Butterfly Bullet adalah jenis peluru yang menyebabkan kerusakan parah pada jaringan internal, arteri, vena, dan bahkan tulang serta meningkatkan ukuran luka
ZONA PERANG(zonaperang.com) Peluru standar berkepala utuh biasanya tidak membuat luka sampai cacat ditarget sasaran, dan lubang bekas tembakan tidak hancur berantakan.
Ini adalah evolusi peluru Dum Dum dan dilarang oleh Deklarasi Den Haag tahun 1899. Peluru mengembang pada tumbukan, menyebabkan kerusakan organ yang parah dan kehilangan darah yang lebih tinggi dari luka. Mulai digunakan oleh penembak jitu Tentara Israel tahun 2018 melawan demonstran tanpa senjata di perbatasan Gaza (30 Maret 2018 – 27 Desember 2019).
Laporan kecurigaan ini datang dari petugas medis di Gaza yang melaporkan pasukan Israel menggunakan “peluru kupu-kupu” yang sengaja untuk membuat cacat fisik permanen ditarget sasaran mereka.
Petugas medis di Jalur Gaza yang diduduki telah melaporkan penggunaan pasukan Israel memakai jenis “peluru kupu-kupu” yang mempunyai efek merusak, menurut laporan oleh Al Jazeera.
Baca juga : Tentara Penjajah Israel menjadi sasaran serangan oleh sekelompok anjing liar di Gaza
Baca juga : Fregat Berpeluru Kendali tipe 054A Jiangkai II (2005), Cina
Kembali ke tahun 2018
Dua puluh empat warga Palestina korban peluru ilegal ini “anggota badan mereka diamputasi sejak aksi protes massal Maret Agung yang dimulai pada 30 Maret”, menurut Al Jazeera.
Petugas medis di lapangan mengatakan pasukan Israel menembaki para demonstran dengan jenis peluru baru yang tidak pernah terlihat sebelumnya, yang dikenal sebagai ‘peluru kupu-kupu’, yang hancur berkeping saat terjadi tumbukan ditarget sasaran, menghancurkan jaringan, arteri dan tulang, dan menyebabkan luka dalam yang parah, kata laporan itu.
Sudah jatuh kobran 24 orang yang diamputasi ditembak oleh penembak jitu Israel dengan “peluru peledak tunggal”, termasuk wartawan Yaser Murtaja dan Ahmad Abu Hussein, keduanya “ditembak di perut”.
“Semua organ internal mereka hancur total, hancur lebur,” kata Ashraf Al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan Gaza. Peluru itu adalah senjata paling mematikan yang pernah digunakan tentara Israel, tambahnya.
“Biasanya, peluru jenis biasa mematahkan kaki [setelah benturan]. Tapi peluru-peluru ini menciptakan luka besar, menunjukkan bahwa ledakan terjadi di dalam tubuh. Itu adalah peluru yang meluas. Ini menghancurkan kaki, dan kaki harus dipotong, ”kata Al-Qidra kepada Al Jazeera.
Baca juga : Mengapa Penjajah Israel mengaburkan wajah tentaranya?
Baca juga : Kampanye udara penjajah Israel yang luar biasa brutal