Selama Perang Dingin, Swedia menerapkan kebijakan netralitas antara Timur dan Barat, dan berupaya keras membangun kekuatan pertahanan untuk mendukung netralitas mereka. Salah satu komponen utama kekuatan ini adalah serangkaian pesawat tempur yang dibuat oleh SAAB, dan salah satu yang paling mengesankan dari seri ini adalah “SAAB 37 Viggen (Thunderbolt)”, sebuah pesawat tempur multiperan yang merupakan tulang punggung kekuatan udara Swedia. dari tahun 1970an hingga akhir abad ini
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Viggen adalah bukti kemandirian Swedia dalam bidang elektronika dan industri penerbangan, melajutkan pendahulunya J-35 Draken yang sempat dilirik Israel.
Dibuat dengan teknologi canggih pada masanya, sudah memanfaatkan panel alumunium honeycomb sehingga bobotnya ringan, dan material titanium untuk bagian yang rawan panas dan gesekan.
Dengan pembalik dorongan mesin
JA37 memiliki fuselage yang panjang dengan depan sayap canard untuk mengakomodasi mesin RM8B yang lebar serta bertenaga, mampu menyemburkan daya sebesar 28.110 pon. Pesawat juga dilengkapi dengan pembalik dorongan mesin seperti Tornado Inggris sehingga mampu mendarat di landasan pendek tanpa parasut dan dapat mundur dari posisi diamnya.
Radar pada JA37 menggunakan Ericsson PS-46/A medium pulse, Doppler X-Band dengan kemampuan multi moda, dengan jarak jangkau 48 kilometer untuk sasaran udara dan darat.
Perangkat navigasinya mengandalkan Decca Doppler Type 72 navigation radar, sistem INS (Inertial Navigation System) KTL-70L, dan sistem kendali penerbangan SA07 yang dikembangkan bersama SAAB-Honeywell. JA37 sudah menggunakan semi glass cockpit untuk meringankan kerja pilot, dengan SRA Head Up Display ditambah HDD (Head Down Display) berupa layar MFD.
Sistem senjata yang mampu diusung JA37 terdiri dari kanon Oerlikon KCA 30mm dengan 150 butir amunisi yang dipasang di sisi kiri perut pesawat, satu fitur yang tidak ada pada varian Viggen lainnya.
JA37 memiliki tujuh titik cantelan termasuk 1 catelan basah di tengah pesawat(yang bisa dipasang tangki bahan bakar cadangan). Pesawat dapat dipasangi rudal AIM-9 Sidewinder pada pylon terluar dan di bawah inlet, serta dua rudal berpemandu radar semi aktif Rb71Skyflash yang merupakan lisensi dari rudal BAe Skyflash.
Pesawat dengan peran, konfigurasi, dan era yang sebanding: Dassault Mirage F1, McDonnell Douglas F-4 Phantom II, Mikoyan-Gurevich MiG-23 Flogger, SEPECAT Jaguar, Shenyang J-8 Finback
Baca juga : Pesawat pencegat Jarak Jauh Mikoyan MiG-31 Foxhound(1975), Uni Soviet
Baca juga : Kendaraan Tempur Lapis Baja CV90, Swedia
Mencegat SR-71
Kejadian Viggen yang mampu mencegat Blackbird terjadi di tahun 1980an, dengan komandan skadron F 13 di Norrköping, Per-Olof Eldh berada di balik kendali JA37nya.
Pada satu sesi patroli di Gotland, Per-Olof mendapat perintah dari GCI untuk mencegat sasaran yang bergerak mendekat dari arah Selatan pantai Stockholm.
Per-Olof mendapatkan vektornya dan diperintahkan untuk mencegat sasaran pada ketinggian 21.500 meter.
Radar Ericsson PS-46/A bekerja keras untuk mengunci sasarannya dan dipasang pada moda scan optimal. Ia memilih Rb71 Skyflash untuk unsur kejutan terbaik bagi lawannya.
Gangguan jamming berat dari SR-71
Walaupun radar bawaan Vigen ini mendapatkan gangguan jamming berat dari SR-71, radar di darat mampu memasok data yang diperlukan untuk penembakan rudalnya.
Menyadari bahwa sasaran bergerak mendekat dengan sangat cepat sementara Per-Olof memasang afterburner untuk menanjak, ia tahu bahwa sasarannya kemungkinannya hanya dua: MiG-25 Foxbat, atau SR-71 Blackbird.
Viggen meluncur bak roket dengan kecepatan Mach 1,35 untuk mencapai ketinggian buruannya.
Saat sasaran di radar sudah begitu dekat, Per-Olof menengadah ke atas. Ia melihat satu siluet kelabu berbentuk jarum dengan mesin terpasang pada pod di sayap, meluncur dengan kecepatan 3 kali kecepatan suara, nyaris 1.000 meter di atasnya.
Tak salah lagi, itulahBlackbird buruannya! Ia mencoba mencari referensi ke permukaan di bawah, tapi yang dilihatnya hanya langit berwarna hitam, dan ia bisa melihat lengkung bumi di bawahnya. inilah batas atas Angkasa yang tidak semua pilot pesawat tempur beruntung mencapainya.
Kembali ke layar radarnya, Per-Olof tahu bahwa ia bisa melepaskan rudal Skyflash jika ia mau, tapi tidak ada alasan untuk melakukannya.
SR-71 itu baru kembali dari misi pengintaian di Uni Soviet, terbang di koridor Aland di Timur, kemudian mengurangi kecepatannya sampai Mach 2,65 dan berbelok dan mengarah ke Selatan, terbang sejajar dengan garis pantai Swedia dan terbang di antara Gotland dan Oland.
Saat debriefing, rekan-rekannya mengatakan bahwa andai Skyflash dilepaskan, sudah pasti SR-71 Blackbird itu akan jatuh dari langit.
Selama karirnya, Per-Olof membukukan lima kali ‘kesuksesan’ mencegat SR-71, suatu misi yang tergolong berbahaya karena mesin turbojet RM8B atau mesin pesawat tempur lainnya rawan mati karena ‘tercekik’ kekurangan pasokan oksigen.
Baca juga : Kudeta di Gaza, Fatah dan Pelarangan UNRWA
Baca juga : Pesawat tempur Saab 35 Draken(1955), Swedia : Dibangun Untuk Berperang Dengan Uni Soviet
Karakteristik umum
Kru: 1
Panjang: 16,4 m (53 kaki 10 inci)
Lebar sayap: 10,6 m (34 kaki 9 inci)
Tinggi: 5,9 m (19 kaki 4 inci)
Luas sayap: 46 m2 (500 kaki persegi)
Berat kosong: 9.500 kg (20.944 lb)
Berat kotor: 16.439 kg (36.242 lb) (AJ37 17.000 kg (37.479 lb))
Berat lepas landas maksimum: 19.274 kg (42.492 lb)
Pembangkit daya: 1 × Volvo RM8B afterburning turbofan, daya dorong 72,1 kN (16.200 lbf) kering, 125 kN (28.000 lbf) dengan afterburner
Kinerja
Kecepatan maksimum: 2.231 km/jam (1.386 mph, 1.205 kn) pada ketinggian 36.100 kaki (11.003 m)
Kecepatan maksimum: Mach 2.1
Jangkauan feri: 1.820 km (1.130 mil, 980 nmi) hanya dengan bahan bakar internal
Ketinggian maksimal layanan: 18.000 m (59.000 kaki)
Kecepatan pendakian: 203 m/s (40.000 kaki/menit)
Persenjataan
Senjata internal: Meriam Oerlikon KCA 1 × 30 mm dengan 125 peluru
Titik-titik angkut: 9 (tiga titik keras di bawah badan pesawat dan tiga di bawah setiap sayap) dengan kapasitas 7.000 kg (15.000 lb), dengan ketentuan untuk membawa kombinasi:
4 x RB99 AMRAAM (JA 37D), 2 x RB71 Skyflash (hanya JA37), 6 x AIM-9 Sidewinder, 4 buah roket (135 mm, 5,4 inci), U95 ECM pod (JA 37D), 2 x RB 04, 2 x RBS 15, 2 x Rb 05
Baca juga : Fakta serangan Israel terhadap konsulat Iran dan alternatif tindakan Teheran kepada Tel Aviv – Analisa
Baca juga : Pesawat Tempur Multi-peran Ringan Generasi ke-4 Saab JAS 39 Gripen(1988), Swedia