Foto

Kiprah satuan kapal selam Angkatan Laut Hindia Belanda (Bagian 2)

“Angkatan Laut Belanda telah menderita kekurangan dana selama bertahun-tahun dan tidak siap menghadapi musuh dengan kapal yang lebih banyak dan lebih berat dengan senjata yang lebih baik, termasuk torpedo”

ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada awal Perang Dunia II, AL Belanda memiliki lima kapal penjelajah, delapan kapal perusak, 24 kapal selam, dan kapal kecil, serta 50 pesawat. Belanda ditaklukkan pada tahun 1940 oleh Nazi Jerman dalam hitungan hari, dan dua kapal penjelajah ringan Belanda dan satu kapal perusak serta tiga kapal perusak yang sedang dibangun direbut di galangan kapal mereka.

Selama sisa perang, angkatan laut Belanda bermarkas di negara-negara Sekutu: angkatan laut utama Belanda bermarkas di London bersama sang Ratu, dan unit-unit yang lebih kecil di Ceylon (sekarang Sri Lanka) dan Australia Barat setelah Hindia Belanda jatuh ke Jepang.

Di seluruh dunia, unit angkatan laut Belanda bertanggung jawab mengangkut pasukan, misalnya selama Operasi Dynamo di Dunkirk dan pada D-Day, mereka juga mengawal konvoi dan menyerang sasaran musuh.

Gambar sampul: Pada hari ini di tahun 1941 kapal selam Belanda K XVII menabrak ranjau Jepang saat dia keluar dari Teluk Siam. Kapal selam itu tenggelam dan seluruh awaknya yang berjumlah tiga puluh enam orang tewas. Baru-baru ini bangkai kapal itu berhasil diselamatkan secara ilegal.

Baca juga : Kiprah satuan kapal selam Angkatan Laut Hindia Belanda (Bagian 1)

Men of the Dutch sub Hr.Ms. K-XV menguji coba senapan mesin Vickers-Armstrong 40 mm milik mereka diHindia Belanda. Kapal selam itu diletakkan di Rotterdam pada tahun 1930. Pada ww2 K XV menenggelamkan beberapa kapal Jepang. Dia selamat dari perang.more
Kapal Selam K-XIV Belanda di Dundee Inggris 5 Juli 1943. Sebelum melarikan diri dari Hindia Belanda, kapal ini sempat menenggelamkan 4 kapal pengangkut Jepang dalam sekali sapuan selama 3 jam pertempuran. Setelah perjalanan sejauh 20.000 mil dia berlabuh di Scotlandiamore
Hr. Nona Zwaardvisch Angkatan Laut Kerajaan Belanda Pada pagi hari tanggal 6 Oktober 1944 Zwaardvisch melihat kapal selam U168 Jerman di utara pulau Jawa. Dia menembakkan 6 torpedo dari jarak 900 yard. 3 mengenai target tetapi hanya 1 yang meledak. Tetap saja U-168 tenggelam hanya dalam waktu 2 menit. 27 pelaut Jerman diselamatkan.more

Baca juga : Martin B-10, Bomber yang Berjuang hingga Akhir di Hindia Belanda

Baca juga : Garis waktu perang Kolonial Zionis Israel vs Palestina 16 – 23 Maret 2024 (bagian 20): Zionis Israel frustasi karena operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober menghancurkan rencana normalisasi dengan Saudi Arabia dan Indonesia

 

ZP

Recent Posts

Perang Saudara Myanmar: Darah, Konflik Etnis, dan Bayang-bayang Asing

Tanah Seribu Pagoda: Salah satu Perang Saudara Terpanjang di Dunia dan Masa Depan yang Tak…

10 jam ago

5 Cara Prancis Membantu Amerika Meraih Kemerdekaan

Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…

1 hari ago

Sandi-sandi yang Mengukir Sejarah: Ketika Kode Rahasia Menjadi Kunci Kemenangan

Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…

2 hari ago

Sukhoi T-4: Ambisi Pengebom Supersonik Uni Soviet yang Tak Terwujud

Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…

3 hari ago

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

4 hari ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

5 hari ago