ZONA PERANG(zonaperang.com) Perang Cenepa atau Cenepa War berlangsung antara 26 Januari – 28 Februari 1995, juga dikenal sebagai Perang Alto Cenepa, adalah konflik militer singkat dan terlokalisasi antara Ekuador dan Peru, yang memperebutkan kendali atas sebuah lembah Canepa di wilayah Peru (yaitu di sisi timur Cordillera del Cóndor, Provinsi Condorcanqui, Región Amazonas, Republik Peru) di dekat perbatasan kedua negara.
“Konflik Ekuador dan Peru atas sengketa teritorial sudah berlangsung lama sejak dekade pertama abad ke-19, ketika kedua negara tersebut berdiri setelah Perang Kemerdekaan koloni Spanyol di Amerika Selatan.”
Kedua negara telah menandatangani perjanjian perbatasan setelah Perang Ekuador-Peru pada tahun 1941(disebut juga Canepa War 1 dan berlangsung dari 5-31 Juli 1941), tetapi Ekuador kemudian tidak setuju dengan perjanjian tersebut karena perjanjian itu berlaku untuk wilayah Cenepa dan Paquisha, dan pada tahun 1960 Ekuador menyatakan bahwa perjanjian tersebut batal demi hukum lalu konfrontasi singkat terjadi lagi pada tahun 1981(Paquisha War atau Fake Paquisha War).
Baca juga : Pesawat tempur penyergap multiguna Dassault Mirage F-1(1966), Perancis : Sang pembunuh F-14 Tomcat
Ultimatum kepada Ekuador untuk menarik patrolinya
“Selama perang Canepa War 1, Peru menduduki provinsi El Oro di Ekuador barat dan beberapa bagian dari provinsi Andes, Loja. Meskipun perang tersebut terjadi selama Perang Dunia II, namun tidak ada hubungannya dengan konflik tersebut, karena kedua negara tidak didukung oleh Sekutu maupun Poros.”
Perang 1995 ini diprakarsai oleh pos-pos terdepan Ekuador di Sungai Cenepa yang ditemukan oleh patroli Peru. Peru mengklaim bahwa keberadaan pos-pos tersebut merupakan pelanggaran wilayah Peru dan memberikan ultimatum kepada Ekuador untuk menarik patrolinya atau mereka akan diusir secara paksa.
Serangan udara dan darat yang besar
Tenggat waktu berlalu dan pasukan Peru dikerahkan ke daerah tersebut untuk menyingkirkan pos-pos Ekuador, diikuti dengan mobilisasi umum oleh kedua belah pihak. Serangan udara dan darat yang besar dilakukan dari akhir Januari hingga 28 Februari kemudian terhenti lewat bantuan PBB.
Pada bulan Maret 1995, Misi Pengamat Militer untuk Ekuador dan Peru datang ke Canepa, yang kemudian diubah menjadi zona demiliterisasi, untuk mengawasi pemisahan pasukan.
Mediasi
Upaya mediasi Argentina, Brasil, Chili, dan Amerika Serikat membuka jalan bagi pembukaan percakapan diplomatik yang pada akhirnya berujung pada penandatanganan perjanjian perdamaian definitif (Undang-Undang Kepresidenan Brasilia) pada tanggal 26 Oktober 1998.
Perjanjian perdamaian ini diikuti dengan demarkasi formal perbatasan pada tanggal 13 Mei 1999 dan berakhirnya pengerahan pasukan MOMEP (Misi Pengamat Militer untuk Ekuador dan Peru) pada tanggal 17 Juni 1999, yang secara efektif mengakhiri salah satu perselisihan teritorial terlama di Belahan Bumi selatan ini.
Baca juga : 01 Juli 1863, Battle of Gettysburg : Sisi Brutal Perang Saudara Amerika