Dari Medan Perang hingga Kedalaman Laut: Sarapan Tentara Sekutu Sebelum D-Day dan Menu Kru U-Boat Jerman dalam Dua Perang Dunia
ZONA PERANG(zonaperang.com) Makanan bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang mempertahankan semangat, terutama dalam perang. Tentara Sekutu yang bersiap menyerang pantai Normandia pada D-Day, dan kru kapal selam U-Boat Jerman yang menjalani misi panjang di kedalaman laut, masing-masing mengandalkan makanan mereka untuk energi, moral, dan bahkan rasa kemanusiaan di tengah kekerasan konflik.
Berikut adalah gambaran menarik mengenai sarapan yang dinikmati oleh para tentara Sekutu sebelum serangan besar mereka di Normandia, serta menu yang disantap oleh kru U-Boat selama Perang Dunia I dan II.
Baca juga : Kisah Tragis di Medan Perang: Film ‘All Quiet on the Western Front’ (2022)
Baca juga : 7 Oktober 2023, Operation Al-Aqsa Flood: Simbol Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Penjajahan Israel
Pada 6 Juni 1944, serangan D-Day menjadi titik balik dalam Perang Dunia II. Ribuan tentara Sekutu bersiap untuk menghadapi salah satu operasi militer terbesar dan paling berisiko. Menjelang serangan, para tentara membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menghadapi hari yang panjang dan penuh ketegangan.
Sarapan yang mereka santap tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk menjaga moral mereka. Makanan yang disajikan termasuk telur goreng, sosis, bacon, roti panggang, dan kacang panggang – makanan yang tinggi protein dan karbohidrat untuk memberi energi.
Beberapa juga menikmati teh atau kopi untuk membantu mereka tetap waspada. Meskipun sederhana, makanan ini adalah bentuk kenyamanan yang penting sebelum mereka menghadapi bahaya di medan perang. Pasukan Amerika, khususnya, sering kali juga diberikan “ration D”, cokelat berkalori tinggi yang dirancang untuk dimakan saat tidak ada makanan lain yang tersedia.
Sementara itu, jauh di kedalaman laut, kru kapal selam U-Boat Jerman selama Perang Dunia I dan II menghadapi tantangan berbeda dalam hal makanan. Kapal selam U-Boat, yang sering berlayar selama berbulan-bulan tanpa kembali ke pelabuhan, membutuhkan makanan yang tahan lama namun tetap bergizi.
Pada awal perang, kru U-Boat sering kali mendapatkan makanan yang cukup bervariasi. Mereka membawa bahan-bahan seperti roti hitam Jerman, sosis, keju, dan bahkan buah segar. Namun, seiring berjalannya waktu dan terutama di Perang Dunia II, ketika blokade Sekutu memperketat suplai, makanan menjadi semakin terbatas. Para kru mulai mengandalkan makanan kalengan seperti ikan sarden, kacang-kacangan, dan sup kalengan. Untuk minuman, mereka biasa mengonsumsi kopi dan terkadang alkohol seperti bir atau schnapps sebagai hiburan.
Makanan di U-Boat juga dipengaruhi oleh keterbatasan ruang dan kondisi yang lembab di dalam kapal selam, yang bisa menyebabkan roti berjamur atau makanan segar cepat busuk. Seiring berjalannya misi, makanan menjadi semakin buruk kualitasnya. Pada akhir perjalanan, kru U-Boat sering kali harus makan makanan kalengan basi atau bahkan makanan yang sudah terkontaminasi.
Jika sarapan tentara Sekutu di Normandia diingat sebagai bentuk persiapan yang penuh semangat untuk menghadapi tantangan besar, maka makanan kru U-Boat sering kali menjadi simbol dari perjuangan panjang dan isolasi yang mereka alami di laut.
“Ketika keadaan benar-benar sulit, dan bahkan kelangsungan hidup dipertaruhkan, sekadar bertahan hidup berada di urutan teratas daftar. Makanan, istirahat, dan tempat berteduh berada di urutan berikutnya, tetapi jauh di bawah. Sekadar tetap tidak tertembak, aman, tidak terluka jauh lebih penting ketika Anda berada dalam situasi berbahaya sehingga orang dapat bertahan berjam-jam lebih lama dari biasanya tanpa memikirkan istirahat, atau makanan.”
Bagi tentara Sekutu, makanan sebelum D-Day adalah pengingat bahwa mereka bertarung untuk kebebasan dan kemenangan. Sedangkan bagi kru U-Boat, makanan yang mereka makan selama berbulan-bulan di laut adalah cerminan dari kesulitan perang yang semakin terasa seiring waktu berjalan.
Baca juga : Kapal Selam Titanium Kelas Sierra II Rusia: Sesuatu yang Tidak Dapat Ditandingi Angkatan Laut Amerika
Baca juga : Apakah Bajak Laut Memakai Penutup Mata Karena Luka? Jawaban yang Mengejutkan
Kawasaki P-1: Solusi Canggih untuk Ancaman Maritim Abad ke-21 Kawasaki P-1 adalah pesawat patroli maritim…
Ketika Drone Lepas Kendali: Pertempuran Palmdale 1956 Pertempuran Palmdale 1956: Ketika Jet Tempur Gagal Mengalahkan…
Bukit 937: Perjuangan dan Pengorbanan di Vietnam Hamburger Hill: Kisah Nyata Pertempuran yang Terlupakan Film…
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Palestina, perempuan telah memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya sebagai…
Proyek Kuba dan Upaya Rahasia untuk Menaklukkan Komunisme di Belahan Barat Operasi Mongoose, atau Proyek…
Lawan Penindasan! Begini Cara Anda Bisa Membantu Palestina Lima Langkah Konkret untuk Mendukung Palestina dari…