Berita

Kekuatan Netizen Indonesia yang Ditakuti Zionis Israel

ZONA PERANG(zonaperang.com) Ceramah Ustadz Felix Siauw yang membahas kekuatan jari netizen di Indonesia ramai jadi perbincangan di sosial media.

Menurut dia, sifat kritis netizen alias warganet Tanah Air saat ini cukup berbahaya bagi Israel. Negara yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin “Bibi” Netanyahu itu merilis jika netizen yang paling parah di dunia saat ini adalah di Indonesia.

Menurut pendakwah berdarah Tionghoa ini, di tengah kecamana dunia terhadap kebrutalan Israel yang menyerang Palestina, netizen Indonesia cukup aktif menunjukkan rasa ketidaksukaannya.

“Tugas setan seperti kita tahu adalah menyampaikan misinformasi nah sekarang lihat drama-drama yang dibuat mereka (Israel) yang mengatakan kami sekarang takut banget, kami setiap hari diancam dengan rudal Hamas yang teroris itu,” ujar Felix dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu.

Padahal menurut Felix, warga Israel saat ini bisa hidup bebas. Kebiasaan yang masih tetap dilakukan dan dikerjakan hingga sekarang diantaranya mendatangi klub malam sambil menikmati alkohol. Bisa juga berwisata ke pantai tanpa gangguan.

Tuduhan dan pembenaran Israel untuk melakukan pembersihan etnis dan pengusaan wilayah

Baca juga : Mengapa Rakyat Indonesia dan Muslim seluruh dunia berhutang kepada Palestina?

Baca juga : Israel Akui Membayar ‘Buzzer’ di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia Untuk Pojokkan Palestina

Hanya bisa dilawan oleh kekuatan jari netizen

Menurut dia, drama-drama semacam itu yang dibuat Israel memang hanya bisa dilawan oleh kekuatan jari netizen. Apa yang dilakukan netizen Tanah Air adalah sesuatu pembelaan terhadap kebenaran.

“Kalau orang Hamas melakukan kayak Anda (bermain sosial media) justru salah karena mereka tengah berperang. Jadi tugas Anda (netizen) ya seperti itu sekarang,” ujarnya.

Felix menganggap kondisi saat ini semestinya bisa dimanfaatkan netizen yang memang aktif di sosial media untuk melakukan hal yang bermanfaat. Diantaranya dengan menunjukkan dukungan ke rakyat Palestina dan melawan kekejaman Israel.

Menanggapi cuplikan ceramah tersebut, warganet di Tanah Air merespons positif.

“Akhirnya menemukan bakat terpendam netizen julid (bentuk nyinyiran atau komentar pedas) yang positif,” sahut akun @saturnus_rn1

Baca juga : Fakta dan Informasi menarik tentang Perang Gaza 2023

Pendukung Israel melakukan serangan media melawan Hamas dan pendukungnya

Para milarder Amerika Serikat beberapa hari lalu menganggarkan ‘amunisi’ sebesar $50 Juta (sekitar Rp 784 miliar) untuk melakukan serangan media melawan Hamas dan pejuang Palestina lainnya. Sebuah angka yang fantastis sekaligus janggal jika kepentingannya hanya untuk menyampaikan pemberitaan.

Karena dengan berbagai resources besar yang mereka punya, tidak perlu cost yang besar jika yang mereka sampaikan itu adalah kebenaran. Industri pemberitaan dunia ‘terpusat’ di mereka dan sudah sangat sustained. Kecuali memang ada rekayasa pemberitaan yg tentunya akan berbiaya, baik untuk ‘memproduksinya’ hingga penggunaan jasa buzzer dan influencer untuk penyebarannya.

Di sisi lain, anggaran besar ini menjadi cerminan bahwa mereka sedang gelisah dengan gelombang massa yg dengan sukarela membagikan berbagai fakta mengenai perjuangan pembebasan Palestina dan juga kezhaliman tentara Zionis Israel dan sekutunya.

Baca juga : Sejak Awal Menjajah Palestina, Gerakan Zionis Selalu Bertujuan Untuk Mendirikan Israel Raya

Bersatu tanpa kenal lelah

Kita lihat bagaimana timeline di berbagai platform media sosial di seluruh dunia begitu masif dengan konten tentang Palestina. Penyebaran ini sama sekali tak berbiaya. Para ‘pejuang media sosial’ ini melakukannya atas dasar kemanusiaan dan keimanan.

Maka, kita lawan jutaan dollar amunisi ini dengan terus berbicara tentang Palestina di sosial media kita. Kita biarkan mereka terus menggelontorkan dana sampai mereka habis cadangan dananya. Kita buat mereka bangkrut dan frustasi dengan ‘kerja-kerja’ kita.

Kita punya jaringan dan ikatan hati yang kuat berlandaskan kemanusiaan dan keimanan tak bisa ditandingi dan dikalahkan oleh mereka. Gelontoran dana akan ada habisnya. Sementara kekuatan kita tak ada batasnya, insya Allah.

Kita bersatu dengan seluruh warga dunia yg peduli dengan Palestina mencapai kemerdekaannya dengan perangkat di tangan-tangan kita. Inilah salah satu jalan perjuangan kita! Palestina merdeka!

Kita jangan dan tidak boleh menjadi penonton

Baca juga : Apakah Boikot terhadap Produk Pendukung Kebrutalan Israel Berhasil?

Baca juga : Kemenangan yang Tak Terlihat

ZP

Recent Posts

5 Cara Prancis Membantu Amerika Meraih Kemerdekaan

Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…

2 jam ago

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

1 hari ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

2 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

3 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

4 hari ago

Shalahuddin Merebut Palestina dengan Merangkul Syi’ah?

Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…

5 hari ago