Artikel

Dari Medan Perang hingga Kedalaman Laut: Sarapan Tentara Sekutu Sebelum D-Day dan Menu Kru U-Boat Jerman dalam Dua Perang Dunia

  • Makanan Sebelum Pertempuran: Sarapan D-Day dan Hidangan Kru U-Boat dalam Perang Dunia
  • Dari Normandia hingga Kedalaman Laut: Apa yang Dimakan Tentara Sekutu dan Kru U-Boat Selama Perang Dunia
  • Perang bukan hanya soal strategi dan taktik, tetapi juga soal logistik dan pasokan makanan. Sebelum terjun ke medan perang yang paling menentukan di Perang Dunia II, pasukan Sekutu di Normandia dan kru U-boat Jerman di kedalaman laut memiliki menu sarapan yang sangat berbeda, namun sama-sama mencerminkan kondisi dan tujuan mereka.

ZONA PERANG(zonaperang.com) Makanan bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang mempertahankan semangat, terutama dalam perang. Tentara Sekutu yang bersiap menyerang pantai Normandia pada D-Day, dan kru kapal selam U-Boat Jerman yang menjalani misi panjang di kedalaman laut, masing-masing mengandalkan makanan mereka untuk energi, moral, dan bahkan rasa kemanusiaan di tengah kekerasan konflik. 

Berikut adalah gambaran menarik mengenai sarapan yang dinikmati oleh para tentara Sekutu sebelum serangan besar mereka di Normandia, serta menu yang disantap oleh kru U-Boat selama Perang Dunia I dan II.

Pendaratan Normandia adalah operasi pendaratan dan operasi udara terkait pada tanggal 6 Juni 1944 dari invasi Sekutu ke Normandia dalam Operasi Overlord selama Perang Dunia Kedua. Dengan nama sandi Operasi Neptune dan sering disebut sebagai D-Day, ini adalah invasi laut terbesar dalam sejarah. Operasi ini memulai pembebasan Prancis, dan seluruh Eropa Barat, dan meletakkan dasar bagi kemenangan Sekutu di Front Barat.more

Baca juga : Kisah Tragis di Medan Perang: Film ‘All Quiet on the Western Front’ (2022)

Baca juga : 7 Oktober 2023, Operation Al-Aqsa Flood: Simbol Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Penjajahan Israel

Sarapan Tentara Sekutu Sebelum D-Day: Menjaga Kekuatan Sebelum Pertempuran Bersejarah

Pada 6 Juni 1944, serangan D-Day menjadi titik balik dalam Perang Dunia II. Ribuan tentara Sekutu bersiap untuk menghadapi salah satu operasi militer terbesar dan paling berisiko. Menjelang serangan, para tentara membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menghadapi hari yang panjang dan penuh ketegangan.

Sarapan yang mereka santap tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk menjaga moral mereka. Makanan yang disajikan termasuk telur goreng, sosis, bacon, roti panggang, dan kacang panggang – makanan yang tinggi protein dan karbohidrat untuk memberi energi. 

Beberapa juga menikmati teh atau kopi untuk membantu mereka tetap waspada. Meskipun sederhana, makanan ini adalah bentuk kenyamanan yang penting sebelum mereka menghadapi bahaya di medan perang. Pasukan Amerika, khususnya, sering kali juga diberikan “ration D”, cokelat berkalori tinggi yang dirancang untuk dimakan saat tidak ada makanan lain yang tersedia.

Menu Sarapan Tentara Sekutu:
  • Telur dan Bacon(babi): Telur orak-arik dan bacon adalah pilihan populer karena mudah disiapkan dan memberikan protein yang cukup.
  • Roti dan Mentega: Roti panggang dengan mentega atau selai memberikan karbohidrat yang diperlukan untuk energi.
  • Sereal dan Susu: Sereal kering dengan susu adalah pilihan cepat dan mudah yang memberikan nutrisi penting.
  • Kopi atau Teh: Minuman panas seperti kopi atau teh membantu menghangatkan tubuh dan memberikan dorongan kafein.
Selama Perang Dunia I dan II, kru kapal selam U-Boat Jerman menghadapi kondisi yang sangat ekstrim. Mereka harus bertahan di bawah air selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, dengan ruang yang terbatas dan kondisi yang sangat sulit. Makanan yang mereka konsumsi harus memenuhi syarat tertentu untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan kru.more
Makanan Kru U-Boat Jerman: Bertahan di Bawah Permukaan Laut

Sementara itu, jauh di kedalaman laut, kru kapal selam U-Boat Jerman selama Perang Dunia I dan II menghadapi tantangan berbeda dalam hal makanan. Kapal selam U-Boat, yang sering berlayar selama berbulan-bulan tanpa kembali ke pelabuhan, membutuhkan makanan yang tahan lama namun tetap bergizi.

Pada awal perang, kru U-Boat sering kali mendapatkan makanan yang cukup bervariasi. Mereka membawa bahan-bahan seperti roti hitam Jerman, sosis, keju, dan bahkan buah segar. Namun, seiring berjalannya waktu dan terutama di Perang Dunia II, ketika blokade Sekutu memperketat suplai, makanan menjadi semakin terbatas. Para kru mulai mengandalkan makanan kalengan seperti ikan sarden, kacang-kacangan, dan sup kalengan. Untuk minuman, mereka biasa mengonsumsi kopi dan terkadang alkohol seperti bir atau schnapps sebagai hiburan.

Makanan di U-Boat juga dipengaruhi oleh keterbatasan ruang dan kondisi yang lembab di dalam kapal selam, yang bisa menyebabkan roti berjamur atau makanan segar cepat busuk. Seiring berjalannya misi, makanan menjadi semakin buruk kualitasnya. Pada akhir perjalanan, kru U-Boat sering kali harus makan makanan kalengan basi atau bahkan makanan yang sudah terkontaminasi.

Menu Makanan Kru U-boat:
  • Roti Hitam (Pumpernickel): Roti ini tahan lama dan menjadi makanan pokok bagi kru U-boat.
  • Sauerbraten: Daging yang dimarinasi dalam cuka dan rempah-rempah, kemudian dimasak perlahan. Ini adalah salah satu hidangan nasional Jerman yang sering disajikan.
  • Sosis dan Daging Kalengan: Sosis dan daging kalengan adalah sumber protein yang mudah disimpan.
  • Sup Kalengan: Sup kalengan memberikan nutrisi dan mudah dipanaskan.
  • Kentang: Kentang adalah sumber karbohidrat yang tahan lama dan bisa dimasak dengan berbagai cara.
  • Bir: Bir sering disertakan sebagai minuman karena tahan lama dan memberikan sedikit hiburan bagi kru.
Kehidupan di Medan dan di Laut: Kontras yang Drastis

Jika sarapan tentara Sekutu di Normandia diingat sebagai bentuk persiapan yang penuh semangat untuk menghadapi tantangan besar, maka makanan kru U-Boat sering kali menjadi simbol dari perjuangan panjang dan isolasi yang mereka alami di laut.

“Ketika keadaan benar-benar sulit, dan bahkan kelangsungan hidup dipertaruhkan, sekadar bertahan hidup berada di urutan teratas daftar. Makanan, istirahat, dan tempat berteduh berada di urutan berikutnya, tetapi jauh di bawah. Sekadar tetap tidak tertembak, aman, tidak terluka jauh lebih penting ketika Anda berada dalam situasi berbahaya sehingga orang dapat bertahan berjam-jam lebih lama dari biasanya tanpa memikirkan istirahat, atau makanan.”

Bagi tentara Sekutu, makanan sebelum D-Day adalah pengingat bahwa mereka bertarung untuk kebebasan dan kemenangan. Sedangkan bagi kru U-Boat, makanan yang mereka makan selama berbulan-bulan di laut adalah cerminan dari kesulitan perang yang semakin terasa seiring waktu berjalan.

Kru kapal selam U-boat Jerman menghadapi kondisi yang sangat berbeda. Mereka sering kali berada di bawah laut selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, dengan ruang yang sangat terbatas dan persediaan makanan yang terbatas. Makanan mereka harus tahan lama dan mudah disimpan.more

Baca juga : Kapal Selam Titanium Kelas Sierra II Rusia: Sesuatu yang Tidak Dapat Ditandingi Angkatan Laut Amerika

Baca juga : Apakah Bajak Laut Memakai Penutup Mata Karena Luka? Jawaban yang Mengejutkan

 

ZP

Recent Posts

P-61 Black Widow: Sang Pemburu Malam di Perang Dunia II

Pesawat tempur malam perintis ini, yang dirancang oleh Northrop Corporation untuk Angkatan Udara Angkatan Darat…

19 jam ago

Pengepungan Gaza 332 SM: Ujian Kritis bagi Ambisi Alexander Agung

Gaza dalam Api Perang: Kisah Penaklukan oleh Alexander Agung pada 332 SM Pada Oktober tahun…

2 hari ago

The Bourne Identity (2002): Revolusi dalam Genre Aksi Mata-Mata

The Bourne Identity, sebuah film aksi thriller yang dirilis pada tahun 2002, menawarkan pengalaman menarik…

3 hari ago

Pedang dan Salib: Kisah Tentara Bayaran Kristen di Bawah Panji Islam

Kristen untuk Islam: Kisah Tentara Bayaran yang Melayani Muslim Loyalitas dan Keuntungan: Tentara Bayaran Kristen…

4 hari ago

Jet tempur Su-57 Rusia mungkin memiliki ‘cacat fatal’

Su-57 Felon, jet tempur generasi kelima yang disebut-sebut memiliki kemampuan siluman dan canggih. Namun, para…

5 hari ago

1 Oktober 2024, Operation True Promise II: Serangan Balistik Iran yang Mengguncang Israel

Pada 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan Operation True Promise II, sebuah serangan militer besar-besaran yang…

5 hari ago