Berita

Apharteid dan Anti-Semit, Kritik dan Bebalnya Israel

Israel mengunakan laporan apharteid dan mengaitkannya dengan anti-Semit.

ZONA PERANG (zonaperang.com) Jika tertulis ‘apartheid’ di sampulnya, pasti ada anti-Semitisme di dalamnya. Hal ini, setidaknya, adalah bagaimana laporan terbaru Amnesty International mengkritik Israel.

Dalam laporan setebal 278 halaman yang diterbitkan pada awal bulan ini, Amnesty International mendokumentasikan diskriminasi sistematis yang dialami warga Palestina. Putusan Amnesty International adalah Israel bersalah atas tindakan apartheid.

Israel Menolak

Pemerintah Israel menolak laporan tersebut. Kementerian Luar Negeri Jerman, Kantor Luar Negeri Federal, juga tidak menerima laporan itu. Meski Kantor Luar Negeri Federal tidak mengatakan laporan itu anti-Semit, juru bicaranya Christopher Burger mengatakan mereka menolak ekspresi apartheid atau fokus kritik sepihak terhadap Israel. Kantor Luar Negeri Federal menempatkan laporan itu dalam konteks meningkatnya anti-Semitisme di Eropa.

Burger menegaskan mereka yang memperjuangkan hak asasi manusia bertanggung jawab untuk memastikan mereka tidak secara tidak sengaja mendorong anti-Semitisme ini.

Dilansir di Qantara, Sabtu (12/2), German-Israeli Society (DIG) melangkah lebih jauh dan meminta Amnesty International untuk mengembalikan Hadiah Nobel Perdamaiannya.

Menanggapi tuduhan apartheid dengan tuduhan anti-Semitisme dinilai mengalihkan fokus dari masalah yang ada. Mereka yang sudah yakin bahwa kata ‘A’ (apartheid) adalah anti-Semit memiliki alasan untuk tidak menyibukkan diri dengan penderitaan rakyat Palestina yang sangat nyata.

Amadeu Antonio Foundation membuat sebuah cuitan, yang menggambarkan laporan Amnesty International sebagai serangan anti-Semit terhadap Israel tanpa membuat referensi apa pun terhadap kondisi yang diuraikan dalam laporan tersebut.

Baca Juga : Laporan Amnesty International Tunjukkan Bukti Rezim Apartheid Israel

Baca Juga : HRW: Israel Gandakan Penindasan Terhadap Palestina Selama 2021

Membalikan Fakta

Hal yang sama terlihat dari kolom blogger dan jurnalis terkemuka Jerman Sascha Lobo, yang sekarang menganggap Amnesty International sebagai “organisasi anti-Semit” tanpa mengutip satu kalimat pun dari laporan tersebut.

Tetapi, apa yang berlaku untuk satu kubu, berlaku juga untuk kubu yang lain. Mereka yang memberi label “apartheid” pada Israel menutup diri dari masyarakat sipil Israel yang hidup dan kompleks.

Mereka yang menuduh Israel apartheid dinilai melakukan lebih dari sekadar memprovokasi dan mengubah negara menjadi paria. Sebagai Leah Frehse, koresponden Timur Tengah untuk Koran pekanan Jerman Die Zeit, membuat komentar, “Apartheid ada untuk diatasi”.

Munafik

Oleh karena itu, tidak mengherankan orang Israel yang menolak kebijakan pendudukan, tetapi tidak ingin menyerahkan negara mereka, menolak laporan Amnesty International. Lagi pula, siapa yang secara sadar ingin hidup di negara apartheid dan mendapat manfaat darinya?

Perselisihan tentang kata-kata apa yang digunakan untuk menggambarkan fakta menggantikan diskusi tentang fakta itu sendiri, khususnya di Jerman.

Sistem Hukum berbeda antara orang Israel dan yang bukan

Laporan Amnesty International di atas segalanya adalah deskripsi situasi yang diketahui, dimana sistem hukum yang berbeda untuk orang Israel dan Palestina yang hidup di bawah pendudukan, kekerasan militer, blokade Jalur Gaza.

Seharusnya tidak mengejutkan bahwa pengamat kritis datang dengan kata apartheid untuk struktur politik seperti itu.

Apakah hal itu dapat dibenarkan atau tidak, merupakan hal yang diperdebatkan dan yang mengalihkan perhatian dari pertanyaan yang jauh lebih penting, yaitu bagaimana situasi di lapangan dapat diperbaiki secara nyata.

Bagaimanapun, bahkan kritikus Jerman terhadap Amnesty International harus dapat menyetujui, bahwa situasi saat ini tidak dapat dipertahankan.

Baca Juga : Israel Ketakutan Saat Negaranya Dijuluki Rezim Apartheid

Baca Juga : PBB: Israel Harus Bertanggung Jawab Atas Pendudukan Terhadap Wilayah Palestina

ZP

Recent Posts

Tetap aman saat bepergian: Tips dari CIA, saran untuk berpikir seperti mata-mata saat berlibur

Bagaimana cara para petugas CIA bepergian dengan aman? "Your mission is to get home safely,"…

18 jam ago

Komandan AH-64 Apache zionis Israel Menjelaskan Realitas Brutal Misi 7 Oktober

Terkejut, kru AH-64 Israel bergegas merespons serangan pejuang Hamas, namun dengan hasil yang beragam Read…

2 hari ago

Edward Snowden: Pahlawan atau Pengkhianat? Mengurai Kontroversi Whistleblower Terkenal

Menyingkap Tabir Pengawasan Global: Perjalanan Edward Snowden Read More “Edward Snowden: Pahlawan atau Pengkhianat? Mengurai…

3 hari ago

Radar Smerch MiG-25: “Mata” yang Dibangun untuk Menembus Jamming berat

MiG-25 Foxbat, pencegat Soviet yang terkenal dengan kecepatan dan ketinggiannya, memiliki radar yang sama uniknya…

4 hari ago

Mengapa India Tidak Mampu Membuat Salinan Sukhoi Su-30MKI Rusia Seperti yang Dilakukan Cina dengan Su-30nya?

India dan Cina, dua negara besar di Asia, memiliki sejarah panjang dalam memperoleh peralatan militer…

5 hari ago

Negara Arab dimata Taliban Afganistan tentang Perjuangan Palestina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…

2 bulan ago