China klaim aksi penembakan meriam air itu untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Pemerintah China menyatakan bahwa tindakannya terhadap dua kapal Filipina sudah tepat. Aksi penembakan meriam air itu untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.
“Dua kapal Filipina melewati perairan dekat Ren’ai Jiao di wilayah China tanpa izin, lalu kapal penjaga pantai China menjalankan tugasnya sesuai dengan hukum untuk menjaga kedaulatan China dan tata tertib di lautan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Kamis.
Baca Juga : Filipina Kecam Serangan Kapal Penjaga Pantai China di LCS
Baca Juga : 21 Oktober 1950, Tentara Komunis Cina Menginvasi dan Menganeksasi Negara Merdeka Tibet
Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi komplain dari Filipina terhadap kapal penjaga pantai China yang menggunakan meriam air untuk menghalau kapal Filipina.
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr, Selasa (16/11), mengatakan tidak ada yang luka dalam insiden tersebut.Namun akibat insiden tersebut, dua kapal pemasok makanan untuk tentara Filipina membatalkan misinya. Dalam akun Twitter-nya, Locsin menyatakan bahwa tindakan tiga kapal keamanan laut China tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga : Kapal ‘Hantu’ Riset China yang Terus Melanggar di Laut Natuna Utara
Menanggapi pernyataan itu, Zhao mengatakan bahwa kapal pemasok makanan Filipina melakukan pelanggaran wilayah perairan China sehingga kapal patroli keamanannya mengambil tindakan untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.”Situasi di dekat Ren’ai Jiao tetap damai. China dan Filipina sedang menegosiasikan masalah tersebut,” kata Zhao.
China dan Filipina merupakan negara yang sama-sama terlibat sengketa di Laut China Selatan (LCS).Filipina menyebut Ren’ai Jiao dengan nama Kulumpol ng Ayungin, yang merupakan atol di Kepulauan Spratly di LCS.