ZONA PERANG (zonaperang.com) Medina, Al-Madīnah, secara resmi Al-Madīnah al-Munawwarah (“Kota Bercahaya”) atau Madīnat Rasūl Allāh (“Kota Rasulullah Muhammad]”), Yathrib kuno, kota yang terletak di wilayah Hijaz di barat Arab Saudi, sekitar 100 mil (160 km) ke pedalaman dari Laut Merah dan 275 mil dari Mekah melalui jalan darat. Ini adalah kota paling suci kedua dalam Islam, setelah Mekah.
Medina dirayakan sebagai tempat dimana Muhammad mendirikan komunitas Muslim setelah hijrah dari Mekah (622 M) dan di mana Sang Nabi dimakamkan.
Geografi fisik dan Lanskap
Situs kota
Medina terletak 2.050 kaki (625 meter) di atas permukaan laut di sebuah oasis yang subur. Di sebelah timurnya dibatasi oleh medan lava yang luas, yang sebagian berasal dari letusan gunung berapi pada tahun 1207 M. Di tiga sisi lainnya, kota ini dikelilingi oleh bukit-bukit kering pegunungan Hijaz. Yang tertinggi dari bukit-bukit ini adalah Gunung Uḥud, yang menjulang lebih dari 2.000 kaki(609m) di atas oasis.
Tata letak kota
Di pusat kota adalah Masjid Nabawi, yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW sendiri. Non-Muslim tidak diizinkan memasuki area suci kota ini tetapi masih dapat melihat pemandangan yang bagus dari luar area.
Fitur keagamaan lainnya dari oasis termasuk masjid Qubāʾ: yang pertama dalam sejarah Islam, Masjid Dua Kiblat(Qiblatain)/Bani Salamah: memperingati perubahan arah shalat dari Yerusalem ke Mekah, di al-Rimāḥ/Jannatul Mu’alla; makam Hamzah, paman Nabi dan para sahabatnya yang gugur dalam Pertempuran Uḥud (625), di mana Nabi terluka; dan gua di sisi Uḥud tempat Nabi berlindung pada saat itu.
Sejarah
Sejarah awal Madinah tidak jelas, meskipun diketahui bahwa ada pemukim Yahudi di sana pada masa pra-Kristen. Tetapi arus masuk utama orang-orang Yahudi tampaknya terjadi sebagai akibat pengusiran mereka dari Palestina oleh kaisar Romawi Hadrianus sekitar tahun 135 M.
Ada kemungkinan bahwa suku-suku Arab Aws dan Khazraj saat itu menduduki oasis, tetapi orang-orang Yahudi merupakan faktor dominan dalam populasi dan perkembangan daerah itu pada tahun 400 M.
Pada tanggal 20 September 622, kedatangan Nabi Muhammad SAW di Medina dari Mekah, memperkenalkan babak baru ke dalam sejarah Madinah. Perjalanan ini(hijrah) menandai awal dari kalender Muslim.
Medina menjadi ibu kota administratif negara Islam yang terus berkembang, posisi yang dipertahankan hingga tahun 661, ketika peran itu digantikan oleh Damaskus, ibu kota khalifah Umayyah.
Turki
Orang-orang Turki, setelah penaklukan mereka atas Mesir, menguasai Madinah setelah tahun 1517 . Turki tetap memegang kendali efektif sampai kebangkitan gerakan Wahhabi di bawah Ibn Saud setelah 1912. Antara 1904 dan 1908, Turki membangun rel kereta api Hijaz ke Madinah dari Damaskus dalam upaya memperkuat kontrol dan memastikan kendali Utsmaniyah atas wilayah tersebut.
Pemerintahan Turki berhenti selama Perang Dunia I, ketika usayn ibn Alī, sharif Mekah, memberontak dan menghentikan operasi kereta api, dengan bantuan perwira Inggris T.E. Lawrence (“Lawrence dari Arab”). usayn kemudian berkonflik dengan Ibn Saud, dan pada tahun 1925 kota itu jatuh ke tangan dinasti Saʿūd.
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Baca juga : Pandangan Sejarawan Turki Soal Hubungan Ottoman(Kesultanan Utsmaniyah) dan Kerajaan di Nusantara
https://www.youtube.com/watch?v=xQJ4S_Fu0ok