Artikel

Jindalee Operational Radar Network : Sistem radar Australia yang mampu “melihat” sebagian besar Indonesia

ZONA PERANG (zonaperang.com) Jindalee berasal dari bahasa suku Aborigin punya arti sebagai tempat yang tidak bisa dilihat oleh mata.

Mampu melihat dengan jangkauan sangat luas

Jindalee Operational Radar Network (JORN) adalah jaringan radar yang dapat memantau pergerakan udara dan laut yang sangat masif yakni ditaksir diyakini setidaknya sejauh 3.000 km ke sisi utara dan barat benua Australia, mencakup area deteksi seluas 37 ribu km2(14.000 sq mi) dimana cakupan JORN termasuk dapat memonitor 3/4 wilayah kepulauan Indonesia.

Sistem radar ini masuk kategori over the horizon radar (OTHR), ini berarti bekerja dengan mengandalkan refleksi sinyal ke lapisan udara ionosfer bukan seperti jaringan radar konvensional.

Tidak semua negara mampu dan bisa menggunakannya

Faktanya tak semua negara bisa menggelar jenis radar OTHR ini. Selain butuh pendanaan yang ekstra besar(R&D) karena tidak semua produsen radar memiliki kemampuan membuatnya dan pembatasan negara penjual, secara geografis tak semua negara bisa ideal mengadopsi radar jenis ini.

Hal ini disebabkan pergelaran radar jenis ini sangat membutuhkan ketersediaan lahan yang sangat luas. Sebagai ilustrasi, jarak antara transmitter site and receiver site bisa mencapai 100 km di setiap stasiun radar. Transmisi array (antena) yang ada di Alice Springs memiliki panjang 2,8 km.

Pada JORN, setidaknya AU Australia (RAAF) mengoperasikan tiga stasiun radar, yakni masing-masing Radar 1 di Longreach di Queensland,  Radar 2 Laverton,  Australia Barat dan Radar ke 3 Alice Spring di Northern Teritory dengan pusat JORN Coordination Centre (JCC), di RAAF Base Edinburgh di Selatan Australia.

radar 2
Jindalee Operational Radar Network BAE system

Hanya negara “teman dekat” dan kaya

Melibatkan beberapa vendor besar papan atas seperti Lockheed Martin dan BAE Systems sebagai kontraktornya yang notabene pemasok andalan negara paman sam(tentu tidak sembarang negara diijinkan mengakses teknologinya), Jindalee sebagai instrumen intelijen strategis ini beroperasi di high frequency pada rentang 5 sampai 30 Mhz.

Sebagai perbandingan, radar line-of-sight konvensional (seperti radar kontrol lalu lintas udara) beroperasi pada pita frekuensi yang jauh lebih tinggi 300 hingga 300.000 MHz.

Memiliki kemampuan yang luar biasa

JORN dirancang untuk mendeteksi target udara dengan ukuran yang sama dengan pesawat BAE Hawk-127 atau lebih besar, dan objek di permukaan air dengan ukuran yang sama dengan Kapal Patroli Kelas Armidale (panjang 56,8 m) atau lebih besar

Dikutip dari dokumen Jindalee Over-the-horizon Radar – Nomination for Heritage Recognition, disebutkan dalam suatu uji coba, kadar stealth pada F-117 Nighthawk ternyata dapat disingkap oleh Jindalee.

Kemampuannya sangat luar biasa juga disebabkan mampu mendeteksi rudal yang diluncurkan oleh China(5.500km), tentunya seluruh aktifitas penerbangan di atas jawa dapat dengan mudah diamati.

Jorn_infographic
fase 7

Baca Juga : Indonesia Hormati Australia Bakal Miliki Kapal Selam Nuklir

Baca Juga : Tupolev Tu-16KS & KS-1 Komet : Menu Rahasia AURI(TNI-AU) untuk membawa Kapal Induk Karel Doorman Belanda tidur di dasar Lautan

Dapat dipengaruhi kondisi alam

Lantaran operasional radar sangat terkait dengan kondisi alam, fenomena jilatan api matahari (solar flares), coronal mass, petir  ejections dan gelombang laut sempat mengganggu ionosfer, dan ini pernah menjadi masalah dalam operasional Jindalee.

Kemudian dengan upgrade fase 5(saat ini sudah upgrade fase 6 dan akan ada fase 7 yang mencangkup selatan Australia), masalah tersebut dapat dipercahkan, dan Jindalee yang kini telah mengadopsi teknologi digital menjadi lebih tahan pada perubahan kondisi ionosfer.

Pada prinspnya. sensor Jindalee mendeteksi target dengan Doppler dengan rentang jangkauan yang diyakini 1.000-3000 km, pergeseran kecil dalam frekuensi gelombang radio yang terpantul disebabkan oleh gerak target menuju atau menjauh dari radar.

Mereka ditantang tidak hanya oleh tingkah ionosfer yang terkadang membuat obyek menjadi kabur, pantulan yang tidak stabil, juga oleh rentang kolosal alam di mana mereka beroperasi.

Baca Juga : 11 Januari 1942, Tarakan Kalimantan dan Kuala Lumpur Malaya Jatuh ke Tangan Jepang(Hari ini dalam Sejarah)

Baca juga : 19 Oktober 1999, Timor Timur Merdeka dari Indonesia (Hari ini dalam Sejarah)

ZP

Recent Posts

Negara Arab dimata Taliban Afganistan tentang Perjuangan Palestina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…

1 bulan ago

Mesir

Pada tanggal 5 Oktober 1985, selama dinas wajibnya di Pasukan Keamanan Pusat Polisi Mesir di…

1 bulan ago

Fakta unik peranan rusia dalam hubungan dengan Amerika

Siapa yang mendukung Amerika dalam Revolusi Amerika melawan Inggris? RUSIA.

2 bulan ago

Jordan Files : Mengapa kerajaan Yordania melindungi zionis Israel Dari serangan lawan-lawanya?(Bagian ke-2)

ZONA PERANG(zonaperang.com) Salah satu peran yang ditugaskan kepada Yordania adalah koordinasi keamanan, karena Yordania memainkan…

2 bulan ago

Garis waktu perang Kolonial Zionis Israel vs Palestina 8 – 15 Mei 2024 (bagian 27): “Ada indikasi jelas bahwa Israel akan segera berakhir”

Faktor2 pendorong kehancuran rezim Zionis: kurangnya kohesi sosial di tengah masyarakat Israel, ledakan problem ekonomi,…

2 bulan ago

10 Pesawat Terburuk di Perang Dunia ke-2

Dengan meningkatnya ketegangan di Eropa pada akhir tahun 1930-an, beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Prancis,…

2 bulan ago