Upaya perusakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina tidak hanya untuk rumah maupun masjid tetapi juga lingkungan dan ekonomi yang dihancurkan secara sistematis.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Tentara Israel menghancurkan sebuah masjid Palestina yang terletak di Kota Douma, selatan kota Nablus di Tepi Barat utara, pada Kamis (4/11) saat fajar.
Seorang pejabat Palestina yang memantau kegiatan penjajah ilegal Israel di Tepi Barat utara, Ghassan Daghlas, mengatakan beberapa jip tentara dan buldoser menyerbu kota itu, sebelum menghancurkan masjid.
Baca Juga : 21 Agustus 1969: Mesjid Al Aqsha Dibakar oleh Ekstrimis Yahudi
Dilansir di International Middle East Media Center, Kamis (4/11), dia menambahkan masjid yang dihancurkan ini dibangun dua tahun lalu. Bangunan ibadah tersebut lokasinya di daerah Abu Saifi, bagian timur kota itu.
Baca Juga : Mengenal Syekh Ahmad Yassin : Tokoh Karismatik Hamas yang Gugur Dihantam Rudal Israel usai Salat Subuh
Tentara Israel mengklaim masjid itu dibangun tanpa izin dari apa yang disebut Kantor Administrasi Sipil, cabang administratif pendudukan ilegal Israel.
Selain itu, tentara juga membuldoser beberapa jalan pertanian di wilayah selatan Douma. Upaya perusakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina tidak hanya untuk rumah maupun masjid.
Dalam konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 atau COP26, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan Israel secara sistematis menghancurkan lingkungan Palestina.
Baca Juga : 12 Oktober 2002 Bom Bali I: Apakah benar bom Mikronuklir? (Hari ini dalam Sejarah)
Selain permukiman ilegal, Israel mencemari lingkungan Palestina dengan tambang dan pusat pembuangan limbah kimia, elektronik, atau padat. Tak hanya menyengsarakan kehidupan warga Palestina, apa yang dilakukan Israel disebut membawa efek negatif berlipat terkait perubahan iklim.
Israel telah mencabut sekitar 2,5 juta pohon di Palestina sejak 1967. Sebanyak 800 ribu di antaranya adalah pohon zaitun.
“Mereka yang melihat peta modern Palestina menyaksikan bagaimana lingkungan telah dihancurkan secara sistematis,” katanya, dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (2/11).
Sebelumnya, akhir Oktober lalu, tentara Israel melukai banyak warga Palestina di daerah Bab az-Zawiya, pusat kota Hebron, di bagian selatan Tepi Barat yang diduduki, setelah Israel menutup Masjid Ibrahimi untuk semua warga Palestina.
Sumber media mengatakan tentara menutup jalan utama Be’er as-Sabe’ yang mengarah ke Bab az-zawiya dan mencegah orang-orang Palestina memasuki daerah itu.
Mereka menambahkan bahwa banyak warga Palestina memprotes penutupan itu sebelum tentara menembakkan banyak peluru baja berlapis karet, bom gas, dan granat gegar otak.
Sumber-sumber medis di Hebron mengatakan seorang remaja laki-laki ditembak dengan peluru baja berlapis karet, dan puluhan warga Palestina menderita efek setelah menghirup gas air mata, disertai luka dan memar.
Dalam berita terkait, tentara menutup Masjid Ibrahimi untuk semua Muslim dan pengunjung, dan mencegah umat Islam beribadah di sana, dan sebaliknya membuka akses bagi warga Israel untuk berkunjung dan berdoa.
Selanjutnya, tentara Israel juga menyerang banyak warga Palestina di lingkungan Jaber di Hebron, dan menyemprot mereka dengan semprotan merica, menyebabkan beberapa luka bakar di wajah seorang anak.
Selain itu, mereka juga melemparkan sampah ke anggota keluarga Jaber setempat dan meneriakkan penghinaan kepada mereka sementara polisi Israel hanya berdiri dan menonton tanpa campur tangan.