Skip to content
Zona Perang – Prepare For Future War

Zona Perang – Prepare For Future War

Informasi seputar Militer, Teknologi, Film, Politik dan hal-hal Unik.

  • Beranda
  • Hari ini dalam Sejarah
  • Artikel
  • Berita
  • Film
  • Foto
  • Toggle search form
  • RUDAL ANTI-KAPAL AS-34 KORMORAN
    Rudal anti-kapal AS.34 Kormoran (1973), Jerman Barat Artikel
  • Boeing CH-46 Sea Knight: Tulang Punggung Transportasi Udara Korps Marinir AS
    Boeing CH-46 Sea Knight: Tulang Punggung Transportasi Udara Korps Marinir AS Artikel
  • Vladimir Vladimirovich Putin
    Apa tugas sebenarnya Presiden Rusia Vladimir Putin saat masih bekerja di Dinas Intelijen Soviet – KGB? Tokoh
  • Battle of Salamis
    Battle of Salamis: Pertempuran yang Menyelamatkan Peradaban Yunani dan Barat Artikel
  • Baykar Bayraktar Akıncı
    Kendaraan tempur udara tidak berawak Baykar Bayraktar Akıncı (2019), Turki Artikel
  • Kudeta di Gaza, Fatah dan Pelarangan UNRWA
    Kudeta di Gaza, Fatah dan Pelarangan UNRWA Berita
  • penjaga perbatasan Iran bentrok dengan tentara afganistan
    Penjaga Perbatasan Iran Bentrok dengan Taliban Afganistan Berita
Sahabat Nabi Muhammad Miqdad bin Amr al-Bahrani atau Miqdad bin Aswad

Kisah Sahabat Nabi Miqdad bin Amr : Mujahid Ulung dan Ahli Filsafat

Posted on April 19, 2022 By ZP

Miqdad berpartisipasi dalam semua operasi militer di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.

ZONA PERANG (zonaperang.com) Di masa jahiliyah ia terikat janji dengan Aswad Abdu Yaghuts untuk diangkat sebagai anak hingga namanya berubah menjadi Miqdad bin Aswad. Tetapi setelah turunnya ayat mulia yang melarang merangkaikan nama anak dengan nama ayah angkatnya dan mengharuskan merangkaikannya dengan nama ayah kandungnya, maka namanya kembali dihubungkan dengan nama ayahnya, yaitu Amr bin Sa’ad.

Golongan yang pertama masuk Islam

Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam. Ia adalah orang ketujuh yang menyatakan keislaman secara terang-terangan dan rela menanggung penderitaan dan siksaan, serta kekejaman kaum Quraisy. Keberanian dan perjuangannya di medan Perang Badar akan selalu diingat oleh kaum Muslimin sampai saat ini.

Bahkan Abdullah bin Mas’ud, seorang sahabat Rasulullah pernah berkata, “Saya telah menyaksikan perjuangan Miqdad, sehingga saya lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini.”

Mengobarkan semangat di tengah ketakutan

Miqdad bin Amr pernah tampil berbicara mengobarkan semangat di tengah ketakutan dan kegalauan kaum Muslimin dalam peperangan Badar karena kekuatan musuh yang begitu dahsyat. Miqdad berkata, “Wahai Rasulullah, teruslah laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak akan berkata seperti apa yang dikatakan Bani Israil kepada Nabi Musa, ‘Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah’, sedang kami akan mengatakan kepada anda, ‘Pergilah Engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, dan kami ikut berjuang di sampingmu’. Demi yang telah mengutus engkau membawa kebenaran! Seandainya engkau membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan.”

Kata-katanya mengalir laksana anak panah yang lepas dari busurnya. Hingga merasuk ke dalam hati orang-orang Mukmin. Dan wajah Rasulullah pun berseri-seri sementara mulutnya mengucapkan doa yang terbaik untuk Miqdad.

Filsuf dan pemikir

Dari ucapan yang dilontarkan Miqdad tadi, tidak saja menggambarkan keperwiraannya semata, tetapi juga melukiskan logikanya yang tepat dan pemikirannya yang dalam. Itulah sifat Miqdad. Ia seorang filsuf dan pemikir. Hikmah dan filsafatnya tidak saja terkesan pada ucapan semata, tapi terutama pada prinsip-prinsip hidup yang kukuh dan perjalanan hidup yang teguh, tulus, dan lurus.

Pasukan Islam pun menjadi bersemangat mengikuti semangat Miqdad. Bahkan cara bicara Miqdad patut dicontoh oleh yang lain. Kata-kata Miqdad benar-benar berdampak positif kepada segenap pasukan Islam.

Sa’ad bin Muadz, pemuka kaum Anshar berkata, “Ya Rasulullah, sungguh, kami telah beriman kepadamu, membenarkanmu, dan kami telah saksikan bahwa apa yang engkau bawa adalah benar. Kami juga sudah bersumpah setia kepadamu. Karena itu, majulah wahai utusan Allah, kami akan bersamamu. Demi yang telah mengutusmu membawa kebenaran, seandainya engkau membawa kami ke lautan, lalu engkau mengarungi lautan itu, tentu kami juga akan mengarunginya. Tidak seorang pun akan berpaling. Kami akan bersamamu berperang melawan musuh. Kami adalah orang-orang yang gagah berani dalam peperangan, tidak gentar menghadapi musuh. Allah akan memperlihatkan kepadamu kiprah kami dalam peperangan yang akan berkenan di hatimu. Karena itu, maju terus, kami akan bersamamu. Berkah Allah akan bersama kita.”

Rasulullah sangat senang. Beliau bersabda kepada para pengikutnya, “Berangkatlah dan bergembiralah!”

Dan kedua pasukan pun berhadapan. Jumlah anggota pasukan Islam yang berkuda ketika itu tidak lebih dari tiga orang, yaitu Miqdad bin Amr, Martsad bin Abi Martsad, dan Zubair bin Awwam; sementara yang lain berjalan kaki atau menunggang unta.

Tak pernah menerima jabatan pemimpin lagi

Ia pernah diangkat oleh Rasulullah sebagai Gubernur di suatu wilayah. Tatkala ia kembali dari tugasnya, Nabi bertanya, “Bagaimana dengan jabatanmu?”

Ia menjawab dengan jujur, “Engkau telah menjadikanku menganggap diri ini di atas rakyat sedang mereka di bawahku. Demi yang telah mengutusmu membawa kebenaran, mulai saat ini saya tidak akan menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang.”

Ia menjadi gubernur, lalu dirinya dikuasai kemegahan dan pujian. Kelemahan ini disadarinya hingga ia bersumpah akan menghindarinya dan menolak untuk menjadi gubernur lagi setelah pengalaman pahit itu. Dan ia menepati janjinya itu. Sejak saat itu, ia tak pernah menerima jabatan pemimpin.

Ia sering mengucapkan sabda Nabi SAW yang berbunyi, “Orang yang berbahagia ialah orang yang dijauhkan dari kehancuran.”

Kemegahan hampir menimbulkan kehancuran

Jika jabatan kepemimpinan dianggapnya suatu kemegahan yang menimbulkan atau hampir menimbulkan kehancuran bagi dirinya, maka syarat untuk mencapai kebahagiaan baginya ialah menjauhinya.

Di antara sikap bijaknya adalah kehati-hatiannya dalam menilai orang. Sikap ini juga ia pelajari dari Rasulullah SAW yang telah menyampaikan kepada umatnya, “Berubahnya hati manusia lebih cepat dari periuk yang sedang mendidih.”

Miqdad sering menangguhkan penilaian terakhir terhadap seseorang sampai dekat saat kematian mereka. Tujuannya ialah agar orang yang akan dinilainya tidak mengalami hal baru lagi. Adakah perubahan setelah kematian?

Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa

Baca juga : Tahukah Anda? Ibukota Manila, dulu bernama “Fi Amanilah”

 

0Shares
Artikel Tags:al-Miqdad ibn al-Aswad al-Kindi, Miqdad, Miqdad bin Amr, Miqdad bin Amr al-Bahrani, Miqdad bin Aswad, Miqdad ibn Amr al-Bahrani, Miqdad ibn Aswad

Navigasi pos

Previous Post: 18 April 1943, Operation Vengeance : Penyergapan Udara Menakjubkan yang Mengubah Perang Dunia II
Next Post: Kendaraan tempur infanteri amfibi BMP-1(1964), Uni Soviet

Related Posts

  • “The Bone” B-1B Lancer
    Rockwell B-1 Lancer(1974), Amerika Serikat Artikel
  • Masjid Amr bin al-Ash
    Kisah Sahabat Nabi: Amr bin Ash, Sang Pembebas Mesir Artikel
  • Tanpa Anestesi: Penderitaan Korban Perang di Gaza
    Tanpa Anestesi: Penderitaan Korban Perang di Gaza Artikel
  • PUKUL HABIS, Total Wipeout
    PUKUL HABIS, Total Wipeout 1991 : Saat Indonesia & Malaysia bersiap berperang melawan Singapura Artikel
  • Mitsubishi F-1 adalah pesawat tempur multi-peran kursi tunggal yang dirancang dan diproduksi bersama oleh Mitsubishi
    Pesawat tempur multi-peran Mitsubishi F-1 (1975), Jepang Artikel
  • Convair B-36 Peacemaker
    Pesawat Pengebom Berat Strategis Jarak Jauh Convair B-36 Peacemaker (1946), Amerika Serikat : Membutuhkan waktu Satu jam Pemeriksaan sebelum terbang dengan 600 item list Artikel
  • F-15N Sea Eagle: Pesawat Tempur yang Hampir Menggantikan F-14 Tomcat
    F-15N Sea Eagle: Pesawat Tempur yang Hampir Menggantikan F-14 Tomcat Artikel

Recent Posts

  • Fakta yang Tak Terbantahkan: Jejak Kebohongan dalam Sejarah Intervensi Amerika Serikat
  • Ketika Barat Melemah: Akankah Zionis Israel Berpaling ke Cina sebagai Pelindung Baru?
  • Indramayu, Cirebon, dan Pantura: Mengapa Lebih Jawa daripada Sunda?
  • Setelah Iran Melemah: Mengapa Pakistan, Türkiye, dan Indonesia Jadi Sorotan?
  • Inception: Menyelami Dunia Mimpi dan Realitas Tanpa Batas
Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Archives

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Artikel
  • Beranda
  • Berita
  • Film
  • Foto
  • Hari ini dalam Sejarah
  • Tokoh
  • Uncategorized

Categories

  • Type 039A submarine
    Kapal Selam Serang diesel-listrik kelas Yuan tipe 039A/B/C – SSK/AIP (1998), Cina Artikel
  • F-15 Ra'am israel
    Militer Israel (IDF) Siapkan Skenario Serang Iran Berita
  • Kapal penjelajah rudal berpeluru kendali kelas Ticonderoga adalah kelas kapal perang di Angkatan Laut Amerika Serikat, pertama kali dipesan dan disahkan pada tahun fiskal 1978.
    Kapal Penjelajah Berpeluru Kendali Rudal Aegis Kelas Ticonderoga (1983), Amerika Serikat Artikel
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
    Kisah Sahabat Nabi: Abu Ubaidah bin Jarrah, Pemimpin yang Terpercaya dan Selalu Mengikuti setiap Peperangan Artikel
  • Kematian Syahid dalam Islam: Kehormatan Tertinggi di Jalan Allah
    Kematian Syahid dalam Islam: Kehormatan Tertinggi di Jalan Allah Artikel
  • Apakah Viking pernah berperang melawan pasukan Muslim?
    Apakah Viking pernah berperang melawan pasukan Muslim? Artikel
  • Mengapa Indonesia Tidak Boleh Menormalisasi Hubungan dengan Penjajah Israel?
    Mengapa Indonesia Tidak Boleh Menormalisasi Hubungan dengan Penjajah Israel? Artikel
  • Abdul Halim Majalengka
    Pahlawan Nasional K.H Abdul Halim : Ulama Pebisnis Pencetus Pendidikan dan Penggerak Perlawanan di Majalengka Artikel
  • dua helikopter pengintai OH-58D Kiowa Warrior Angkatan Darat AS.
    Helikopter intai dan serang ringan Bell OH-58 Kiowa Warrior, Amerika Serikat Artikel

Copyright © 2025 Zona Perang – Prepare For Future War.

Powered by PressBook News WordPress theme