Latihan picu spekulasi Beijing bentuk kelompok autokrasi (kediktatoran)bersama Teheran dan Moskow.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – China, Rusia, dan Iran akan menggelar latihan militer gabungan. Demikian laporan media China, Rabu (19/1/2022).
Menurut laporan Global Times(surat kabar dibawah partai komunis China)yang dipantau Antara Beijing,ini bukan kali pertama ketiga negara tersebut menggelar latihan gabungan sejenis. Angkatan Laut China bersama Rusia dan Iran pada 2019 pernah melakukan latihan bersama selama empat hari di Teluk Oman.
Latihan dua tahun lalu itu untuk meningkatkan kerja sama armada laut ketiga negara. Namun media China tidak menyebutkan lokasi program latihan gabungan yang akan digelar.
Pengamat militer China melihat latihan itu sebagai iktikad baik dan menunjukkan kemampuan militer China dalam menjaga perdamaian dunia dan keamanan maritim. Latihan tersebut memunculkan spekulasi bahwa Beijing sedang berencana membentuk kelompok autokrasi bersama Teheran dan Moskow.
“Kerja sama antara China, Rusia dan Iran berdasarkan kemitraan yang saling menguntungkan daripada membentuk aliansi dan terlibat dalam konfrontasi,” demikian media China melaporkan.Iran mampu menyediakan minyak yang sangat dibutuhkan oleh China.
Senjata China yang semakin Maju dan Kuat
Amerika Serikat (AS) sebetulnya mulai khawatir dengan kemampuan militer China yang semakin pesat. Sejauh ini Beijing dilaporkan telah melakukan uji coba rudal hipersonik, termasuk perluasan persenjataan nuklir, kemajuan di ruang angkasa dan dunia maya serta ancaman ke Taiwan.
Baca Juga : Pesawat Tempur Berat Shenyang J-15 Flying Shark (2009) China
Baca Juga : Kapal Induk Helikopter Tipe 075 LHD(China)
“Kami menyaksikan salah satu perubahan terbesar dalam kekuatan geo-strategis global yang telah disaksikan dunia. Mereka jelas menantang kami secara regional dan aspirasi mereka adalah untuk menantang Amerika Serikat secara global,” kata Komandan Kepala Staf Gabungan Mark Milley, dilansir The Hill, Selasa (9/11/2021).
Menantang Amerika secara langsung
Pergeseran kemampuan militer China dalam keseimbangan kekuatan global, telah membuat para pejabat dan anggota parlemen AS khawatir. Selama beberapa dekade, AS telah memegang posisi sebagai kekuatan ekonomi dan militer terkemuka di dunia.
Pergeseran kekuatan tersebut, dapat merusak aliansi di kawasan Indo-Pasifik. Terlebih, pada saat militer AS dan China semakin terlibat pertikaian di Laut China Selatan.
Contoh kecepatan pergerakan Beijing adalah uji coba senjata hipersonik pada Agustus lalu yang mengorbit ke sebagian wilayah Bumi, kemudian masuk kembali ke atmosfer dan meroket menuju sasarannya, yang meleset kurang dari 30 mil(50km). China telah menyatakan bahwa, mereka melakukan uji coba pesawat ruang angkasa, dan bukan rudal.
https://www.youtube.com/watch?v=HdSI1U-lCnk
https://www.youtube.com/watch?v=E4dYc3RqqeU&t=49s
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun 2021 – China : Sang Naga yang hampir Sempurna mencengkram dunia
Baca Juga : Israel Klaim Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran