Tarakan “The Pearl Harbor” of Indonesia
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Tarakan 1945 adalah pertempuran dalam Perang Pasifik yang terjadi antara pasukan Sekutu dan Jepang di pulau Tarakan, di lepas pantai Kalimantan, dari tanggal 1 Mei hingga 21 Juni 1945. Pertempuran ini merupakan tahap pertama dalam kampanye Borneo 1945.
Sedangkan Pertempuran Tarakan 1942 adalah pertempuran antara Tentara Kekaisaran Jepang dan Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang terjadi di pulau Tarakan, Kalimantan, pada tanggal 11-12 Januari 1942. Kemenangan Jepang dalam pertempuran tersebut memberi mereka kendali atas ladang minyak di pulau itu, yang merupakan aset strategis yang penting.
Pasukan Sekutu dengan nama sandi Operasi Oboe One, terutama Australia dan juga melibatkan sejumlah kecil personel Hindia Belanda (Kompi ke-3, Batalyon Teknik KNIL), mendarat di Tarakan pada tanggal 1 Mei 1945 dan dengan cepat merebut lapangan terbang. Namun, tentara Jepang, yang bercokol di hutan, memberikan perlawanan sengit. Pertempuran berlangsung selama lebih dari dua bulan dan mengakibatkan banyak korban di kedua belah pihak.
Baca juga : Pearl Harbor bukan satu-satunya target serangan Jepang
Pulau Tarakan
Tarakan adalah sebuah pulau berbentuk segitiga yang terletak 2,5 mil (4,0 km) di lepas pantai Kalimantan. Pulau ini memiliki panjang sekitar 15 mil (24 km) dari titik paling utara ke ujung selatan dan lebar 11 mil (18 km) ke arah utara pulau.
Hampir seluruh garis pantai Tarakan adalah rawa, dan pada tahun 1945 hutan bakau di bagian utara pulau ini membentang sepanjang 1 mil (1,6 km) hingga 2 mil (3,2 km) ke arah daratan. Hutan bakau pesisir di bagian selatan pulau ini lebih sempit. Di pedalaman rawa-rawa, sebagian besar wilayah tengah Tarakan terdiri dari serangkaian bukit-bukit yang curam dan berhutan lebat dengan ketinggian lebih dari 100 kaki (30 m).
Kekuatan Jepang
Pada saat pendaratan Sekutu, pasukan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang berasal dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Unit terbesar adalah Batalyon Infanteri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang.
Pasukan Jepang terkonsentrasi di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan. Mereka telah menghabiskan waktu berbulan-bulan sebelum invasi untuk membangun posisi pertahanan dan memasang ranjau. Jepang tidak melakukan serangan balasan besar-besaran, dan sebagian besar tindakan ofensif terbatas pada kelompok-kelompok kecil bergaya perampok yang berusaha menyusup ke garis pertahanan Australia.
Baca juga : 19 Februari 1942, Battle of Darwin : daratan Australia diserang untuk pertama kalinya oleh Jepang
Baca juga : (Aneh Tapi Nyata) Kapten Douglas Bader : Pilot Penembak Jatuh 22 pesawat lawan yang tidak memiliki kaki
Kemenangan yang mahal
Pada akhirnya, Sekutu menang, tetapi kemenangan itu harus dibayar mahal. Brigade ke-26 Australia (berpengalaman di Pertempuran El Alamein Mesir melawan NAZI Jerman), yang menanggung beban pertempuran, menderita lebih dari 2.000 korban. Tentara Jepang juga menderita kerugian besar, dengan lebih dari 10.000 orang terbunuh.
Tujuan utama serangan Sekutu ke Tarakan adalah untuk mengamankan dan mengembangkan landasan udara di pulau tersebut sehingga dapat digunakan untuk memberikan perlindungan udara bagi pendaratan selanjutnya di Brunei, Labuan dan Balikpapan. Tujuan sekunder dari operasi ini adalah untuk mengamankan ladang minyak Tarakan dan menjadikannya sebagai sumber minyak bagi pasukan Sekutu di medan perang
Pertempuran Tarakan merupakan kemenangan yang signifikan bagi Sekutu, tetapi secara umum dianggap sebagai kemenangan yang mahal. Pulau Tarakan tidak penting secara strategis, dan sumber daya yang dihabiskan untuk merebutnya bisa digunakan di tempat lain.
Pentingnya Serangan gabungan
Pertempuran ini juga menyoroti pentingnya kombinasi serangan gabungan dalam Perang Pasifik. Pasukan Sekutu mampu mengatasi pertahanan Jepang hanya dengan menggunakan tank, artileri, dan dukungan udara.
“Kemenangan ini secara umum dianggap tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Lapangan terbang tersebut rusak berat sehingga pada akhirnya tidak dapat diperbaiki pada waktunya untuk digunakan dalam fase-fase kampanye Sekutu di Kalimantan.”
Pertempuran Tarakan merupakan pertempuran yang berdarah dan mahal, tetapi pada akhirnya merupakan kemenangan bagi Sekutu. Pulau ini berhasil direbut, dan pasukan Jepang dipaksa mundur. Kemenangan ini membantu membuka jalan bagi kemenangan terakhir Sekutu dalam Perang Pasifik.
Baca juga : 27 Februari 1942, Pertempuran Laut Jawa : 7 Fakta Historis yang Terlupakan