BRICS, Aliansi Baru untuk Dunia yang Lebih Adil?
ZONA PERANG(zonaperang.com) BRICS adalah akronim yang mewakili aliansi ekonomi dari lima negara: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Aliansi ini bukan organisasi militer seperti NATO, melainkan sebuah kelompok ekonomi yang berfokus pada kerja sama ekonomi, politik, dan kebijakan pembangunan. BRICS dibentuk dengan tujuan memperkuat hubungan ekonomi antar anggotanya, serta menciptakan keseimbangan kekuatan ekonomi global yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat.
BRICS muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan negara-negara berkembang terhadap dominasi ekonomi dan politik negara-negara Barat dalam berbagai forum internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Melalui BRICS, negara-negara anggota berupaya untuk meningkatkan suara dan pengaruh mereka di kancah internasional, serta mendorong reformasi dalam tata kelola ekonomi global agar lebih inklusif.
Pada awal 2000-an, ekonom Jim O’Neill dari Goldman Sachs memperkenalkan istilah “BRIC” untuk menggambarkan potensi ekonomi Brasil, Rusia, India, dan China. Pada tahun 2010, Afrika Selatan bergabung, sehingga menjadi BRICS.
Baca juga : Tujuh Dosa Sistem Aliansi Amerika-Barat: Melihat Kembali Kebijakan dan Dampaknya yang Menghancurkan
Baca juga : Dunia & Palestina VS Penjajah Zionis hari ke-447 : Netanyahu Takut dengan Kesepakatan Damai
BRICS tidak berfungsi sebagai aliansi militer seperti NATO (North Atlantic Treaty Organization). Sementara NATO dibentuk sebagai pakta pertahanan untuk menjamin keamanan anggotanya melalui kerjasama militer, BRICS lebih berfokus pada kerjasama ekonomi dan pembangunan. BRICS tidak memiliki struktur militer formal atau komitmen untuk saling membela dalam situasi konflik. Tujuan utama BRICS adalah untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan di antara negara anggotanya.
Amerika Serikat melihat BRICS sebagai tantangan terhadap dominasi globalnya. Negara-negara anggota BRICS sering kali memiliki pandangan yang berbeda dengan AS mengenai isu-isu internasional, seperti kebijakan luar negeri, dominasi dollar dan perdagangan. Selain itu, kekuatan ekonomi dan militer yang semakin meningkat dari negara-negara BRICS dapat mengancam posisi Amerika sebagai kekuatan utama di dunia saat ini.
Pada pertemuan puncak BRICS 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin muncul di panggung sambil memegang apa yang tampak seperti prototipe uang kertas BRICS. Namun, ia tampaknya menarik kembali seruan agresif sebelumnya untuk de-dolarisasi, dengan menyatakan bahwa tujuan negara-negara anggota BRICS bukanlah untuk menjauh dari platform SWIFT yang didominasi dolar AS, melainkan untuk mencegah “persenjataan” dolar AS dengan mengembangkan sistem alternatif untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antara negara-negara BRICS dan dengan mitra dagang.
“Kami tidak menolak, tidak melawan dolar, tetapi jika mereka tidak mengizinkan kami bekerja dengannya, apa yang dapat kami lakukan? Kami kemudian harus mencari alternatif lain, yang sedang terjadi,” ungkapnya.
Indonesia dapat memperoleh banyak keuntungan jika bergabung dengan BRICS, termasuk:
Negara-negara BRICS memiliki banyak alasan untuk ingin membuat mata uang baru. Tantangan keuangan global terkini dan kebijakan luar negeri AS yang agresif telah mendorong negara-negara BRICS untuk menjajaki kemungkinan tersebut. Mereka ingin melayani kepentingan ekonomi mereka sendiri dengan lebih baik sekaligus mengurangi ketergantungan global pada dolar AS dan euro.
Baca juga : Terusan Kra Thailand: Pengubah Peta Maritim Asia Tenggara
Kawasaki P-1: Solusi Canggih untuk Ancaman Maritim Abad ke-21 Kawasaki P-1 adalah pesawat patroli maritim…
Ketika Drone Lepas Kendali: Pertempuran Palmdale 1956 Pertempuran Palmdale 1956: Ketika Jet Tempur Gagal Mengalahkan…
Bukit 937: Perjuangan dan Pengorbanan di Vietnam Hamburger Hill: Kisah Nyata Pertempuran yang Terlupakan Film…
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Palestina, perempuan telah memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya sebagai…
Proyek Kuba dan Upaya Rahasia untuk Menaklukkan Komunisme di Belahan Barat Operasi Mongoose, atau Proyek…
Lawan Penindasan! Begini Cara Anda Bisa Membantu Palestina Lima Langkah Konkret untuk Mendukung Palestina dari…