ZONA PERANG (zonaperang.com) Profesor Bambang Widodo Umar Staf Pengajar Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia mengatakan, di era sekarang ini, terutama dengan perkembangan dunia komunikasi melalui internet dan sosial media, pengaruh atau paham dari luar negeri sangat deras sekali masuk dalam setiap lini kehidupan.
Karena itu ia menegaskan agar teori atau nilai dari luar tidak begitu saja diterapkan, terutama di dunia pendidikan, tetapi harus disaring dengan cermat. Kalau ternyata tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, tentu saja tidak boleh digunakan di Indonesia.
Ia menegaskan, penguatan ideologi Pancasila serta pemahaman agama ini mutlak harus dilakukan karena suka atau tidak saat ini Bangsa Indonesia sudah dirasuki paham dari luar negeri. Buktinya sekarang timbul penyimpangan seperti LGBT dan juga aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Itu artinya ketahanan nasional Indonesia tengah menghadapi ancaman besar.
Menurutnya, harus ada kesadaran dari berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan untuk menjauhkan paham atau teori dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dalam kurikulum pengajaran.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Dikti (Kemenristekdikti) juga telah menggelar Dialog Pencegahan di Kalangan Perguruan Tinggi se-Jateng di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/2/2016). Satu di antara narasumber dialog itu adalah Abdul Kadir Karding Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB. Dalam pemaparannya, Abdul Kadir Karding mendukung penuh pencegahan paham radikalisme lewat perguruan tinggi.
Baca juga : Kalahnya Pasukan Mongol(Dinasti Yuan) di Tanah Jawa
Baca juga : (Actually) Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia