ZONA PERANG(zonaperang.com) Aérospatiale Gazelle dengan penyebutan oleh perusahaan sebagai : SA 340, SA 341, dan SA 342 adalah helikopter buatan Prancis berkursi lima, yang biasa digunakan untuk transportasi ringan, pengintaian, dan tugas serangan ringan termasuk misi anti tank. Helikopter ini ditenagai oleh mesin turbin Turbomeca Astazou tunggal dan merupakan helikopter pertama yang memiliki fitur ekor fenestron, bukan rotor ekor konvensional.
Helikopter ini dirancang oleh Sud Aviation, kemudian Aérospatiale, dan diproduksi di Prancis serta Inggris melalui perjanjian produksi bersama dengan Westland Aircraft. Manufaktur lebih lanjut di bawah lisensi dilakukan oleh SOKO/Serbo-Croatian di Yugoslavia dan Arab British Helicopter Company (ABHCO) di Mesir.
“Menurut penulis Roger Spiller seorang Penulis, sejarawan militer, ahli strategi tempur, dan pendidik pada Sekolah Staf Komando dan Umum Angkatan Darat Amerika., Fort Leavenworth : kepanikan dan rasa kerentanan dengan cepat menyebar di antara kru tank Israel setelah serangan Gazelle yang pertama pada tanggal 8 Juni 1982 (Konflik Lebanon 1982).
Jangkauan rudal HOT Gazelle menjadi faktor kunci dalam keefektifannya. Efektivitas serangan helikopter Suriah berkurang sepanjang bulan Juni karena pertahanan udara Suriah semakin terkikis dan Angkatan Udara Israel mengambil supremasi udara di atas Lebanon Timur, sehingga membuat operasi helikopter serang semakin rentan. Namun, serangan Gazelle terus berhasil dilakukan hingga dikeluarkannya gencatan senjata.”
Baca juga : Helikopter ringan serbaguna Messerschmitt-Bölkow-Blohm MBB Bo-105(1967), Jerman Barat
Pengembangan
Pengembangan Gazelle berasal dari persyaratan Angkatan Darat Prancis / Armée de Terre yang menyerukan penerus untuk mengganti armada helikopter ringan Aerospatiale “Alouette III” yang sudah tua dengan memperbesar ukuran helikopter untuk memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dan membuatnya lebih menarik bagi pasar ekspor. Hal ini membuat Sud Aviation Prancis memulai pengembangan platform sayap putar baru pada tahun 1966 yang menghasilkan prototipe “SA340” yang membawa unit ekor konvensional dari seri helikopter Alouette II.
Penerbangan pertama yang sukses dilakukan pada 7 April 1967 dan empat pesawat pra-seri (SA341) akhirnya selesai. Sebelum akhirnya, unit rotor ekor konvensional memberi jalan kepada unit rotor ekor Fenestron. Evaluasi sistem helikopter ini mengungkapkan platform yang sangat lincah dan cepat, memungkinkan desain untuk mengklaim beberapa rekor kecepatan saat itu.
Fenestron / rotor ekor fantail
SA 341 adalah helikopter pertama yang dilengkapi dengan fenestron atau fantail. Fenestron adalah rotor ekor terselubung yang meningkatkan karakteristik penerbangan pada kecepatan tinggi dan mengurangi kebisingan. Helikopter ini juga dilengkapi dengan kokpit bundar berkaca, tiga bilah rotor utama dan 13 bilah fenestron di rotor ekor.
Tiga bilah rotor utama dipasang di atas badan pesawat helikopter di bagian belakang kabin dan terbuat dari bahan komposit.
Baca juga : 29 Oktober 1956, Israel menyerang Mesir; Krisis Suez dimulai
Baca juga : Helikopter serang, pengamatan & transportasi ringan Hughes MH-6 Little Bird(1963), Amerika Serikat
Ikut banyak perang
Sejak diperkenalkan pada tahun 1973, Gazelle telah dibeli dan dioperasikan oleh sejumlah pelanggan ekspor. Dalam layanan angkatan bersenjata Prancis, Gazelle telah digantikan helikopter serang Eurocopter Tiger yang lebih besar dan mampu, tetapi tetap digunakan terutama sebagai helikopter pengintai.
Penulis Kenneth Michael Pollack seorang analis intelijen CIA Amerika dan pakar politik Timur Tengah serta urusan militer : menggambarkan peran helikopter-helikopter Gazelle Suriah sebagai “efektif secara psikologis melawan Israel tetapi hanya melakukan sedikit kerusakan yang sebenarnya. Meskipun mereka menggunakan taktik ‘pop-up’ gaya Barat yang baik, Gazelles tidak mampu mengelola lebih dari beberapa pembunuhan lapis baja selama perang Lebanon tersebut”
Helikopter ini juga telah berpartisipasi dalam berbagai konflik di seluruh dunia, termasuk Perang Irak-Iran, Perang Lebanon 1982 oleh Suriah, Perang Malvinas/Falkland, oleh Rwanda selama Perang Saudara Rwanda pada tahun 1990-an, Cenepa War 1995 oleh Ekuador melawan Peru, Perang melawan gerakan Polisario oleh Maroko, dan oleh banyak peserta di kedua belah pihak dalam Perang Teluk 1991, Invasi ke Afganistan 2001, Konflik di afrika oleh Perancis (Chad, Djibouti, Somalia, Pantai Gading dan Mali) serta konflik Kosovo.
Dalam media
Ketika membahas helikopter ikonik dalam film, Blue Thunder selalu menjadi bagian dari percakapan itu. Bagaimanapun, beberapa orang menganggap film aksi tahun 80-an ini sebagai salah satu film helikopter terbaik yang pernah dibuat. Dibintangi oleh Roy Scheider (The French Connection, Jaws) yang di skenariokan pilot veterna perang Vietnam dan Malcolm McDowell ( Star Trek Generations), film ini berpusat pada helikopter militer rahasia dalam proyek T.H.O.R. (“Tactical Helicopter Offensive Response”) yang dibuat untuk Departemen Kepolisian Los Angles / LAPD Metropolitan dan ternyata secara diam-diam bertujuan jangka panjang untuk menyingkirkan lawan politik bagi kelompok tertentu.
Dipersenjatai dengan kemampuan pengawasan dan penyerangan yang canggih, pesawat Blue Thunder adalah salah satu pesawat yang paling berkesan dalam film ini. Untuk menghidupkan helikopter ini, para perancang menggunakan Aérospatiale SA-341G Gazelle buatan Prancis dengan bagian-bagian dan senjata yang dibaut. Film ini juga memunculkan serial TV yang berumur pendek pada pertengahan tahun 80-an.
Karakteristik umum SA 341G
Awak heli: 1 atau 2 orang
Kapasitas: hingga 3 atau 4 penumpang
Panjang: 11,97 m (39 ft 3 in) termasuk rotor
Tinggi: 3,15 m (10 ft 4 in) secara keseluruhan; 2,72 m (8 ft 11 in) ke atas hub rotor
Berat kosong: 917 kg (2.022 lb)
Berat lepas landas maksimum: 1.800 kg (3.968 lb)
Kapasitas bahan bakar: 735 L (194 gal AS; 162 imp gal)
Oli: 13 L (3,4 gal AS; 2,9 imp gal) untuk mesin: 3,5 L (0,92 gal AS; 0,77 imp gal) untuk gearbox
Propulsi: 1 × Turbomeca Astazou IIIA turboshaft, 440 kW (590 hp)
Diameter rotor utama: 10,5 m (34 kaki 5 inci)
Area rotor utama: 86,5 m2 (931 kaki persegi)
Performa
Kecepatan maksimum: 310 km/jam (190 mph, 170 kn) di permukaan laut
Kecepatan jelajah: 264 km/jam (164 mph, 143 kn) jelajah maksimal di permukaan laut
kecepatan jelajah ekonomis: 233 km/jam (145 mph; 126 kn)
Jangkauan: 361 km (224 mi, 195 nmi) di permukaan laut dengan bahan bakar maksimum
Jangkauan dengan pilot dan 500 kg (1.100 lb): 233 km (145 mi; 126 nmi)
Ketinggian maksimum: 5.000 m (16.000 kaki)
Ketinggian melayang IGE/In Ground Effect: 2.850 m (9.350 kaki)
Ketinggian melayang OGE/Out of Ground Effect: 2.000 m (6.600 kaki)
Laju pendakian: Maksimal 9 m/detik (1.800 kaki/menit) di permukaan laut
Persenjataan
Senjata: 2x senapan mesin 7,62 mm (0,300 in) yang ditembakkan ke depan, meriam 20mm GIAT M621
Roket: Polong roket Matra atau Brandt 2,75 in (70 mm) atau 68 mm (2,7 in)
Rudal: 4x AS.11 atau 2x AS.12 rudal berpemandu kawat; 4x atau 6x Euromissile HOT , rudal anti pesawat Mistral, 9M14 Malyutka(AT-3 ATGM), SA-7 Grail (Yugoslavia)
Avionik
Radio UHF, VHF, dan HF; peralatan navigasi seperti VOR/ Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range dan TACAN/tactical air navigation system; Instrumen terbang buta standar. Lampu sorot Nightsun dan radar Decca Doppler 80(opsional)
Baca juga : Helikopter ringan PZL-Świdnik Mil Mi-2 Hoplite, Uni Soviet & Polandia(1961)