- Catatan Kaki dari Gaza adalah karya paling ambisius Joe Sacco. Jurnalisme visual khas Joe Sacco menggambarkan tragedi kemanusiaan di atas tanah yang dipertahankan dengan darah dan air mata syuhada. Buku ini menjadi dokumentasi yang penting atas peristiwa pembunuhan rakyat sipil di Jalur Gaza yang kerap menjadi sekadar satu catatan kaki dalam sejarah. Sejarah pembantaian rakyat sipil yang selalu berulang di tanah Palestina.
- Dalam pencarian atas kebenaran, Joe Sacco pun melanglang dari satu tragedi ke tragedi lain, menyampaikan pesan para gerilyawan, dan mencatat tangis para ibu yang kehilangan rumah, suami, dan anak-anak yang dibunuh prajurit Israel secara brutal.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Catatan Kaki dari Gaza merupakan sebuah buku dari reportase berita sejarah yang ditulis oleh Joe Sacco. Buku ini adalah sebuah peyelidikan menyeluruh dan Orisinal atas kejahatan negara ilegal Israel yang telah ditutup-tutupi disalah satu wilayah terpanas di dunia, yaitu Jalur Gaza yang terjajah.
Latar belakang Joe Sacco dalam menulis buku ini mengingat sebuah kejadian tragedy pada tahun 1956 di Jalur Gaza. Pada saat penulis dalam peliputannya langsung datang ke Gaza ketika terjadinya sebuah penggusuran besar-besara terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh tentara zionis Israel secara brutal dan membabi buta tanpa memandang warga sipil ataupun target yang mereka inginkan.
Dalam pencarian informasi dan data dari orang-orang yang masih hidup dalam tragedy 1956, ia berusaha dengan sangat keras untuk mencari tahu tempat tinggal dari mereka.
Tak bisa dibantahkan lagi ketika Joe Sacco melakukan peliputan dan mewawancarai tersebut ia juga hampir menjadi korban penembakan dan melihat langsung bagaimana tingkah laku dan sikap yang diberikan oleh tentara zionis Israel kepada warga sipil Palestina, sangat kasar, keji dan tidak berperikemanusiaan.
“Buku-buku reportase perang Joe Sacco yang brilian dan menohok itu sungguh dahsyat. Dia menunjukkan betapa banyak hal penting bagi hidup kita yang bisa termuat dalam satu buku.” New York Times Book Review
Footnotes in Gaza dinominasikan untuk penghargaan Novel Grafis Los Angeles Times Book Prize 2009.Novel ini juga menerima penghargaan Ridenhour Book Prize 2010 dan Oregon Book Award 2012.
Baca juga : Apakah nama kita ingin diabadikan dalam buku sejarah perjuangan? Dan apakah harus seperti itu?
Lengkap dan Berimbang
Semua data dan informasi yang disajikan dalam buku ini sangat lengkap dan berimbang, penulis membuat sebuah karya dari dua sudut pandang orang yang berbeda, ada dari pihak warga sipil, pasukan militer dan Organisasi Dunia yang ada memiliki basecamp di daerah jalur gaza.
Ketika membaca buku ini dari awal hingga selesai, banyak pandangan dan pendapat sendiri yang berkecamuk di dalam diri dan kepala kita masing-masing.
Perasaan setelah membaca buku “Catatan Kaki dari Gaza” seperti naik roller coaster, kadang penasaran karena rasa ingin tahu yang tinggi, kadang takut karena tidak tega melihat warga sipil dibunuh dan dianiaya, sangat meyedihkan dan jarang tampak terlihat isi dalam buku ini yang memberikan kebahagian kepada para pembacanya.
Hampir semua isi dalam buku ini memiliki momen yang kelam dan banyak hal-hal yang tidak masuk akal dan banyak pertanyaan yang muncul di kepala “mengapa hal ini bisa terjadi?” seolah-olah tragedy ini merupakan sebuah hal biasa yang pernah terjadi dan terus berulang dan orang-orang hanya bisa melihat dan menganggap kejadian ini normal tapi tidak masuk akal.
Penderitaan warga Palestina
Tapi itulah dunia, diisi oleh jiwa manusia yang memiliki nafsu yang tinggi untuk ingin menguasai satu wilayah bahkan dunia.
Bisa dibayangkan bagaimana penderitaan warga sipil palestina yang digusur dari tempat tinggal mereka oleh kaum Yahudi.
Banyak tindakan kekerasan hingga berujung pada kematian bagi anak-anak, pemuda dan orang tua, baik itu laki-laki maupun perempuan Israel melakukan kegiatan militer ini seakan tanpa beban dan tidak memiliki rasa bersalah kepada para korban yang sudah berjatuhan mati dan luka-luka.
Sehingga banyak keluarga yang tidak memiliki anggota keluarga yang utuh karena mereka mati dengan cara yang tidak wajar. Perlakuan tentara pendudukan Israel kepada warga Palestina seperti hewan dimana kehidupan seorang manusia tiada artinya dimata mereka.
Banyak nyawa yang hilang dan banyak korban yang berjatuhan tapi sayangnya tidak termask dalam sebuah catatan sejarah, bahkan sejarah enggan untuk menuliskan dalam sebuah catatan cerita pahit dari kegilaan sikap manusia dari Tentara Zionis Israel.
Dengan hadirnya buku ini Joe Sacco ingin membuka mata orang-orang diseluruh dunia agar tidak memihak kepada orang yang telah melakukan sebuah tindakan criminal alias tidak terpuji kepada orang lain.
Data dan informasi ini dirangkum secara teliti dan sangat baik oleh Joe Sacco, sehingga pembaca bisa memahami dan mengambil sebuah nilai kehidupan agar tragedy ini tidak kembali terulang, tapi mustahil karena hingga saat ini warga Palestina masih merasakan semua itu.
Baca juga : Kisah Tragis di Medan Perang: Film ‘All Quiet on the Western Front’ (2022)
Baca juga : Hutang, Penjajahan dan Penghancuran: Hubungan yang Menakutkan dengan Dajjal
Ilustrasi Komik terbaik dalam menghidupkan isi cerita oleh Joe Sacco
Dalam Buku “Catatan Kaki dari Gaza” yang ditulis oleh oleh Joe Sacco memiliki keunggulan dan layak menjadi bahan referensi bacaan wajib bagi para pembaca yang ingin tahu tentang sejarah di Jalur Gaza. Joe Sacco sangat piawai dalam mengemas tentang sejarah menjadi suatu bacaan yang tidak membosankan dan membuat orang malas membaca.
Buku “Catatan Kaki dari Gaza” dikemas dengan sangat baik, menggunakan ilustrasi gambar yang menyerupai komik manga yang enak dibaca dan mudah dipahami oleh para pembaca. Joe Sacco juga dikenal sebagai kartunis yang sangat terkenal dalam membuat buku tentang perjalanan sejarah dengan keahlian yang dimilikinya.
Banyak penulis lain yang berhasil menggunakan caranya sendiri. Banyak buku sejarah yang memiliki ketebalan yang lumayan dengan isi hanya tulisan semua, terkadang membuat para pembaca mudah jenuh dan bosan hingga berhenti untuk melanjutkan bacaan merek pada satu bagian tertentu yang dianggap tidak menarik atau ceritanya lambat.
Joe Sacco melirik sebuah kelebihan yang dimiliki dalam dirinya, memanfaatkan kelebihan itu menjadi sebuah masterpiece yang berbeda dari karya-karya penulis lainnya. Buku yang ditulis oleh Joe Sacco juga tidak main-main, karena ia mengangkat sebuah peristiwa kejadain sejarah yang hilang ditelan masa dan sengaja ditutup-tutupi oleh beberapa orang yang memiliki kepentingan disana dengan cara yang menarik dan apik.
Buku bacaan yang bertema sejarah dengan jumlah 418 halaman yang telah berhasil ditulis oleh Joe Sacco membuat pembaca merasa nyaman dengan ilustrasi yang digambarkan dengan sangat baik. Semua illustrasi yang dipaparkan oleh Joe Sacco dalam bukunya membuat para pembaca bisa ikut merasakan bagaimana kegetiran dan ketakutan yang dialami oleh warga Palestina di Jalur Gaza.
Dikemas dengan serius
Semua dikemas dengan sangat serius dan dibantu oleh beberapa editor dalam pemilihan data-data hasil wawancara agar dibuatkan gambaran serta ilustrasi yang persis sama dengan apa yang telah disampaikan oleh informan penulis temui.
Bagi para penggiat literasi yang suka dengan belajar sejarah, buku ini sangat rekomendasi untuk menajdi bacaan yang menarik untuk mengisi waktu luang kalian sambal ngeteh atau ngopi santai. Bacaan buku ini bisa dibaca dalam satu hari atau beberapa jam karena ketika buku ini telah dibaca diawal maka pembaca akan tidak mau berhenti untuk terus membaca hingga menuju bagian akhir buku ini.
Apa pun hal yang berhubungan dengan kekerasan, pembunuhan dan menyabotase suatu wilayah negara teretntu dengan cara yang keji diperlihatkan oleh Joe Sacco dalam buku ini. Sungguh membuat ahri tercabik-cabik seakan nyawa seseorang itu tidak ada artinya sama sekali. Kalian akan merasakan hal yang sama ketika setelah selesai membaca buku ini sampai tuntas.
Terima kasih ku kepada penulis buku ini yang telah berani dalam mengungkap sebuah perisitiwa atau keajdian sejarah yang senagja dihapus dan dilupakan oleh beberapa negara dan orang-orang yang memiliki kepentingan didalamnya. Buku akan menjadi saksi dan akan selalu hidup dalam setiap perjuangan warga Palestina atas tanah kelahiran mereka.
Palestina, Tomorrow will be free …. Insha Allah kutipan kalimat ini bisa terwujud suatu hari annti dan kita akan melihat sebuah perdamaian masih bisa kita rasakan dan tindakan keadilan bisa ditegakkan selayaknya agar tidak terjadi diskriminasi, penindasan hingga berujung kepada pertikaian yang berakhir dengan sebuah peperangan.
Perang bukanlah akhir dari sebuah pengambilan keputusan. Perang adalah awal kehancuran dari umat manusia yang ada di muka bumi ini. Semoga kita bisa hidup senantiasa dalam kedamaian dan menjauhi segala perselisihan dan pertikaian yang menyulutkan amarah sebagian manusia.
Joe Sacco
Joe Sacco (lahir 2 Oktober 1960) adalah seorang kartunis dan jurnalis berkebangsaan Malta-Amerika. Ia terkenal dengan jurnalisme komiknya, khususnya dalam buku Palestine (1996) dan Footnotes in Gaza (2009), tentang hubungan Israel-Palestina; dan Safe Area Goražde (2000) dan The Fixer (2003) tentang Perang Bosnia dimana Dia memenangkan Eisner Award untuk Novel Grafis Orisinil Terbaik pada tahun 2001.
Joe Sacco dianugerahi gelar Doktor Sastra (Honoris Causa) oleh Universitas Malta pada tanggal 17 November 2023.
Baca juga : Pemerkosaan sebagai Senjata Zionis Israel: Kekerasan dan Ketidakadilan yang Tak Terbendung
Baca juga : Mengapa Pejuang Palestina & Hezbollah mengaburkan atau menyamarkan gambar lingkungan perang mereka?