ZONA PERANG (zonaperang.com) – Tepat pada tanggal ini, tanggal 17 Januari 1893 sekelompok pengusaha memaksa Ratu Lili’uokalani (September 2, 1838 – November 11, 1917)yang memerintah di Hawaii untuk melepas kekuasaannya. Kudeta ini menyebabkan Kerajaan Hawaii runtuh dua tahun kemudian. Dan selanjutnya dicaplok masuk teritori Amerika Serikat menjadi negara bagian ke-50.
Di awal 1800-an para pedagang dan misionaris yang datang dari Eropa mulai mengutak-atik sistem monarki di Hawaii. Para pendatang ini menawarkan monarki konstitusional gaya Inggris. Di mana monarki hanya memiliki sedikit kekuasaan. Mereka kemudian mendirikan Partai Misionaris yang belakangan berubah jadi Partai Reformasi.
Baca Juga : (Actually) Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia
Punya Uang = Beli Senjata dan Memaksakan Pengaruh
Tahun-tahun berikutnya orang-orang kaya dari daratan AS pun semakin banyak berinvestasi di pulau yang terletak di Samudra Pasifik itu. Terutama perkebunan tebu dan nanas. Pengusaha-pengusaha ini berniat mengontrol kerajaan. Pihak kerajaan yang merasa terancam tak tinggal diam.
Namun, pada 1887 Honolulu Rifles, kelompok milisi bersenjata yang dikendalikan oleh Liga Hawaii, memaksa Raja David Kalakaua menandatangani konstitusi baru. Liga ini didirikan sekelompok pengusaha dan pengacara. Sebagian besar anggota kelompok ini pemilik perkebunan tebu dan nanas raksasa di Hawaii.
Pendatang & Pemilik Tanah yang ingin Berkuasa
Sementara salah satu ahli hukum di liga tersebut bernama Sanford Ballard Dole. Dole lahir di Hawaii, empat tahun setelah kedatangan orang tuanya di pulau itu sebagai kepala sekolah pada 1840. Dia mengambil studi hukum di AS dan mendirikan kantor pengacara saat kembali ke Hawaii.
Berbekal aturan baru yang disebut “Konstitusi Bayonet”, sebagian besar kekuasaan kerajaan dilimpahkan ke dewan legislatif. Menurut Smithsonian Magazine, mekanisme pemilihan anggota dewan ini didesain lebih menguntungkan kaum pendatang.
Baca Juga : Ketika Amerika Menginvasi Aceh pada 1832
Baca Juga : Dinas Rahasia Inggris M16 : China Menjerat dan Menjebak Negara Miskin dan Berkembang dengan Utang
Mulai membatasi Penduduk Asli
The New York Times, dalam artikel Hawaiian Monarchy Overthrown by America-Backed Businessmen menuliskan selain mengurangi kekuasaan raja, konstitusi itu membatasi akses para penduduk asli Hawaii bagi kepemilikan tanah dan penguasaan literasi.
Melawan
Saat Raja Kalakaua wafat pada 1891, adiknya Lili’uokalani atau Lydia Liliʻu Loloku Walania Kamakaʻeha tampil sebagai penerusnya. Ratu baru ini dengan berani menolak “Konstitusi Bayonet”. Perempuan bernama asli Lydia Kamakaeha tersebut bahkan mengusulkan konstitusi baru yang memulihkan kekuasaan kerajaan. Tindakan ini membuat berang para pengusaha.
Pengecut dan Tragis
Dole dan para pengusaha membentuk Komite Keselamatan dengan rencana menggulingkan kerajaan dan meminta AS menganeksasi Hawaii. Sebenarnya pimpinan kepolisian di Hawaii berusaha mencegah dengan upaya penangkapan anggota komite dan menyatakan darurat militer. Namun rencana penangkapan ini dicegah para pejabat lainnya.
Pada tanggal 17 Januari, pasukan paramiliter komite berkumpul dekat Istana Hawaii di Honolulu. Mereka bergabung dengan 300 marinir dan pelaut AS dari USS Boston yang diperintahkan Menteri AS untuk Hawaii, John L Stevens melindungi para anggota komite. Smithsonian menyebut tindakan ini menandakan bahwa secara tidak langsung pemerintah AS mendukung usaha penjungkalan Ratu Lili’uokalani tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=gH5TJ5JTTFw
https://www.youtube.com/watch?v=QBokfBwYJo0
Baca Juga : Peristiwa Penyerangan Jepang Ke Pearl Harbor, Hawaii tanggal 7 Desember 1941
Baca Juga : Sebab Perang Saudara Amerika (1861–1865) : Jalannya pertempuran dan Dampaknya