Ia adalah pilot yang sangat terampil dan memiliki insting yang baik untuk pertempuran
ZONA PERANG(zonaperang.com) Manfred Albrecht Freiherr von Richthofen yang lebih dikenal sebagai Red Baron adalah seorang pilot tempur Kekaisaran Jerman yang menjadi ace tertinggi pada Perang Dunia I, dengan 80 kemenangan udara yang terkonfirmasi.
Ia lahir di Breslau, Kerajaan Prusia (sekarang Wrocław, Polandia), dari keluarga bangsawan kaya. Ia bergabung dengan angkatan darat Jerman pada tahun 1911 dan bertugas di kavaleri. Pada tahun 1915, ia ditransfer ke Angkatan Udara Jerman atau Fliegertruppen (Flyer Troops) dan menjadi pilot pesawat tempur.
Richthofen adalah pilot tempur yang sangat berbakat. Ia dikenal dengan taktik dan keterampilan terbangnya yang luar biasa. Ia juga dikenal dengan keberaniannya dan kecintaannya pada pertempuran udara. Richthofen menjadi komandan Jagdgeschwader 1 / Fighter Wing I, yang dikenal sebagai “Flying Circus” / “Sirkus Terbang” atau “Sirkus Richthofen” karena warna-warna cerah pesawatnya. Skuadron ini terkenal karena serangan udaranya yang cepat dan agresif.
Baca juga : Bagaimana Imperialisme Mengatur Panggung untuk Perang Dunia I
Baca juga : Senjata Super Tahun 1918 – Sembilan Mesin Perang Pengubah Permainan yang diciptakan Selama Perang Dunia 1
Satu pahlawan perang yang paling terkenal pada Perang Dunia I
Richthofen (gelar kebangsawanan) bertempur di berbagai front selama Perang Dunia I, termasuk di Front Barat, Front Timur, dan Front Italia.
Der Rote Kampfflieger atau “Pilot Pesawat Tempur Merah” ditembak jatuh pada 21 April 1918 oleh Sekutu di dekat Vaux-sur-Somme, Prancis saat masih berusia 25 tahun. Dia terbunuh dalam pesawat Fokker Dr.1 triplane merahnya ketika terjebak dalam rentetan tembakan darat Australia. Menurut catatan lain, dia dikalahkan oleh Kapten Arthur Roy Brown, seorang Kanada di Royal Air Force ketika bertempur diudara. Penggantinya sebagai komandan kelompok tempur ini adalah Hermann Göring yang kelak menjadi Oberkommando der Luftwaffe atau komando tertinggi angkatan udara (Luftwaffe) Nazi Jerman saat perang dunia ke-2.
“Red Baron menembak jatuh total 80 pesawat sekutu dalam karier terbangnya membuat namanya abadi baik dalam pertempuran udara maupun sejarah penerbangan itu sendiri”
Kematiannya merupakan kerugian besar bagi Jerman dan merupakan pukulan bagi moral Jerman. Ia adalah salah satu pahlawan perang yang paling terkenal pada Perang Dunia I. Dia dijuluki “Red Baron” – Baron von Richthofen karena pesawatnya yang berwarna merah. Ia adalah simbol kekuatan dan keberanian bagi Jerman dan merupakan musuh yang ditakuti oleh Sekutu.
Pemakaman
Sama halnya dengan kebanyakan perwira udara Sekutu, komandan Skuadron 3 AFC – Korps Penerbangan Australia Mayor David Blake, yang bertanggung jawab atas jenazah Richthofen (karena sejak awal 1918 bertugas di sektor Lembah Somme), sangat menghormati Baron Merah, dan ia mengorganisir pemakaman militer secara penuh.
Jenazahnya dimakamkan di pemakaman di desa Bertangles, dekat Amiens, pada 22 April 1918. Enam perwira Skuadron No. 3 bertugas sebagai pengusung jenazah, dan seorang penjaga kehormatan dari skuadron lain memberikan penghormatan.
Skuadron Sekutu yang ditempatkan di dekatnya memberikan karangan bunga peringatan, salah satunya bertuliskan, “Untuk Musuh Kita yang Gagah dan Pantas.”
Baca juga : 31 Mei 1916, Battle of Jutland/Battle of Skagerrak : pertempuran laut terbesar dari Perang Dunia I