Skip to content
Zona Perang – Prepare For Future War

Zona Perang – Prepare For Future War

Informasi seputar Militer, Teknologi, Film, Politik dan hal-hal Unik.

  • Beranda
  • Hari ini dalam Sejarah
  • Artikel
  • Berita
  • Film
  • Foto
  • Toggle search form
  • Laksamana Cheng Ho: Penjelajah Muslim yang Mengubah Wajah Perdagangan Maritim
    Laksamana Cheng Ho: Penjelajah Muslim yang Mengubah Wajah Perdagangan Maritim Artikel
  • Kisah Sahabat Nabi: Khabbab bin Arats
    Kisah Sahabat Nabi Khabbab bin Arats : Ahli pembuat pedang dan guru dalam Ilmu serta Pengorbanan Artikel
  • Yak-141 "Freestyle": Jet Soviet yang Menginspirasi F-35B Lightning
    Yak-141 “Freestyle”: Jet Soviet yang Menginspirasi F-35B Lightning Artikel
  • foto langka presiden soeharto
    Mengapa Soeharto Tidak Diculik PKI, padahal dia termasuk perwira berpangkat tinggi saat itu? Artikel
  • Oerlikon Sea Zenith CIWS
    Oerlikon Sea Zenith CIWS (1982), Swiss Artikel
  • 29 Agustus 1541, Ibu kota Kerajaan Hongaria Jatuh: Penaklukan Buda oleh Kesultanan Utsmaniyah
    29 Agustus 1541, Ibu kota Kerajaan Hongaria Jatuh: Penaklukan Buda oleh Kesultanan Utsmaniyah Hari ini dalam Sejarah
  • Dunia & Palestina VS Penjajah Zionis hari ke-433 - Netanyahu di Knesset: Israel 'Membongkar Poros Kejahatan Iran'
    Dunia & Palestina VS Penjajah Zionis hari ke-433 – Netanyahu di Knesset: Israel ‘Membongkar Poros Kejahatan Iran’ Hari ini dalam Sejarah
Hudzaifah bin al-Yaman

Kisah Sahabat Nabi: Hudzaifah Ibnul Yaman, Pemegang Rahasia Rasulullah

Posted on Maret 6, 2022 By ZP

ZONA PERANG (zonaperang.com) Hudzaifah Ibnul Yaman lahir di rumah tangga Muslim, dipelihara dan dibesarkan dalam pangkuan kedua orang tuanya yang telah memeluk agama Allah, sebagai rombongan pertama.

Oleh sebab itu, Hudzaifah telah Islam sebelum dia bertemu muka dengan Rasulullah. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, Hudzaifah selalu mendampingi beliau bagaikan seorang kekasih. Hudzaifah turut bersama-sama dalam setiap peperangan yang dipimpinnya, kecuali dalam Perang Badar.

Gugurnya sang ayah

Dalam Perang Uhud, Hudzaifah ikut memerangi kaum kafir bersama dengan ayahnya, Al-Yaman. Dalam perang itu, Hudzaifah mendapat cobaan besar. Dia pulang dengan selamat, tetapi bapaknya syahid oleh pedang kaum Muslimin sendiri, bukan kaum musyrikin. Kaum Muslimin tidak mengetahui jika Al-Yaman adalah bagian dari mereka, sehingga mereka membunuhnya dalam perang.

Cerdas, disiplin dan cermat memegang rahasia

Rasulullah menilai dalam pribadi Hudzaifah Ibnul Yaman terdapat tiga keistimewaan yang menonjol. Pertama, cerdas, sehingga dia dapat meloloskan diri dalam situasi yang serba sulit. Kedua, cepat tanggap, berpikir cepat, tepat dan jitu, yang dapat dilakukannya setiap diperlukan. Ketiga, cermat memegang rahasia, dan berdisiplin tinggi, sehingga tidak seorang pun dapat mengorek yang dirahasiakannya.

Kesulitan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin di Madinah ialah kehadiran kaum Yahudi munafik dan sekutu mereka, yang selalu membuat isu-isu dan muslihat jahat. Untuk menghadapi kesulitan ini, Rasulullah memercayakan suatu yang sangat rahasia kepada Hudzaifah Ibnul Yaman—dengan memberikan daftar nama orang munafik itu kepadanya. Itulah suatu rahasia yang tidak pernah bocor kepada siapa pun hingga sekarang.

Untuk memonitor gerak-gerik lawan

Dengan memercayakan hal yang sangat rahasia itu, Rasulullah menugaskan Hudzaifah memonitor setiap gerak-gerik dan kegiatan mereka, untuk mencegah bahaya yang mungkin dilontarkan mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin. Karena inilah, Hudzaifah Ibnul Yaman digelari oleh para sahabat dengan “Shahibu Sirri Rasulullah (Pemegang Rahasia Rasulullah).

Pada puncak Perang Khandaq, Rasulullah memerintahkan Hudzaifah melaksanakan suatu tugas yang amat berbahaya. Beliau mengutus Hudzaifah ke jantung pertahanan musuh, dalam kegelapan malam yang hitam pekat.

Baca juga : Kisah Sahabat Nabi: Ikrimah bin Abu Jahal, anak sang penentang Islam yang menjadi seorang pejuang agama Allah

Baca juga : Tahukah Anda? Ibukota Manila, dulu bernama “Fi Amanilah”

Mencari data tentang musuh

“Ada beberapa peristiwa yang dialami musuh. Pergilah engkau ke sana dengan sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan data-data yang pasti. Dan laporkan kepadaku segera!” perintah beliau.

Hudzaifah pun bangun dan berangkat dengan takutan dan menahan dingin yang sangat menusuk. Maka, Rasulullah berdoa, “Ya Allah, lindungilah dia, dari depan, dari belakang, kanan, kiri, atas, dan dari bawah.”

“Demi Allah, sesudah Rasulullah selesai berdoa, ketakutan yang menghantui dalam dadaku dan kedinginan yang menusuk-nusuk tubuhku hilang seketika, sehingga aku merasa segar dan perkasa,” tutur Hudzaifah.

Tatkala ia memalingkan diri dari Rasulullah, beliau memanggilnya dan berkata, “Hai Hudzaifah, sekali-kali jangan melakukan tindakan yang mencurigakan mereka sampai tugasmu selesai, dan kembali kepadaku!”

“Saya siap, ya Rasulullah,” jawab Hudzaifah.

Ke jantung pertahanan musuh

Hudzaifah pun pergi dengan sembunyi-sembunyi dan hati-hati sekali, dalam kegelapan malam yang hitam kelam. Ia berhasil menyusup ke jantung pertahanan musuh dengan berlagak seolah-olah anggota pasukan mereka. Belum lama berada di tengah-tengah mereka, tiba-tiba terdengar Abu Sufyan memberi komando.

“Hai, pasukan Quraisy, dengarkan aku berbicara kepada kamu sekalian. Aku sangat khawatir, hendaknya pembicaraanku ini jangan sampai terdengar oleh Muhammad. Karena itu, telitilah lebih dahulu setiap orang yang berada di samping kalian masing-masing!”

Mendengar ucapan Abu Sufyan, Hudzaifah segera memegang tangan orang yang di sampingnya seraya bertanya, “Siapa kamu?”

Jawabnya, “Aku si Fulan, anak si Fulan.”

Sesudah dirasanya aman, Abu Sufyan melanjutkan bicaranya, “Hai, pasukan Quraisy. Demi Tuhan, sesungguhnya kita tidak dapat bertahan di sini lebih lama lagi. Hewan-hewan kendaraan kita telah banyak yang mati. Bani Quraizhah berkhianat meninggalkan kita. Angin topan menyerang kita dengan ganas seperti kalian rasakan. Karena itu, berangkatlah kalian sekarang dan tinggalkan tempat ini. Sesungguhnya aku sendiri akan berangkat.”

Selesai berkata demikian, Abu Sufyan kemudian mendekati untanya, melepaskan tali penambat, lalu dinaiki dan dipukulnya. Unta itu bangun dan Abu Sufyan langsung berangkat. Seandainya Rasulullah tidak melarangnya melakukan suatu tindakan di luar perintah sebelum datang melapor kepada beliau, tentu ia akan membunuh Abu Sufyan dengan pedangnya.

Hudzaifah Ibnul Yaman sangat cermat dan teguh memegang segala rahasia mengenai orang-orang munafik selama hidupnya, sampai kepada seorang khalifah sekali pun. Bahkan Khalifah Umar bin Khathtab, jika ada orang Muslim yang meninggal, dia bertanya, “Apakah Hudzaifah turut menyalatkan jenazah orang itu?” Jika mereka menjawab, “Ada,” Umar turut menyalatkannya.

Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Hudzaifah dengan cerdik, “Adakah di antara pegawai-pegawaiku orang munafik?”

“Ada seorang,” jawab Hudzaifah.

“Tolong tunjukkan kepadaku siapa?” kata Umar.

Hudzaifah menjawab, “Maaf Khalifah, saya dilarang Rasulullah mengatakannya.”

Pahlawan

Walau demikian, amat sedikit orang yang mengetahui bahwa Hudzaifah Ibnul Yaman sesungguhnya adalah pahlawan penakluk Nahawand, Dainawar, Hamadzan, dan Rai. Dia membebaskan kota-kota tersebut bagi kaum Muslimin dari genggaman kekuasaan Persia(Iran). Hudzaifah juga termasuk tokoh yang memprakarsai keseragaman mushaf Alquran, sesudah kitabullah itu beraneka ragam coraknya di tangan kaum Muslimin.

Ketika Hudzaifah sakit keras menjelang ajalnya tiba, beberapa orang sahabat datang mengunjunginya pada tengah malam. Hudzaifah bertanya kepada mereka,”Pukul berapa sekarang?”

Mereka menjawab, “Sudah dekat Subuh.”

Hudzaifah berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari Subuh yang menyebabkan aku masuk neraka.”

Ia bertanya kembali, “Adakah kalian membawa kafan?”

Mereka menjawab, “Ada.”

Hudzaifah berkata, “Tidak perlu kafan yang mahal. Jika diriku baik dalam penilaian Allah, Dia akan menggantinya untukku dengan kafan yang lebih baik. Dan jika aku tidak baik dalam pandangan Allah, Dia akan menanggalkan kafan itu dari tubuhku.”

Sesudah itu dia berdoa kepada Allah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu, aku lebih suka fakir daripada kaya, aku lebih suka sederhana daripada mewah, aku lebih suka mati daripada hidup.”

Sesudah berdoa demikian, ruhnya pun pergi menghadap Ilahi. Seorang kekasih Allah kembali kepada Allah dalam kerinduan. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya.

Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa

Baca juga : Kisah Sahabat Nabi: Khalid bin Walid, Si Pedang Allah yang terhunus

0Shares
Artikel Tags:Abu Abdillah, Hudhayfah ibn al-Yaman, Hudzaifah bin al-Yaman, Huzaifah

Navigasi pos

Previous Post: 6 Maret 1961, Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) Indonesia dibentuk
Next Post: Senjata anti tank Carl Gustaf M4 (M3E1), Swedia

Related Posts

  • "Trebuchet: Mesin Pengepungan Abad Pertengahan yang Mengubah Jalannya Sejarah"
    “Trebuchet: Mesin Pengepungan Abad Pertengahan yang Mengubah Jalannya Sejarah” Artikel
  • Sa’ad bin Ubadah
    Kisah Sahabat Nabi: Sa’ad bin Ubadah, Prajurit Pembawa Bendera Anshar dan Mukmin Sejati Artikel
  • Houthi kini telah melancarkan serangan rudal balistik yang sukses ke jantung Israel (Analisa)
    Houthi kini telah melancarkan serangan rudal balistik yang sukses ke jantung Israel (Analisa) Artikel
  • Tariq ibn Ziyad (Thariq bin Ziyad)
    Benarkah Thariq bin Ziyad membakar kapalnya ketika membebaskan Andalusia agar pasukannya tidak kabur? Artikel
  • PT-76
    Tank ringan amfibi PT-76 (1952) Uni Soviet : Karier panjang pengabdian tank andalan ALRI Artikel
  • F-5E/F Tiger II TNI-AU
    Pesawat tempur ringan multiguna Northrop F-5 Freedom Fighter/Tiger/Tiger II, Amerika Serikat (1959) Artikel
  • civil-war-soldiers
    Sebab Perang Saudara Amerika (1861–1865) : Jalannya pertempuran dan Dampaknya Artikel

Recent Posts

  • Fakta yang Tak Terbantahkan: Jejak Kebohongan dalam Sejarah Intervensi Amerika Serikat
  • Ketika Barat Melemah: Akankah Zionis Israel Berpaling ke Cina sebagai Pelindung Baru?
  • Indramayu, Cirebon, dan Pantura: Mengapa Lebih Jawa daripada Sunda?
  • Setelah Iran Melemah: Mengapa Pakistan, Türkiye, dan Indonesia Jadi Sorotan?
  • Inception: Menyelami Dunia Mimpi dan Realitas Tanpa Batas
Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Archives

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Artikel
  • Beranda
  • Berita
  • Film
  • Foto
  • Hari ini dalam Sejarah
  • Tokoh
  • Uncategorized

Categories

  • Operation Babylift
    3 April 1975, Operasi Babylift : Evakuasi massal anak-anak pada tahap akhir perang Vietnam dimulai Hari ini dalam Sejarah
  • Utsman bin 'Affan
    Kisah Sahabat Nabi Utsman bin ‘Affan : Pemimpin Islam, Penyumbang harta dan Pemilik Dua Cahaya Artikel
  • Freemasonry di Indonesia: Dari Masa Kolonial Hingga Kini
    Freemasonry di Indonesia: Dari Masa Kolonial Hingga Kini Artikel
  • Roket Termobarik TBG-7V: Jaminan Kerusakan Berat
    Roket Termobarik TBG-7V: Jaminan Kerusakan Berat Artikel
  • Islamofobia adalah ketakutan, kebencian, atau prasangka terhadap agama Islam atau Muslim secara umum, terutama ketika dilihat sebagai kekuatan geopolitik dan sumber kekuatan baru
    Kebencian Terhadap Nabi Muhammad SAW dalam Peradaban Barat, Islamfobia dan Konflik sektarian Artikel
  • Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi terhadap zionis Israel (BDS) di Indonesia
    Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi terhadap zionis Israel (BDS) di Indonesia Artikel
  • Abdurrahman Baswedan
    Pahlawan Nasional AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI Artikel
  • Ancaman LGBT bagi keamanan Indonesia
    LGBT dan Terorisme Jadi Ancaman Ketahanan Nasional Artikel
  • SPG-9 Kopyo
    Senjata tanpa tolak balik SPG-9 Kopyo (1962), Uni Soviet Artikel

Copyright © 2025 Zona Perang – Prepare For Future War.

Powered by PressBook News WordPress theme