Artikel

Cappadocia, Saksi Bisu Jihadnya Kesatria

ZONA PERANG (zonaperang.com) Dalam khazanah peradaban Islam, Cappadocia menjadi saksi gelombang pasukan Muslimin menuju wilayah Romawi.

Bagi yang mau mengenal Cappadocia, daerah ini adalah wilayah bersejarah di Anatolia Tengah, sebagian besar di provinsi Nevşehir, Kayseri, Aksaray, Kırşehir, Sivas dan Niğde di Turki.

Ada banyak sekali rute jihad Kaum Muslimin menuju Romawi Timur melalui Cappadocia, sebab wilayah itu memang ada di antara teritori Romawi dan Umat Islam. Salah satu contohnya pada tahun 806 M, ketika Kaisar Romawi Nikephoros I menghina Harun Ar Rasyid dan merusak perjanjian Romawi-Abbasiyah.

Merespon hal itu, Harun Ar Rasyid berangkat bersama 130 ribu mujahid menyusuri daerah Romawi dan menaklukkan wilayah Cappadocia. Aksi pasukan Kaum Muslimin ini membuat Nikephoros I tumbang dan berjanji memperbaiki perjanjian dengan Umat Islam.

Setelah Pertempuran Manzikert pada tahun 1071, berbagai klan Turki di bawah kepemimpinan Seljuk mulai bermukim di Anatolia.

Baca juga : Ekspedisi Tabuk : Pengerahan pasukan Muslim dalam lingkungan paling menantang

Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa

Saksi Bisu ketegasan dan perlindungan

Cappadocia masih menyimpan cerita, ia menjadi saksi berangkatnya puluhan ribu pejuang Muslimin untuk menyelamatkan seorang muslimah yang disekap di benteng kota Amorium, Romawi Timur. Apakah kita pernah dengar kisahnya? Ketika seorang muslimah ditangkap, lalu dia berteriak, “Waa Mu’tashimaah!” (Tolonglah aku wahai Al Mu’tashim!)

Kabar itu sampai pada Khalifah Abbasiyah, Al Mu’tashim Billah dan dia akhirnya memberangkatkan puluhan ribu tentara menuju Romawi Timur. Pasukannya melalui Cappadocia dan atas izin Allah mampu menaklukkan kota Amorium pada bulan Ramadhan 223 Hijriah.

Zaman terus berganti, sejak tahun 1071 (ketika Kaum Muslimin memenangkan pertempuran Manzikert melawan Romawi) berbagai klan Turki di bawah kepemimpinan Seljuk mulai menetap di Anatolia. Dengan bangkitnya kekuasaan muslim Turki di Anatolia, beberapa penduduk asli Cappadocia masuk Islam.

Menjelang runtuhnya Utsmani, Cappadocia menjadi wilayah yang dihuni oleh komunitas Kristen dan Muslim yang hidup dalam harmoni.

Selengkapnya :
1. 1. موقع قصة الإسلام لراغب سرجاني
2. تاريخ الرسل و الملوك للطبري
3. البداية والنهاية لابن كثير
4. تاريخ ابن عساكر
5. Orthodox Christians and Muslims in Nineteenth-Century Cappadocian Villages.Everyday Life, Languages, Culture and Socio-economic Relations. Aude Aylin de Tapia.

Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803

Baca juga : Singapura : Negeri melayu yang “hilang”, sebuah pelajaran dan ancaman demografi yang sangat menghantui

Baca juga : 22 Oktober 1945, Hari Santri : Fatwa Resolusi Jihad Ulama untuk Kemerdekaan Indonesia

 

ZP

Recent Posts

5 Cara Prancis Membantu Amerika Meraih Kemerdekaan

Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…

13 jam ago

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

1 hari ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

3 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

3 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

5 hari ago

Shalahuddin Merebut Palestina dengan Merangkul Syi’ah?

Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…

6 hari ago