Pesawat tempur yang didasarkan Mirage 5 Prancis
ZONA PERANG(zonaperang.com) – Pesawat tempur Kfir ini merupakan pesawat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Israel pasca perang Arab-Israel 1967 dalam misi serangan udara ke darat.
Awalnya Israel memesan 50 buah pesawat tempur Mirage 5J, penerus Mirage III yang sudah terlebih dahulu masuk ke inventaris Zroa HaAvir VeHahalal dari perancis. Namun embargo senjata karena serangan pre-emptive strike israel dalam perang 6 hari menghalangi negeri itu mendapatkan arsenal udara yang diinginkannya.
Dapat ditebak selanjutnya, negara tersebut membuat pesawat sejenis berdasarkan salinan secara tidak sah bak film Spionase di Israel Aerospace Industries.
Dalam perjalanannya Kfir menjadi pesawat Mirage III yang menjadi pesawat tempur garis depan yang menolak untuk tua karena mendapat sentuhan teknologi avionik terkini Israel serta banyak sekali modifikasi terhadap airframe pesawat, yang menjadikanya sangat berbeda dari versi dasar buatan Perancisnya.
“Pesawat dengan peran, konfigurasi, dan era yang sebanding adalah : Mikoyan-Gurevich MiG-23 Flogger dan Saab 37 Viggen“
Baca juga : Robert Kraft, Super Bowl, dan Propaganda Pro-Israel Amerika
Latar Belakang
Tidak banyak negara di dunia modern yang menyayingi Israel dalam sejarah panjangnya dalam berperang. Negeri yang penuh konflik karena latar belakang perampasan tanah yang dilakoninya serta sistem eksklusif menyerupai Apartheid ini mengharuskan dirinya harus selalu dalam kondisi siap siaga. Namun bukan tanpa disadari mereka sangat tergantung dari produk luar negeri dalam hal pasokan senjata berteknologi tinggi khususnya pesawat tempur.
Negeri ini telah memiliki pesawat berkecepatan supersonik 2 mach pertamannya dari Perancis dengan Mirage III CJ/RJ/BJ nya(begitu juga dengan perancis dengan Israel sebagai konsumen pertamanya dan terbesarnya di lini tersebut).
Mirage III adalah pesawat berkecepatan tinggi bersayap delta berkemampuan tinggi yang laris manis dipasaran dengan produksi 1.442 buah pesawat, jumlah yang tidak sedikit untuk pesawat penyergap yang lahir setelah berakhirnya perang dunia kedua.
Walaupun begitu, pengalaman perang yang dilalui negara tersebut membuktikan bahwa Mirage Perancis tersebut bukanlah tanpa kekurangan berdasarkan kebutuhan tuntutan tugas Angkatan Udara Israel. Pesawat buatan pabrik Dassault Aviation adalah bintang dalam peran pertempuran udara namun tidak mampu memenuhi permintaan angkatan udara yahudi yang menginginkan pesawat tempur serba guna ditambah mesin yang dianggap tidak bertenaga serta radius tempur yang kecil.
Mirage III rancangan Marcel Bloch ini juga membutuhkan landasan yang panjang untuk terbang dan mendarat, namun diatas semua itu pilot-pilot Israel mengeluhkan atas kinerja peralatan elektronik pesawat yang dianggap terlalu mendasar.
Israel mulai menerima A-4 Skyhawk dan F-4E Phantom II diakhir tahun 1960an yang sangat dominan dalam misi pertahanan udara. Yang terpenting dari bagian tersebut adalah Israel menerima lisensi untuk membuat mesin J79 buatan General Electric yang menggerakan Setan F-4 yang kelak menjadi bagian terpenting dari pengembangan pesawat temput masa depan di negeri tersebut nantinya.
Awalnya pemerintah Zionis bersama team dari Avions Marcel Dassault memformulasikan pesawat tempur dengan dasar Mirage III untuk misi serangan darat siang hari. Kelak pesawat itu diberi nama Mirage 5 atau Mirage V. Roman”5″ tetap menggunakan sayap delta yang besar dari mirage 3, memiliki kemudahan dalam perawatan dan memiliki kapasitas bahan bakar yang lebih besar.
50 pesawat dipesan dan siap dikirimkan tahun 1968 namun embargo senjata oleh presiden Charles de Gaulle memaksa pesawat tersebut akhirnya berpindah tangan ke Angkatan udara Perancis sendiri.
Tidak terpengaruh oleh kondisi yang terjadi, pemerintah Israel meminta Industri pesawat Israel untuk memenuhi kebutuhan angkatan udaranya dengan cara”lain”. Intelejen berhasil mendapatkan 250.000 dokumen yang berhubungan dengan Mirage di kantor Luftech Swiss(Subkontraktor Sulzer Engineering Corporation), suatu jumlah yang luar biasa masif.
Kelak nama yang disebutkan terakhir mendapatkan lisensi untuk membantu Dassault membuat Mirage di negara tanpa laut itu. Suatu usaha untuk penyamaran dan terbukti sukses dalam menutupi pemberian teknologi yang dibutuhkan Israel dalam pengembangan pesawatnya sendiri.
Akhirnya pesawat Mirage III BJ dua kursi dengan mesin J79 berhasil terbang di bulan september 1970. Prototype Kfir kursi ganda juga berhasil diterbangkan tanggal 19 Oktober di tahun yang sama. Pesawat Mirage V yang dikirimkan perancis(Secara resmi pesawat dinyatakan buatan Israel) tanpa mesin SNECMA yang kemudian diberi nama Nesher muncul dengan mesin J79 yang sangat berasap, terbang bulan September 1971.
Prototype Kfir
Prototype Kfir yang dibekali dengan avionik Israel, struktur yang diperkuat serta pengaturan ulang desain kokpit diberi nama Ra’am(Thunder/petir), terbang pertama kali bulan Juni 1973.
Pembuatan sistem dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan walaupun ada 2 alternatif mesin untuk memberikan tenaga pesawat baru itu yaitu tubojet GE J79 dan Rolls-Royce tubofan yang lebih irit, pada akhirnya sang anak singa ditenagai oleh General Electric yang sudah battle proven.
Mesin Spey turbofan merupakan produk asli inggris dan telah dipasang pada pesawat tempur F-4K Phantom serta pembom Blackburn Buccanners. Seperti yang dapat kita duga ketersediaan suku cadang dan lisensi lokal dari mesi jet J79E1(Mesin J79 yang paling bertenaga) di Israel membuat keputusan tersebut lebih berdasar dan memudahkan dalam segi operasional serta perawatan. Walaupun begitu, dibutuhkan ijin export dari departemen luar negeri Amerika jika Israel berkeinginan menjualnya.
Pemilihan J79 sebagai mesin penggerak membutuhkan rancang ulang kerangka Mirage. J79 lebih besar, pendek dan bertenaga 11% lebih tinggi dari mesin bawaan asli mirage pada suhu tinggi. Badan pesawat diperlebar dan diperpendek ketika tempat memasukan udara(air intake) juga diperbesar untuk mengakomodasi aliran udara jet J79 yang rakus. Mesin dilindungi oleh titanium dan airscope(saluran udara tambahan) diberikan persis di pangkal ekor vertikal sebagai sarana pendinginan saat menggunakan afterburner.
Mirage IIIB dengan mesin J79 yang ditambahkan sayap canard terbang tahun 1974. Saat itulah secara prinsip Israel telah mampu untuk memproduksi pesawat baru secara keseluruhan.
Produksi pesawat dimulai saat itu juga dan memasuki layanan operasional di tahun 1974-1975, saat perang Yom Kippur telah berakhir.
Baca juga : Mengapa Zionis Israel menargetkan anak-anak, Mesjid dan para Wanita?
Lebih dekat dengan sang Singa
Kfir adalah pesawat tempur bersayap delta tanpa ekor yang berfokus pada pengendalian dan daya angkat. Sayapnya sendiri menghabiskan panjang setengah badan pesawat secara keseluruhan.
Hampir semua kfir dilengkapi dengan sayap kecil canard sebelum sayap utama bagian atas untuk kemudahan pengendalian di kecepatan rendah.
Ujung pesawat lancip dan kecil serta kokpit berjenis kaca 2 piece(tidak seperti F-16 yang sudah menganut 1 piece)digunakan. Pilot memiliki pandangan yang baik ke arah depan, ke samping atau ke arah bawah.
Pesenjataan
Standart persenjataan Kfir adalah sepasang kanon Rafael DEFA 533 lisensi dari perancis. tiap pucuk senjata membawa 120-140 butir peluru yang dapat digunakan untuk melibas sasaran udara dan darat. Persenjataan lainya dapat dipasangkan di 7 hardpoint yang ada. Total 5,7 ton bom dan persenjataan lainya dapat dibawa pesawat jadi-jadian ini, jauh lebih banyak dari pesawat Mirage V asli yang hanya mampu mengangkut 4.000kg saja.
Untuk meladeni pertempuran udara, Kfir dapat dipasang AIM-9 Sidewinder Amerika dan rudal Python Israel berbagai versi. AGM-65 Maverick digunakan untuk melumatkan sasaran darat. rudal anti radiasi Shrike dapat dipasangkan jika pesawat dipasangka radar serta seperti pesawat tempur multiguna lainya kfir dapat disesaki bom konvensional dan bom penghancur landasan Durandal.
Kfirs In-Action
Aksi pertama pesawat ini tercatat tanggal 9 November 1977 dengan sasaran target di wilayah Lebanon. Aksi selanjutnya pesawat yang juga digunakan oleh US Navy sebagai pesawat agresor, AU Kolombia dan Sri langka ini juga di Palagan Lebanon tahun 1982 dalam operasi Operation Peace for Galilee. Meskipun dikerahkan untuk serangan udara ke darat, Kfir tercatat mampu menjatuhkan MIG-21 Fishbed Syria dalam duel udara di perang tersebut.
Ekuador saat masih mengoperasikan pesawat ini mencetak skor 3 lawan udara Peru terkonfirmasi jatuh dalam konflik perbatasan tahun 1995 dengan rudal udara ke udara Rafael Shafrir yang lebih kuno.
Di Sri Langka, Śrī Laṃkā guwan hamudāva atau Sri Langka Air Force menggunaka Kfir untuk meredam pemberontakan Tamil Eelam(Tamir Tiger/LTTE) hingga tuntas tahun 2009.
Baca juga : Menghitung Mundur Perang Akhir Zaman
Baca juga : Tentara Israel juga kekurangan logistik dan peralatan
Karakteristik umum Kfir C7
Kru: 1 Panjang: 15,65 m (51 kaki 4 inci) Lebar Sayap: 8,22 m (27 kaki 0 inci) Tinggi: 4,55 m (14 kaki 11 inci) Luas sayap: 34,8 m2 (375 kaki persegi) Berat kosong: 7.414 kg (16.345 lb) Berat kotor: 10.114 kg (22.298 lb) Berat kosong+bahan bakar internal penuh Berat lepas landas maksimal: 16.500 kg (36.376 lb) Pembangkit daya: 1 × turbojet General Electric J79-J1E buatan IAl Bedek, daya dorong kering 52,9 kN (11,900 lbf), 79,62 kN (17,900 lbf) dengan afterburner
Kemampuan
Kecepatan maksimum: 2.440 km/jam (1.520 mph, 1.320 kn) di atas 11.000 m (36.000 kaki) Kecepatan maksimum: Mach 2.3 Jarak tempur: 1.000 atau 670 km (620 atau 420 mil, 540 atau 360 nmi) Tergantung pada konfigurasi serangan atau pencegat Ketinggian layanan: 17.680 m (58.010 kaki) batas g: 7,5g Kecepatan pendakian: 233 m/s (45.900 kaki/mnt) Daya dorong/berat: 0,84
Persenjataan
Senjata: 2× meriam DEFA 553 30 mm (1,18 in) buatan Rafael dengan 140 rpg Roket: Roket udara-ke-darat tak terarah FFAR dan Zuni Rudal: 4× AIM-9 Sidewinder atau AAM seri Python Bom: muatan 9.390 kg (20.701 lb) pada sembilan cantelan eksternal, termasuk bom seperti seri Mark 80, LGB seri Paveway, LGB Griffin, SMKB, CBU-100 Rockeyes, BLU-107 Matra Durandal, pod pengintaian atau tanki lepas Avionik Radar Pulse Doppler EL/M-2001B
Baca juga : Israel adalah Monster yang diciptakan Barat
Baca juga : Sapi Merah, Al-Aqsa dan Motif Operasi Militer 7 Oktober