ZONA PERANG (zonaperang.com) – Runtuhnya negara adikuasa Komunis Uni Soviet di awal tahun 1990an meninggalkan Amerika sendiri di arena dengan kekuatan yang sangat besar tanpa tanding dan banding saat itu.
Bak polisi dunia, Amerika berusaha menyesuaikan tatanan negara-negara lainya sesuai pemahaman dan aturanya sendiri. Intervensi yang sudah mulai dilakukan sejak akhir abad ke 18 semakin intensif dilakukan tanpa ada yang mampu menghalanginya.
Baca Juga : 26 Desember 1991, Runtuhnya Negara Raksaksa Adikuasa Uni Soviet (Hari ini dalam Sejarah)
Mengkomandani koalisi dalam perang teluk 1991, masuk ke negara gagal Somalia, melaksanakan Operation Deliberate Force dan Allied Force di negara bekas Yugoslavia hingga menginvasi negara berdaulat irak dengan dalih menghancurkan senjata pemusnah massal di tahun 2003(operation Iraqi Freedom, New Dawn) dan menguasai Afganistan demi pembalasan dan pencarian Osama Bin Laden(Enduring Freedom, Freedom’s Sentinel) tahun 2001 adalah contoh kesewenang-wenangan dan petualangan koboy khas Amerika.
Paman Sam dengan yakin pada akhirnya dunia akan mengikuti alur rencanannya termasuk negara Tiongkok yang berjanji untuk berubah menjadi lebih demokratis kepada presiden Ronald Wilson Reagan. Masuknya Hongkong(1997) dan Makau(1999) menjadi bagian dari China dengan tidak mengganti aturan yang sudah umum dan berlaku selama setidaknya 50 tahun semakin menegaskan hal itu.
Baca Juga : 20 Desember 1999, Makau Portugis dikuasai kembali oleh China
Baca Juga : [Breaking News] EKSKLUSIF China memprotes pengeboran dan latihan militer Indonesia !!!
United States berfikiran tidak ada yang mampu menggunguli kedigdayaannya dalam semua bidang: ekonomi, politik, teknologi terlebih militer. AS menjadi terbiasa melawan kekuatan kecil, negara lemah dan kelompok-kelompok tanpa bentuk selama 2 dasawarsa, bukan kekuatan negara super seperti masa perang dingin dengan negara beruang merah sebagai tandingannya.
Di belahan timur, tanpa disadari dengan serius Cina dengan perlahan dan meyakinkan berusaha belajar dan mengejar ketinggalannya. Membeli waktu sekaligus menyamarkan maksud tujuannya di hadapan Amerika telah memberikannya banyak keuntungan strategis baginya.
Industri barat berpindah kesana bersamaan dengan masuknya ilmu pengetahuan yang dibutuhkan negara komunis tersebut. Ekonomi barat menjadi sangat bergantung dari negara dengan penduduk terbesar didunia itu.
Baca Juga : 21 Oktober 1950, Tentara Komunis Cina Menginvasi dan Menganeksasi Negara Merdeka Tibet
Baca Juga : Ketika Uighur Mendirikan Republik Islam Turkestan Timur
Cina telah menjadi negara dengan ekonomi yang besar dan kuat, berbeda dengan saat jayanya Uni Soviet yang hanya memikirkan meluaskan pengaruh dan memperkuat pertahanan militer. Beijing telah memiliki obligasi amerika dan uang Valas dalam jumlah raksaksa, selalu menjadi negara yang memiliki surplus perdagangan hampir dengan tiap negara di planet bumi.
Negara yang mencaplok Tibet dan Turkmenistan Timur(Uighur) ini menjadi Santa bagi negara-negara miskin Afrika dan Asia menggantikan Taiwan, membeli pengaruh dan menyediakan hutang yang menjebak lewat program BRI(The Belt and Road Initiative) atau jalur sutra perdagangan.
Baca Juga : Dinas Rahasia Inggris M16 : China Menjerat dan Menjebak Negara Miskin dan Berkembang dengan Utang
Baca Juga : 16 Oktober 1964, Republik Rakyat Cina Meledakan Bom Atom Pertamannya (Hari ini dalam Sejarah)
Rusia yang sangat menderita karena bubarnya Uni Soviet juga mulai berbenah dan memperbaiki diri. Kini mereka mulai dapat berbangga dengan jati dirinya: mengusai kembali ekonomi dengan menggeser semua oligopoli dan mulai mengganti senjata warisan Soviet yang telah menua. Hal ini terlihat dari tindakan berani terlibat di Georgia(2008) serta mengakuisisi semenanjung Krimea dari Ukraina(2014).
Amerika sontak tersadar dan terhuyun-huyun melakukan tindakan yang dianggap perlu demi mengalahkan musuh barunya dan mantan pecahan lawannya itu. Konsolidasi internal dilakukan dengan serampangan, meninggalkan Afganistan tanpa jeda dan mulai melepaskan Irak dengan tetap meninggalkan probelm Iran dan Syria di Timur Tengah demi fokus di arena Indo pasifik yang ditinggalkannya pasca perang Vietnam. Mereka berusaha menarik sebanyak-banyaknya teman masuk ke dalam permainannya.
Kerajaan Amerika sudah menjadi tua dan mungkin menuju masa senjannya seperti Inggris Raya renta yang digantikannya setelah perang dunia ke II(dua). Introspeksi diri dan pembenahan sangat dibutuhkan jika mereka tidak ingin menjadi nomer 2 dan bagian dari sejarah peradaban dunia.
https://www.youtube.com/watch?v=YN0GSUS5Jpo&list=PLhFJAf_VLJ5Htf859bVRw7Vyses_BkySK&index=19
Baca Juga : Amerika Latihan Serangan Nuklir Global Thunder 22, Rusia dan China Merapat
Baca Juga : (Foto) 2 F-16 TNI AU & 2 B-52 USAF latihan Bomber Exercise di Laut Sulawesi