ZONA PERANG(zonaperang.com) Di Rusia, selama Perang Dingin, ratusan kereta api bermesin uap tua diparkir secara strategis di rel-rel tua sebagai rencana cadangan jika jaringan listrik Uni Soviet mengalami gangguan. Wilayah Perm, Rusia tengah, adalah rumah bagi pemandangan yang unik, yakni kuburan kereta api yang dipenuhi dengan puluhan lokomotif uap dari abad ke-20, yang berasal dari tahun 1936 hingga 1956.
“Pada masa Uni Soviet, tempat ini dulunya merupakan objek rahasia. Kereta uap yang disimpan di sini dimaksudkan untuk digunakan jika Perang Dunia III pecah atau saat perang nuklir terjadi.”
Ledakan nuklir di ketinggian dan bom elektromagnetik dapat menghasilkan EMP – Electromagnetic Pulse yang berpotensi merusak atau menghancurkan perangkat elektronik di area yang luas. Sistem tenaga listrik juga akan berisiko terkena lonjakan yang dihasilkan oleh senjata tersebut.
Baca juga : PUKUL HABIS, Total Wipeout 1991 : Saat Indonesia & Malaysia bersiap berperang melawan Singapura
Baca juga : 25 Januari 1995, Insiden roket Norwegia : Rusia mengaktifkan sistem komando nuklir untuk pertama kalinya
Metode transportasi alternatif
Idenya adalah jika pasokan listrik terputus selama konflik bersenjata, kereta api ini akan menyediakan metode transportasi alternatif.
Meskipun kereta uap mungkin tidak tampak seperti pilihan yang jelas, terutama mengingat efisiensi energinya yang buruk, namun kereta uap memiliki keunggulan karena tidak menggunakan listrik apapun. Kereta-kereta tersebut dirawat dan dilumasi secara teratur.
Tempat rongsokan kereta api uap
Selama bertahun-tahun, sekitar 140 lokomotif disimpan di pangkalan cadangan di dekat stasiun kereta api Shumkovo di Perm Krai, di wilayah Ural, Rusia, tetapi seiring perkembangan teknologi, mesin uap secara bertahap digantikan oleh tenaga listrik, membuat kereta darurat ini menjadi usang. Seiring dengan berhentinya perawatan pada lokomotif, mereka menjadi rusak, berkarat dan ditumbuhi tanaman.
Belakangan ini, beberapa kereta yang ditinggalkan telah dibeli dan dipindahkan oleh pemiliknya dari Cina, sementara yang lain telah dipulihkan dan diubah menjadi pameran di berbagai museum dan tugu peringatan. Pemakaman kereta api ini tetap menjadi bukti era ketika lokomotif uap memainkan peran penting dalam infrastruktur transportasi Soviet Rusia selama Perang Dingin.
Baca juga : 18 Agustus 2005, Peristiwa Mati listrik massal se-Jawa & Bali yang mengancam keamanan negara