Israel waspada dalam diplomasi untuk menghindari tekanan politik pada negaranya.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid memperingatkan orang-orang yang menyebut Israel sebagai negara atau rezim apartheid. Dia menyatakan julukan itu menggambarkan Israel sebagai musuh.
Dikutip dari Middle East Monitor, penyataan itu hanya salah satu bentuk dari serangkaian ketakutan Israel dengan kebijakan yang diadopsi oleh organisasi hak asasi manusia untuk mendistorsi reputasi negara pendudukan dan membandingkannya dengan sistem apartheid yang berlaku di Afrika Selatan pada dekade sebelumnya.
Seperti Zaman Apartheid Afrika Selatan
Penulis The Times of Israel dan kepala Asosiasi Pers Asing, Dan Perry, mengatakan ketakutan Israel adalah karena upaya organisasi hukum hak asasi manusia internasional untuk membandingkan Kebijakan Israel diterapkan terhadap warga Palestina seperti yang terjadi sebelumnya pada orang kulit hitam di Afrika Selatan.
Melalui tinjauan statistik, orang Israel takut dengan anggapan bahwa sebagian besar penduduk dunia lahir setelah jatuhnya rezim apartheid di Afrika Selatan. Maka, mereka menggambarkan Israel dengan deskripsi yang sama.
Baca Juga : PBB: Israel Harus Bertanggung Jawab Atas Pendudukan Terhadap Wilayah Palestina
Baca Juga : 5 Cara Jahat yang Digunakan Zionis Israel Jajah Palestina
Pada saat yang sama, yang memperkuat pengulangan dunia atas gagasan pemerintahan apartheid adalah kenyataan bahwa tanah Otoritas Palestina telah menjadi wilayah-wilayah terpecah yang dikelilingi kendali penuh tentara Israel.
Israel pun memperkirakan bahwa Tahun Baru 2022 akan menjadi saksi kampanye oleh organisasi internasional dan PBB untuk memilih istilah dan kosakata yang terkait dengan apartheid mengenai kebijakan Israel terhadap Palestina.
Kondisi ini mendorong Kementerian Luar Negeri Israel dan konsulat di seluruh dunia waspada dalam berdiplomasi untuk menghadapi tsunami politik terhadap negara mereka.
https://www.youtube.com/watch?v=j3QwHljEjL4
Baca Juga : Israel Tanam Ribuan Pohon Gharqad
Baca Juga : 21 Agustus 1969: Mesjid Al Aqsha Dibakar oleh Ekstrimis Yahudi