ZONA PERANG (zonaperang.com) Ja’far bin Zaid meriwayatkan, dia berkata, Pada suatu hari kami keluar dalam sebuah peperangan/penyerangan ke Kabul(Afganistan), dalam rombongan pasukan tentara kami terdapat seseorang bernama Shilah bin Ashyam. Ketika itu orang-orang berhenti pada waktu Shalat Isya’, aku berkata, “Benar-benar akan aku perhatikan amaliyahnya, akan aku cocokkan dengan cerita orang-orang tentang ibadahnya yang banyak.”
Ia berdiri untuk mengerjakan Shalat Isya’, lalu berbaring untuk mencuri-curi kelengahan orang-orang. Sampai aku ber-kata, “Semua mata telah tidur lelap. Kemudian ia mengayunkan langkah menuju belukar yang berada di dekat tempat kami singgah. Aku mengikuti langkahnya. Ia mengambil air wudhu’ dan mulai berdiri untuk shalat”.
Tiba-tiba datang seekor singa mendekatinya. Sementara aku langsung naik ke atas pohon, Adapun Shilah, sungguh ia tidak bergeming sedikit pun. Ketika ia sujud aku berkata, “Tentu singa akan menerkamnya sekarang ini juga.” Ternyata tak seperti yang kuduga. Setelah salam, ia berkata, “Wahai binatang buas, carilah rizki di tempat lain.”
Singa itu pergi. Sungguh ia seseorang yang memiliki kekuatan wibawa. Aku berkata, “Gunung pun bisa terbelah karena ucapannya.” Dia masih juga mengerjakan shalat hingga menjelang Shubuh ia duduk dan bertahmid dengan bermacam-macam tahmid yang aku belum pernah mendengarnya. Ia berkata, “Ya Allah aku mohon kepadaMu agar Engkau menjauh-kan aku dari api Neraka, namun pantaskah orang seperti aku meminta Surga kepadaMu.”
Dia terus saja mengulang-ulangnya hingga dia menangis dan membuatku ikut menangis. Kemudian dia kembali ke pasukannya tanpa ada seorang pun yang tahu. Tampak di mata orang-orang, seakan-akan ia baru bangun dari tidur di kasur. “Sedangkan aku kembali dari mengikutinya, dan aku merasa (lelah dari) begadang malam. Badan ku menjadi penat. Di tambah ketakutan terhadap singa.”
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Baca juga : 13 Januari 1842, dr. William Brydon : Kisah Tentara Inggris yang selamat dari keganasan Perang Afganistan