ZONA PERANG (zonaperang.com) Khālid ibn Yazid nama lengkapnya Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan Al-Umawi Al-Qurasyi, biasa dipanggil Abu Hasyim dan digelari Hakim Quraisy (filsuf Quraisy). Beliau termasuk Tabi’in atau orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad ﷺ.
Sebagai putra khalifah Umayyah Yazid I, Khalid seharusnya menjadi khalifah setelah kakak laki-lakinya Mu’awiya II meninggal pada 684. Namun, Marwan I, seorang Umayyah senior dari cabang lain dari klan, dipilih daripada Khalid yang jauh lebih muda.
Ikut kampaye militer
Meskipun telah kehilangan kekhalifahan dari Marwan, Khalid menjalin hubungan dekat dengan putra dan penerus Marwan, khalifah Abd al-Malik, yang mengangkatnya untuk peran administratif dan militer berturut-turut. Dia berpartisipasi dalam sejumlah kampanye militer yang sukses pada tahun 691.
Ahli Kimia
Ia pernah menyuruh beberapa orang Yahudi untuk menterjemahkan buku-buku Kimia dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab.
Ia adalah gurunya Jabir bin Hayyan. Ia adalah sosok yang mulia, memiliki kemauan keras, dan cinta ilmu.
Ia pernah mengutus seorang delegasi untuk menemui pendeta Moorianes, dekat Bait Al-Maqdis, dalam rangka untuk mengajarinya tentang ilmu kimia. Si pendeta adalah seorang pakar kimia. Mereka berdua memiliki sebuah karya tulis yang berjudul “Nasy’ah Al-Kimia (Perkembangan Ilmu Kimia).”
Ulama
Tentang Khalid, Adz-Dzahabi pernah berkata, “Ia termasuk seorang ulama yang taat menjalankan ibadah dan intelek.”
Ibnu Nadim pernah berkata, “Khalid bin Yazid adaah sosok yang mulia, punya kemauan keras, dan cinta ilmu pengetahuan.”
Suatu hari, ia pernah ditanya, “Apakah sesuatu yang paling dekat?” “Ajal”, Jawabnya. Lalu ia ditanya lagi, “Apakah sesuatu yang paling jauh?” “Cita-cita”, jawabnya. Kemudian ia ditanya lagi, “Apakah sesuatu yang paling diharapkan?” “Amal”, jawabnya.
Ia pernah berkata, “Jika ada orang yang terbelenggu, tertipu, dan kagum terhadap pendapatnya sendiri, maka sempurmalah kerugiannya.”
Ia termasuk ulama yang bamyak menelorkan karya tulis. Di antaranya Ru’us Al-Hikmah, Diwan An-Nujum, dan lain sebagainya.
Di mesir terdapat kabilah yang dinamakan dengan Bani Khalid yang dinisbatkan pada namanya.
Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, Yazid, dan dari Dihyah.
Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Raja’bin Huiwah, Az-Zubri, Ali bin Rabbah, dan lainnya.
Ia meninggal di Damaskus tahun 90 H.
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Baca juga : Kisah sahabat Sahabat Nabi : Muawiyah bin Abu Sufyan, sang pendiri dinasti Bani Umayyah