat menggantikan Shalahuddin!”
Generasi Shalahuddin : Ketika dunia lupa, kita memilih untuk ingat
References :
1. بهاء الدين بن شداد (2002). النوادر السلطانية
2. ابن الأثير (2008). الكامل في التاريخ. دار التوفيقية للطباعة
3. ابن كثير. البداية والنهاية
4. Saladin and the Fall of the Kingdom of Jerusalem, Lane-Poole, Stanley
5. https://www.jpost.com/middle-east/on-this-day-treaty-of-jaffa-signed-ending-the-third-crusade-678438
Baca juga : Muhammad Al Fatih/Mehmed II : Mengapa Beliau disebut sebaik-baiknya pemimpin?
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa