ZONA PERANG(zonaperang.com) Bombardir Beit Hanoun oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada tahun 2006 terjadi pada tanggal 8 November, ketika peluru-peluru altileri menghantam deretan rumah di kota Beit Hanoun, Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 warga Palestina termasuk delapan anak-anak dan tujuh wanita.dan melukai lebih dari 40 orang.
Penembakan itu terjadi setelah penarikan IDF dari Jalur Gaza dalam menyelesaikan operasi selama seminggu dengan nama sandi Operasi “Autumn Clouds”/”Awan Musim Gugur”, yang menurut pemerintah Israel dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket pejuang Qassam ke Israel oleh militan Palestina. Pemerintah Israel meminta maaf dan mengaitkan insiden itu dengan kerusakan teknis.
Baca juga : Mengenal Syekh Ahmad Yassin : Tokoh Karismatik Hamas yang Gugur Dihantam Rudal Israel usai Salat Subuh
Baca juga : 31 Mei 2010, Maut di Mavi Marmara, Kala Israel Serbu Kapal Bantuan untuk Gaza
“Pria, wanita dan anak-anak, yang tidak menimbulkan ancaman dibunuh saat mereka tidur di rumah mereka. Meskipun insiden ini tidak biasa dalam skala yang tidak biasa, bagaimanapun, ini bukan pertama kalinya operasi militer Israel di wilayah Palestina yang diduduki telah mengakibatkan tingginya jumlah korban sipil, “menurut Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik asal Jerman Angela Kane.
Dalam pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa, Israel terus menggunakan kekuatan yang berlebihan dan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Palestina, ketika para korban yang tidak terlindungi tidur di tempat tidur mereka, Israel melepaskan tembakan mereka, menewaskan 18 warga Palestina, termasuk bayi berusia satu bulan, bayi berusia satu tahun, tujuh anak-anak dan enam wanita. “Ini adalah terorisme Negara. Ini adalah kejahatan perang yang pelakunya harus bertanggung jawab di bawah hukum internasional.”
Setelah insiden itu, militer Israel mengatakan penembakan ke Beit Hanoun hari itu keliru dan merupakan hasil dari “kegagalan langka dan parah dalam sistem kontrol tembakan artileri” yang menciptakan “temuan jarak yang salah”. Dikatakan bahwa peluru-peluru itu telah diarahkan sejauh 450 meter dari tepi kota. Tidak ada tindakan hukum yang diambil terhadap petugas mana pun.
“Salah satu aspek yang paling disesalkan … adalah kenyataan bahwa Palestina telah mengirim surat yang tak terhitung jumlahnya kepada anggota Dewan Keamanan dan Dewan tidak melakukan apa-apa,”
Baca juga : Israel Buat Dinding Besi Cegah Terowongan Hamas di Sekitar Jalur Gaza
Baca juga : Ratusan Konten Palestina Dihapus dan dibatasi oleh Raksasa Media Sosial